kabinetrakyat.com – “Autobiography” karya sutradara muda dan penulis skenario Indonesia Makbul Mubarak dinobatkan sebagai film terbaik penerima Golden Hanoman pada festival film internasional terbesar di Indonesia, Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-17 (JAFF17).

“Film ini menunjukkan visi khas sang sutradara, yang berani mengonfrontasi subjek yang khas Indonesia dan universal secara psikologis dengan kesimpulan yang memuaskan,” kata Juri Main Competition JAFF17 Silvia Wong saat pengumuman pemenang JAFF17 di Yogyakarta, Sabtu.

Golden Hanoman adalah penghargaan yang diberikan oleh dewan juri JAFF untuk Film Asia terbaik pertama melalui penjurian dalam program Main Competition.

“Sulit dipercaya bahwa Autobiography adalah film fitur debut sang sutradara,” ujar Silvia yang juga koresponden senior Asia untuk media perfilman Inggris ini.

Juri Main Competition JAFF lainnya Timo Tjahjanto menuturkan “Autobiography” penting dan layak untuk hadir mewarnai dunia perfilman Indonesia karena bercerita banyak tentang sejarah di Tanah Air.

“Menceritakan banyak tentang sejarah kita yang masih sangat abu-abu. Melalui Autobiography saya melihat ternyata yang diperlukan oleh gerakan film kita adalah generasi-generasi baru yang mampu menceritakan cerita seperti itu,” ujar Timo.

“Autobiography” adalah sebuah film drama suspense thriller yang berkisah tentang Rakib (diperankan Kevin Ardilova) yang bekerja menjaga rumah kosong milik seorang pensiunan bernama Purna (diperankan Arswendy Bening Swara).

Suatu hari, Purna pulang kampung untuk mencalonkan diri menjadi bupati di daerah itu. Rumah yang Rakib jaga kini tidak lagi kosong. Setiap hari, ia menemani Purna dalam banyak kegiatannya: berkampanye, memasang spanduk, dan lain sebagainya. Dalam sosok Purna, Rakib melihat sosok seorang ayah yang didambakannya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian tak terduga mengubah semua itu.

Setelah Autobiography, Film “Leonor will Never Die” karya Sutradara Filipina Martika Escobar ditetapkan sebagai peraih Silver Hanoman di JAFF17.

Berikutnya, Film “24” karya sutradara Singapura Royston Tan ditetapkan sebagai Jury Special Mention.

Film karya Riho Kudo (Jepang) yang berjudul Let Me Hear It Barefoot memenangkan NETPAC award.

Blencong Award dimenangkan oleh “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” karya sutradara Indonesia Eden Junjung, dan Blencong Award-Jury Special Mention dimenangkan “Falling Day” karya Kyung Seo Park (Korea Selatan).

Sementara itu untuk Indonesian Screen Awards terdiri dari empat penghargaan, yakni Best Film diduduki Film “Eksil” (Sutradara: Lola Amaria), Best Directing diraih Adriyanto Dewo (Film: Galang), Best Storytelling: Tumpal Tampubolon (Film: Galang).

Berikutnya, Best Performance: Orsila Murib (Film: Orpa) & Rafli Anwar Mursadad (Film: Alang-Alang), Best Editing: Yuda Kurniawan (Film: Roda-Roda Nada), dan Best Cinematography : Yudi Datau (Film: Alang-Alang).

Selanjutnya, Geber Award dimenangkan “Leonor will Never Die” karya sutradara Filipina Martika Escobar Ramirez.

Adapun Student Award diraih Eden Junjung (Indonesia) dengan karyanya berjudul “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan”.

Festival Director JAFF17 Ifa Isfansyah mengatakan selama delapan hari, tercatat lebih dari 16.000 penonton turut merayakan perkembangan sinema Asia Pasifik itu.

“Ini benar-benar seperti perayaan ulang tahun ke-17 yang tak akan terlupakan. Antusiasme JAFF tahun ini dirasakan oleh semuanya. Selama 17 tahun terlibat menyelenggarakan JAFF, tahun ini paling meriah. Semua berfestival dengan gembira. Ini energi yang besar untuk perfilman kita,” kata Ifa Isfansyah.

JAFF17 dilaksanakan secara luring dan daring selama delapan hari berturut-turut terhitung sejak 26 November hingga 3 Desember 2022 dengan Empire XXI yang menjadi lokasi utama selain LPP Yogyakarta dan KLIKFILM untuk menikmati JAFF17 secara daring.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan