Investor Cuan Dari Bekas Saham Termahal RI, BYAN Mentok ARB

kabinetrakyat.comJakarta, CNBC Indonesia – Setelah sempat melesat hingga tiga hari beruntun pasca stock split, saham emiten batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau berbalik arah dan ambles lebih dari 6% pada perdagangan sesi I Kamis (8/12/2022).

Pada pukul 09:45 WIB, saham BYAN ambles 6,73% menjadi Rp 14.200/unit. Bahkan, saham BYAN sempat menyentuh batas auto reject bawah (ARB), beberapa menit sebelumnya.

Amblesnya saham BYAN sepertinya disebabkan karena investor langsung melakukan aksi jual (profit taking), setelah harganya melesat selama tiga hari beruntun.

Sebelum pelaksanaan stock split,harga saham BYAN pada harga Rp 94.500, dan sempat menjadi saham dengan harga nominal tertinggi saat itu.

Pasca stock split pada Jumat pekan lalu, saham BYAN langsung ‘ngacir’ hingga nyaris menyentuh kisaran harga Rp 10.000/unit. Bahkan beberapa hari setelah stock split, harga saham BYAN sempat nyaris menyentuh Rp 15.000-an.

Kini, saham BYAN menjadi saham dengan kapitalisasi terbesar ketiga, di atas saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Adapun kapitalisasi pasar BYAN mencapai Rp 473,33 triliun.

Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 6.690 lot transaksi saham BYAN pada awal perdagangan sesi I. Dari posisi order jual atau offer, tercatat sudah ada 3 lot antrian di harga Rp 14.250/unit. Sedangkan di posisi order beli atau bid, sudah ada 18 lot antrian di harga Rp 14.200/unit.

Namun di posisi bid, harga Rp 14.175/unit menjadi batas bawah BYAN hari ini, di mana ada 457 lot antrian di harga tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan