kabinetrakyat.com – Presiden Peru , Dina Boluarte menyerukan perdamaian politik pada ratusan demonstran yang kembali melakukan aksi protes anti-pemerintah di sejumlah ruas jalan di ibu kota Lima pada Selasa, 23 Januari 2023. Aksi protes ini sudah terjadi sejak satu bulan lalu saat terjadinya penggulingan terhadap mantan Presiden Peru , Pedro Castillo .

Diketahui, sejauh ini lebih dari 50 orang meninggal akibat kerusuhan dalam aksi protes anti-pemerintahan yang baru tersebut.

Dilansir dari Reuters, bentrokan terjadi antara sejumlah demonstran dengan kepolisian setempat. Rekaman televisi di Peru pun, menunjukan beberapa orang dan petugas mengalami luka-luka.

Boluarte mengungkapkan aksi protes tersebut terkadang menimbulkan kekerasan karena didalangi orang-orang radikal yang terkait dengan penambangan ilegal, penyelundupan, hingga kartel narkoba.

Di sisi lain, Menteri Ekonomi Peru Alex Contreras menyebut aksi protes ini disebabkan karena kesalahan dari mantan Presiden Pedro Castillo yang menyuarakan polarisasi politik praktis di tengah masyarakat Peru selama 17 bulan ia memegang tampuk kekuasaan.

Ia juga menyatakan aksi protes ini berdampak nyata ke beberapa sektor ekonomi terutama pariwisata.

Polarisasi di Peru saat ini, semakin meruncing antara pendukung Presiden Peru saat ini, Dina Boluarte dan mantan Presiden Pedro Castillo yang digulingkan.

Sejumlah demonstran tidak terima dengan penggulingan terhadap Castillo.

Usai digulingkan, Pedro Castillo disebut sedang menjalani penahanan praperadilan selama 18 bulan ke depan dan masih terus diperiksa dengan kasus pemberontakan.

Di tengah sidang tersebut, ia mengaku sebagai korban balas dendam politik dan menyangkal segala tuduhan kepadanya.

Sebelumnya, Pedro Castillo terpilih menjadi Presiden Peru pada tahun 2021, ia ditahan pada 7 Desember 2022 usai berusaha menutup kongres melalui dekrit presiden. Hal ini ia lakukan untuk menghindari sidang pemakzulan.

Namun, pemungutan suara tetap dilanjutkan dan ia akhirnya digulingkan serta dijebloskan ke dalam penjara di sebelah timur ibu kota Lima.

Posisi Pedro Castillo sebagai Presiden Peru kemudian digantikan wakil presidennya yakni Dina Boluarte , pada hari yang sama saat terjadinya pemakzulan.

Pemakzulan disertai penangkapan kepada Pedro Castillo menjadi pemicu terjadinya gelombang protes besar di Peru .***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan