kabinetrakyat.com – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan dukungan terhadap Ukraina untuk merebut kembali wilayah diklaim oleh Rusia .

Hal tersebut disampaikan Stoltenberg pada Jumat (30/9/2022) malam dalam konferensi pers usai Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian untuk mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki Moskwa yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia.

“Ukraina, tentu saja, memiliki hak untuk merebut kembali wilayah Ukraina yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia. Itulah alasan mengapa kami mendukung mereka,” kata Stoltenberg.

“Jadi mereka dapat mempertahankan diri tetapi juga agar mereka dapat terus membebaskan wilayah. Dan seperti yang saya katakan, pencaplokan ilegal atau upaya pencaplokan wilayah Ukraina tidak mengubah itu. Itu tidak mengubah sifat konflik ini,” imbuh Stoltenberg.

Stoltenberg menambahkan, jika dukungan NATO terhadap Ukraina terhalang oleh aneksasi dan ancaman eskalasi nuklir, mereka akan menerimanya, sebagaimana dilansir .

“Kemudian kami menerima bahwa dengan mengancam menggunakan senjata nuklir, kekuatan otoriter seperti Rusia dapat mencapai apa yang mereka inginkan,” tambah Stoltenberg.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dia mengajukan permohonan agar keanggotaan NATO dipercepat.

“Kami tahu itu mungkin. Kami telah melihat Finlandia dan Swedia memulai aksesi ke aliansi tahun ini tanpa Rencana Aksi Keanggotaan,” kata Zelensky dalam sebuah pernyataan.

Zelensky memahami bila keanggotaan NATO juga memerlukan konsensus dari semua anggota aliansi.

“Dan oleh karena itu, sementara ini terjadi, kami menawarkan untuk mengimplementasikan proposal kami mengenai jaminan keamanan untuk Ukraina dan seluruh Eropa sesuai dengan Kyiv Security Compact,” tutur Zelensky.

Saat ditanya mengenai permohonan Zelensky, Stoltenberg tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Ukraina akan segera bergabung dengan NATO.

“Kami mendukung hak Ukraina untuk memilih jalannya sendiri, untuk memutuskan pengaturan keamanan seperti apa yang diinginkannya,” ucap Stoltenberg.

Stoltenberg juga menyampaikan bahwa pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina adalah eskalasi paling serius dari konflik yang sedang bekecamuk.

Di satu sisi, Stoltenberg berujar bahwa pencaplokan tersebut juga menunjukkan bahwa Putin benar-benar gagal dalam tujuan strategisnya.

“Putin memikul tanggung jawab penuh atas perang ini. Dan dia bertanggung jawab untuk mengakhirinya,” kata Stoltenberg.

“Jika Rusia berhenti berperang, akan ada perdamaian. Jika Ukraina berhenti berperang, ia akan tidak ada lagi menjadi negara berdaulat yang independen di Eropa,” imbuh Stoltenberg.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan