IHSG Balik Jadi Lesu, 6 Saham Ini Biang Keroknya

kabinetrakyat.comJakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (30/3/2023), setelah sempat menguat pada awal perdagangan sesi I hari ini.

Per pukul 11:30 WIB, IHSG melemah 0,23% ke posisi 6.823,95. Meski terkoreksi, tetapi IHSG masih cenderung bertahan di level psikologis 6.800 pada sesi I hari ini.

Secara sektoral, sektor teknologi membebani IHSG paling besar yakni mencapai 1,42%, disusul sektor infrastruktur yang terkoreksi 0,82%.

Beberapa saham menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi penahan laju penguatan IHSG hari ini.

Sumber: Refinitiv

Saham emiten bank raksasa berkapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi pemberat IHSG paling besar pada sesi I hari ini, yakni sebesar 6,14 indeks poin.

Selanjutnya ada saham teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga memperberat IHSG sebesar 5,68 indeks poin.

Terakhir, ada saham emiten farmasi yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang memberatkan indeks sebesar 2,96 indeks poin.

Pagi ini IHSG dibuka menguat namun berangsur melemah hingga penutupan sesi I. Bangkitnya kembali saham perbankan global seharusnya menjadi sentimen positif bagi saham-saham perbankan di RI.

Hal ini menandakan bahwa krisis perbankan di AS sudah mulai mereda, meski beberapa investor masih khawatir dengan krisis sektor tersebut.

Para pelaku pasar melihat masa-masa buruk perbankan sudah berhasil dilewati.

Sebelumnya Presiden bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Minneapolis, Neel Kashkari dalam wawancaranya dengan CBS mengatakan para pejabat The Fed memantau dampak kejatuhan sektor perbankan “dengan seksama”.

Ia juga menegaskan sistem perbankan saat ini resilien dan sehat, memiliki modal yang kuat dan likuiditas yang cukup memadai serta mendapat dukungan penuh dari The Fed dan regulator lainnya.

Meski demikian, Kashkari mengakui masih akan ada tekanan di sektor perbankan.

“Saya tidak mengatakan semua tekanan sudah hilang, saya memperkirakan proses ini memerlukan waktu beberapa saat. Tetapi secara fundamental. sistem perbankan sehat,” kata Kashkari sebagaimana dilansir CNBC International.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan