kabinetrakyat.com – Fat Leonard yang mengaku bersalah dalam skandal korupsi terburuk Angkatan Laut Amerika Serikat , ditangkap di Venezuela setelah kabur dari AS.

Penangkapan kontraktor militer asal Malaysia itu diumumkan Interpol, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.

Pria bernama asli Leonard Francis tersebut memutus GPS-nya dan lolos dari tahanan rumah di California pada awal September 2022.

“Buron ditangkap di Bandara Internasional Simon Bolivar de Maiquetia ketika dia akan meninggalkan negara itu,” menurut unggahan kantor Interpol Caracas di Instagram pada Rabu (21/9/2022).

Leonard “memasuki negara dari Meksiko dengan berhenti di Kuba” dan bertujuan menuju Rusia, lanjut unggahan tersebut menambahkan bahwa ia adalah subjek dari red notice Interpol.

Fat Leonard yang menjalankan perusahaan kontraktor militer dari Singapura mengaku bersalah pada 2015 karena menawarkan suap sekitar 500.000 dollar AS (kini Rp 7,5 miliar) kepada perwira Angkatan Laut Amerika untuk mengarahkan servis ke galangan kapalnya.

Suap itu diberikan untuk membantu perusahaan servis kapalnya yang berbasis di Singapura, Glenn Defense Marine Asia Ltd atau GDMA, mendapatkan keuntungan besar dari kontrak AL AS.

Jaksa mengatakan, perusahaan itu kemudian membebankan biaya berlebihan kepada AL Amerika setidaknya 35 juta dollar AS (Rp 528,74 miliar).

Banyak kapal yang diarahkan ke pelabuhan-pelabuhan yang dia kendalikan di Pasifik, dengan bantuan pejabat penerima suap.

Polisi mendatangi kediamannya di San Diego pada 4 September 2022 setelah agen yang memantau gelang kakinya melaporkan ada masalah dengan perangkatnya, lalu mendapati dia kabur, kata US Marshals Service.

Fat Leonard ditangkap pada 2013 dan mengaku bersalah dua tahun kemudian. Dia menderita banyak masalah kesehatan, termasuk kanker ginjal yang membuatnya dibebaskan menjadi tahanan rumah pada 2018 saat bertindak sebagai saksi yang bekerja sama untuk jaksa federal.

Dia akan divonis pada 22 September.

Sebanyak empat perwira Angkatan Laut dinyatakan bersalah dalam kasus tersebut sejauh ini, sementara 29 orang lainnya termasuk pejabat Angkatan Laut, kontraktor, dan Fat Leonard sendiri mengaku bersalah, kata media AS.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan