kabinetrakyat.com – Universitas Kyoto di Jepang membebaskan mahasiswanya untuk memilih kostum saat wisuda. Hal ini berbeda dengan kebanyakan kampus yang mengharuskan mahasiswanya berpakaian formal saat wisuda.

Dengan kebijakan itu, wisuda di Universitas Kyoto berubah menjadi pesta kostum yang dipenuhi warna-warni. Kebijakan membebaskan mahasiswa memilih kostum sesukanya saat wisuda, dilakukan lewat kerja sama Universitas Kyoto dan Universitas Seni Kota Kyoto.

Direktur Komunikasi Global dari Universitas Kyoto , David Hajime Kornhauser, mengungkapkan kebijakan baru di kampusnya sebagai hal yang wajar.

“Bagi saya, itu hal yang wajar. Sebenarnya itu semacam preferensi pribadi, apakah orang ingin menjadi bergaya tradisional atau tampil berbeda untuk mengekspresikan diri dengan cara lain,” ujar David Hajime Kornhauser.

Baca Juga: Ratusan Penerima Beasiswa LPDP ‘Betah’ Tinggal di Negeri Orang, Simak Alasan Awardee Wajib Pulang ke Indonesia

David menilai, kostum bebas dalam upacara wisuda digambarkan hanya akan digunakan oleh sebagian kecil mahasiswa, setidaknya sekira 10 persen. Tak lain, mereka yang memang ingin menonjol untuk berada di depan banyak orang.

“Tampaknya untuk waktu yang lama, mahasiswa di universitas ini telah memilih untuk menjadi apa pun yang mereka inginkan. Namun sebenarnya tidak banyak orang, tidak sampai 10 persen yang menonjol karena mereka mencoba untuk duduk di depan,” ujar David.

“Ada banyak orang yang melakukannya, tapi sebenarnya, menurut saya, mungkin hanya orang-orang yang berada di depan, lalu sebagian besar lulusan mengenakan pakaian tradisional,” ujarnya lagi.

Menurut David, kostum bebas dalam upacara wisuda adalah perwujudan dari sikap semangat untuk melawan otoritas.

“Saya melihat berdandan di wisuda mungkin tidak encer, tetapi manifestasi dari semangat melawan otoritas,” ujar David.

Pemakaian kostum bebas dalam upacara wisuda, sempat dilarang di Jepang pada tahun 2011. Saat itu, banyak universitas memperingatkan para mahasiswa untuk mengenakan pakaian klasik atau tradisional dalam wisuda.

Alasannya, pihak administrasi kampus ingin upacara wisuda berlangsung lebih khidmat.

Hanya saja, tentu kebijakan ini mendapatkan respon yang tidak ramah di kalangan mahasiswa.

Bukan hanya di Kyoto, larangan ini disambut dengan amarah di seluruh wilayah Jepang .

Akhirnya, larangan pemakaian kostum bebas saat wisuda ini dicabut dan wisudawan kembali diperkenankan mengekspresikan kebebasan atas kelulusan lagi.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan