Table of contents: [Hide] [Show]

kabinetrakyat.com – Aplikasi berbahaya lagi-lagi dilaporkan beredar di toko aplikasi ponsel Android (Google Play Store ) dan iOS (Apple App Store ).

Tim Satori Threat Intelligence dari penyedia layanan keamanan internet Human Security melaporkan pihaknya menemukan ada lebih dari 75 aplikasi di Play Store dan lebih dari 10 aplikasi di App Store yang terdeteksi mengandung adware .

Lebih dari 85 aplikasi yang disebut terdeteksi adware ini dilaporkan telah diunduh 13 juta kali.

Adapun beberapa aplikasi yang disebut mengandung adware di Play Store di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Super Hero-Save the world! – com.asuper.man.playmilk
  • Spot 10 Differences – com.different.ten.spotgames
  • Find 5 Differences – com.find.five.subtle.differences.spot.new
  • Dinosaur Legend – com.huluwagames.dinosaur.legend.play
  • One Line Drawing – com.one.line.drawing.stroke.yuxi
  • Shoot Master – com.shooter.master.bullet.puzzle.huahong
  • Talent Trap – NEW – com.talent.trap.stop.all

Sementara itu, beberapa aplikasi yang disebut mengandung adware di App Store di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Loot the Castle – com.loot.rcastle.fight.battle (id1602634568)
  • Run Bridge – com.run.bridge.race (id1584737005)
  • Shinning Gun – com.shinning.gun.ios (id1588037078)
  • Racing Legend 3D – com.racing.legend.like (id1589579456)
  • Rope Runner – com.rope.runner.family (id1614987707)
  • Wood Sculptor – com.wood.sculptor.cutter (id1603211466)
  • Fire-Wall – com.fire.wall.poptit (id1540542924)
  • Ninja Critical Hit – wger.ninjacriticalhit.ios (id1514055403)
  • Tony Runs – com.TonyRuns.game

Tim Satori disebut telah melaporkan temuan lebih dari 85 aplikasi berisi adware ini kapada Google dan Apple. Aplikasi-aplikasi terkait pun disebut telah dihapus dari toko aplikasi Android dan iOS.

Sebelumnya, menurut tim peneliti, aplikasi yang mengandung adware itu akan terdeteksi secara otomatis bila pengguna menonaktifkan opsi Google Play Protect.

Pantauan KompasTekno di Play Store, Selasa (27/9/2022), sejumlah aplikasi Android yang disebutkan di atas tidak bisa ditemukan di toko aplikasi.

Daftar seluruh aplikasi yang terdeteksi berisi adware dapat disimak selengkapnya di laporan Tim Satori Threat Intelligence melalui tautan .

Bagian dari kampanye penipuan berbasis iklan

Adware biasanya menampilkan iklan berkedip atau jendela pop-up yang muncul secara otomatis ketika pengguna melakukan tindakan tertentu.

Meskipun tidak selalu bersifat berbahaya, adware yang agresif dapat merusak keamanan perangkat, misalnya membantu mengirim malware yang sering kali termasuk spyware. Adware lebih bersifat invasif dan menjengkelkan ketika muncul di perangkat pengguna.

Selain membanjiri perangkat dengan iklan otomatis, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, lebih dari 85 aplikasi di Play Store dan App Store itu juga disebut melakukan berbagai jenis penipuan berbasis iklan lainnya.

Para peneliti di Tim Satori Threat Intelligence menyebutkan, aplikasi-aplikasi ini adalah bagian dari kampanye penipuan iklan baru yang mereka beri nama sebagai “Scylla”.

Para peneliti keamanan percaya bahwa Scylla adalah gelombang ketiga dari operasi penipuan berbasis iklan yang juga mereka temukan pada Agustus 2019.

Kala itu, operasi penipuan dijuluki sebagai “Poseidon”. Sementara gelombang kedua operasi penipuan berbasis iklan ini disebut “Charybdis” yang puncaknya terjadi menjelang akhir tahun 2020, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BleepingComputer, Selasa (27/9/2022).

Pengguna disarankan untuk meninjau aplikasi yang terpasang di ponselnya dan mencopot instalasi aplikasi yang dirasa tak pernah diinstal sebelumnya.

Pengguna juga perlu waspada pada aplikasi yang mencurigakan seperti memiliki peningkatan penggunaan data internet serta menguras baterai.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan