Abaikan Peringatan Rusia, AS Tawarkan Tambahan Bantuan untuk Ukraina

kabinetrakyat.com – Pemerintah Rusia telah mengingatkan negara-negara Barat untuk tidak mempersenjatai Ukraina. Pemerintah Amerika Serikat mengabaikan peringatan Rusia tersebut dengan menawarkan tambahan bantuan keamanan senilai US$400 juta.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (4/3/2023), bantuan militer Barat untuk Ukraina telah menjadi kunci kemampuan negara tersebut untuk bertahan melawan serangan militer Rusia dan bahkan mendapatkan kembali sejumlah wilayahnya. Namun, pemerintah Rusia menyatakan bantuan semacam itu hanya akan “memperpanjang konflik dan memiliki konsekuensi yang menyedihkan bagi rakyat Ukraina .”

“Pengiriman senjata menempatkan beban yang signifikan pada ekonomi negara-negara ini dan berdampak negatif terhadap kesejahteraan warga negara-negara tersebut, termasuk Jerman,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Washington mengabaikan peringatan itu, dengan mengumumkan paket keamanan baru untuk Kyiv yang mencakup amunisi, termasuk untuk sistem roket presisi Himars yang telah digunakan pasukan Ukraina untuk menimbulkan efek yang menghancurkan terhadap pasukan Rusia.

Untuk menunjukkan persatuan melawan Rusia, Presiden AS Joe Biden menjamu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Gedung Putih pada Jumat (3/3) waktu setempat. Ini menjadi kunjungan pertama pemimpin Jerman itu ke Washington sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari tahun lalu.

Ketika mereka terakhir bertemu, “Rusia sedang mengumpulkan pasukannya” di perbatasan, kata Biden dalam sambutan singkat kepada pers. Biden menambahkan bahwa Barat telah berjanji untuk menanggapi dan “bersama-sama kami menepati janji itu.”

Sebagai balasan, Scholz mengatakan penting untuk mengirim pesan ke Ukraina bahwa “kami akan terus (mendukungnya) selama diperlukan.”

Sebagai bentuk dukungan lainnya untuk Ukraina, Jaksa Agung AS Merrick Garland melakukan kunjungan mendadak ke negara itu pada hari Jumat (3/3) untuk menghadiri konferensi tentang keadilan dan kejahatan perang.

“Jaksa Agung mengadakan beberapa pertemuan dan menegaskan kembali tekad kami untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan yang dilakukan dalam invasi yang tidak adil dan tidak beralasan terhadap tetangganya yang berdaulat,” kata seorang pejabat Departemen Kehakiman AS.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan