kabinetrakyat.com

KYIV, KOMPAS.com – Beberapa hari terakhir, Pemerintah Ukraina diguncang berbagai skandal korupsi yang berujung pada pengunduran diri, pemecatan, hingga penugasan kembali sejumlah pejabat tinggi.

Dilansir dari NPR, Selasa (24/1/2023), seorang pejabat mengatakan kepada parlemen Ukraina bahwa pemeruntah sejauh ini sudah memberhentikan enam wakil menteri dan lima administrator regional karena alasan yang dirahasiakan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pihaknya melakukan tindakan kepada sejumlah pejabat, baik di level kementrian hingga sistem penegakan hukum.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, Washington memuji aksi cepat dan tegas dari Zelensky dan membuktikan bahwa Ukraina menginginkan pemerintahan yang baik.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Viacheslav Shapovalov menyerahkan surat pengunduran diri yang ditulis tangan sehari setelah sebuah berita menuduh ada skandal korupsi.

Laporan itu menuduh Shapovalov menggunakan dana kementerian untuk membeli makanan dan pakaian musim dingin taktis dengan harga di atas pasar.

Laporan tersebut dibantah oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov.

“Terlepas dari kenyataan bahwa tuduhan itu tidak berdasar, permintaan pengunduran diri Viacheslav Shapovalov mengikuti tradisi politik Eropa dan demokrasi, sebuah demonstrasi bahwa kepentingan pertahanan lebih tinggi daripada posisi kabinet mana pun,” tulis Reznikov dalam perintah yang mengonfirmasi pengunduran diri tersebut.

Sementara itu, seorang penasihat Zelensky bernama Kyrylo Tymoshenko juga menyerahkan surat pengunduran diri kepada presiden pada Senin (23/1/2023) malam.

Zelensky mengkonfirmasi hengkangnya Tymoshenko pada Selasa pagi dalam perintah satu baris tanpa menyebutkan alasannya.

Saat perang pecah, Tymoshenko yang merupakan lingkaran penasihat muda Zelensky menjadi terkenal dan sering melakukan unggahan ke media sosial serta kerap tampil di televisi dengan pesan optimisme.

Sejak Rusia meningkatkan serangan udara terhadap sektor energi Ukraina pada Oktober 2022, Tymoshenko menjadi koordinator utama pemerintah untuk membangun kembali infrastruktur dan mengelola upaya kemanusiaan sipil.

Pengunduran diri Tymoshenko terjadi beberapa hari setelah penasihat Zelensky lainnya, Oleksiy Arestovych, mengundurkan diri dari jabatannya.

Arestovych mundur karena menyebarkan informasi yang salah tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangan udara di gedung apartemen yang menewaskan 46 warga sipil di Dnipro pada 14 Januari.

Dalam pidatonya, Zelensky melarang pejabat Ukraina meninggalkan negara itu setelah sebuah unggahan di media sosial menunjukkan Wakil Jaksa Agung Oleksiy Symonenko sedang berlibur di Spanyol.

Di bawah darurat militer Ukraina, pria yang masuk usia wajib militer dilarang meninggalkan Ukraina tanpa izin tertulis. Atasan Symonenko mengkonfirmasi pemecatannya pada Selasa pagi.

Serangkaian pemecatan terjadi ketika berbagai tuduhan pelanggaran saat perang meningkat di Ukraina. Kondisi ini menghidupkan kembali kekhawatiran masa sebelum perang mengenai korupsi di negara itu.

Pada 2017, Ukraina membentuk prakarsa antikorupsi bersama dengan Uni Eropa (UE) sebagai alasan untuk bergabung dengan blok beranggotakan 27 negara tersebut.

“Ukraina juga telah melangkah jauh dalam membentuk badan anti-korupsi yang diperlukan. Sekarang mereka harus beroperasi penuh,” bunyi pernyataan dari UE ketika Ukraina resmi menjadi calon anggota pada 2022.

Pada Senin, Wakil Menteri Infrastruktur Ukraina dipecat setelah dia ditangkap karena suap.

Daria Kaleniuk, kepala Pusat Aksi Anti- Korupsi Ukraina, mengatakan bahwa komitmen Ukraina atas transparansi harus meluas ke seluruh level pemerintahan, terlepas dari sistem darurat militer yang saat ini berlaku.

“Saya ingin berterima kasih kepada aparat penegak hukum yang melindungi hukum, kepentingan negara, dan memastikan keadilan! Saya berterima kasih kepada para jurnalis yang menyelidiki semua fakta dan membangun gambaran lengkapnya!” kata Zelensky dalam pidatonya setelah berbagai skandal korupsi mulai muncul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan