kabinetrakyat.com – Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menyebut mantan presiden AS Donald Trump tidak cukup jantan untuk memenuhi panggilan sidang kerusuhan Gedung Capitol .

Politisi dari Partai Demokrat itu meragukan Trump yang berasal dari Partai Republik akan menghadiri semua jenis sidang penyerbuan Gedung Capitol AS, yang dilanda kerusuhan pada 6 Januari 2021.

“Saya tidak berpikir dia cukup jantan untuk muncul,” katanya dalam wawancara dengan MSNBC.

“Saya tidak berpikir pengacaranya ingin dia muncul karena dia harus bersaksi di bawah sumpah,” lanjutnya dikutip dari , Minggu (23/10/2022).

Sementara itu, Donald Trump tidak diizinkan bersaksi langsung di televisi dalam penyelidikan kerusuhan Capitol AS.

Pekan lalu, Komite DPR AS yang menyelidiki penyerbuan Gedung Capitol mengeluarkan surat panggilan untuk Trump.

Sejauh ini, siapa pun yang memberikan bukti pada persidangan ditayangkan langsung di saluran tv urusan publik Amerika C-SPAN, serta di situs web komite.

Namun, pada Minggu (23/10/2022) Liz Cheney selaku wakil ketua komite tidak mengizinkan kesaksian Trump yang disiarkan televisi karena berpotensi menjadi debat kusir.

Panitia lalu menuntut buktinya diberikan di bawah sumpah bulan depan, termasuk menyerahkan catatan apa pun yang relevan dengan penyelidikannya.

Komite sejauh ini menyatakan bahwa Trump terlibat langsung upaya membatalkan hasil pilpres AS 2020 setelah menghasut para pendukungnya untuk menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Trump membantah tuduhan tersebut dan di media sosialnya, Truth Social, menggambarkan komite itu adalah kehancuran total.

Panel komite tidak dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap Trump, tetapi dapat membuat rujukan pidana ke Kementerian Kehakiman jika para anggota menyetujuinya.

Trump sejauh ini menolak tampil di hadapan komite, yang terdiri dari tujuh orang Demokrat dan dua anggota Partai Republik.

Steve Bannon yang merupakan mantan ajudan Trump juga dipanggil ke panel, tetapi tidak hadir dan divonis empat bulan penjara karena tindakannya dianggap menghina kongres.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan