kabinetrakyat.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah kemacetan parah terjadi di Simpang Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi hingga 22 jam, kini hal serupa terjadi di jalur pantai Utara (Pantura) arah Pati menuju Rembang, Jawa Tengah (2/3/2023).

Kemacetan tersebut disebabkan adanya perbaikan jalan dan genangan air hujan yang ada di wilayah Batangan, Kabupaten Pati. Panjang kemacetan mencapai 20 km hingga Pasar Banggi, di Kabupaten Rembang.

Bambang Widjanarko, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY mengatakan, macet panjang sangat merugikan pengusaha atau pemilik truk karena harus menanggung jasa sopir .

“Kalau ada jalan macet pasti akan ada subsidi lagi dari pengusaha truk terhadap sopir Truk , tapi pemilik barang sebagai pengguna jasa tutup mata,” kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Bambang kembali menjelaskan, mayoritas sopir truk ialah mitra bukan pegawai pengusaha truk. Sopir truk dibayar setiap pengiriman. Perjanjian pembayaran biasanya dengan pemilik truk bukan pemilik barang.

Sehingga dalam kata lain pemilik barang hanya tahu barang sampai tepat waktu.

“Soal di jalan mau ada apa ya pokoknya hanya akan dibayar sesuai pembicaraan awal saja. Walaupun misalkan truknya terjebak banjir seperti di Semarang awal tahun ini, risiko tetap ditanggung pengusaha truk,” kata Bambang.

Namun kata Bambang, jika macet parah pemilik barang juga sebetulnya terkena rugi. Terutama jika barang yang diantar ialah barang-barang yang perlu kesegaran seperti ikan, daging, sayuran dan barang ekspor-impor.

“Nah truk dia kalau sudah di luar susah pulang, yang masih didalam pool susah berangkat. Muatan ikan laut, sayuran, buah-buahan, ekspor-impor mati kalau seperti ini,” ujar dia.

Bambang mengatakan, saat jalan macet, sopir mengalami kerugian karena yang seharusnya bisa tiga atau empat kali bolak balik menjadi cuma sekali.

Pun demikian dengan pengusaha truk, sebab yang dikejar ialah jumlah ritase. Ritase adalah berapa kali truk jalan dari lokasi A menuju ke lokasi B.

Dalam perusahaan pengangkutan, jumlah ritase merupakan salah satu bagian penting karena berhubungan dengan jumlah barang yang dikirim.

“Itu yang dimaksud kerugian oleh sopir. Sedangkan kerugian yang dimaksud oleh pengusaha kurang lebih sama karena bermain di ritase,” kata Bambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan