kabinetrakyat.com – Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara merupakan wilayah di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, tepatnya distrik Oekusi. Di tempat ini terdapat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018 silam.

PLBN Wini adalah nama kantor negara perbatasan antarnegara tersebut. Desainnya cukup indah dengan perbukitan khas NTT jadi latar belakangnya. Ada juga tulisan ‘Wini Indonesia’ dengan aksen merah putih yang seakan menyambut para pengguna PLBN ini.

Bupati Timor Tengah Utara Juandi David menjelaskan PLBN Wini ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan pelayanan antara masyarakat Timor Leste dan Indonesia.

Dengan diresmikan kantor PLBN pada 2018 silam, Juandi melihat ada perbedaan yang terlihat mulai dari lapangan kerja yang terbuka lebar hingga membaiknya pelayanan keluar masuk antara Indonesia-Timor Leste dan sebaliknya.

“Tapi sekarang dengan adanya kantor PLBN Wini maka ada kepala dan pegawai untuk melayani keluar masuk perdagangan atau pekerjaan apa saja antara Indonesia dan Timor Leste. Sehingga dengan adanya PLBN Wini sangat membantu masyarakat di perbatasan baik Indonesia maupun Timor Leste,” kata Juandi kepada detikcom belum lama ini.

Juandi mengatakan saat ini mulai terlihat adanya pertumbuhan ekonomi di sekitar PLBN Wini. Perputaran uang pun sudah cukup bagus karena ada aktivitas keluar masuk perbatasan. Keberadaan pasar di perbatasan Wini juga menjadi tempat bertransaksi warga.

“Kalau di pasar itu, ada (masyarakat) dari Timor Leste datang untuk belanja apa saja dan dari kita (Indonesia) juga berkumpul di situ,” katanya.

Sementara itu Kasubid Pengembangan Kawasan PLBN Wini Siprianus Padapili menuturkan dampak ekonomi dari kehadiran PLBN dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Sebanyak 101 masyarakat yang ada di sekitar PLBN direkrut untuk menjadi pegawai di PLBN.

“Dampak ekonomi dengan hadirnya PLBN Wini secara langsung adalah dengan direkrutnya anak-anak yang berada di sekitar PLBN Wini, terutama Desa Humusu Wini, menjadi tenaga pendukung operasional yang berjumlah 101 orang, baik itu security, teknisi, dan cleaning service,” ucap Sipri.

“Semua menggunakan anak-anak yang ada di sekitar sini sehingga pemberian gaji UMR menjadikan sekitaran PLBN menjadi sejahtera,” sambungnya.

Tak hanya menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar saja, PLBN Wini juga menjadi ikon masyarakat Timor Tengah Utara (TTU), khususnya yang berada di Kecamatan Insana Utara. Dengan hadirnya PLBN ini menjadi daya tarik bagi wisatawan baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.

PLBN Wini dilengkapi dengan berbagai layanan mulai dari pelayanan terhadap barang, pelayanan imigrasi hingga pemeriksaan karantina yang didukung oleh Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (PAMTAS) Indonesia-Timor Leste. Terdapat juga fasilitas penunjang seperti money changer dan ATM.

“Jadi, seumpama ada yang ingin beli atau menukarkan dolar bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan kurs yang ditetapkan oleh kurs Pemerintah Indonesia,” ungkap Sipri.

Efek ekonomi juga diakui oleh Pemimpin Cabang BRI Kefamenanu Abid Rahman Martono. Abid menuturkan perdagangan di sekitar PLBN semakin maju karena selain memenuhi kebutuhan masyarakat di Wini juga kebutuhan masyarakat Timor Leste.

“Belum juga hasil alam di Wini mulai dari pertanian hingga peternakan bisa dikirim ke luar daerah karena adanya pelabuhan yang dibangun dengan baik,” kata Abid.

Di Wini masyarakatnya dominan bergerak di sektor perikanan peternakan dan pertanian. Di sini pun peran BRI hadir untuk membantu perekonomian dengan menyalurkan kredit lewat program KUR atau Kupedes.

“Sampai dengan semester 1 2022 ini cukup baik dibanding akhir 2021 kemarin, penyaluran kredit tumbuh sebanyak 3% dan didominasi oleh sektor KUR,” ungkap Abid.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com !