kabinetrakyat.com – NESABAMEDIA.COM – Mata uang kripto kini tengah menjadi trend, karena beberapa di antaranya mengalami lonjakan harga yang sangat fantastis, dan dianggap cocok dijadikan sebagai aset. Salah satu cara untuk mendapatkan mata uang kripto itu adalah dengan melakukan penambangan atau mining. Biasanya orang-orang akan melakukan mining kripto menggunakan perangkat PC. Namun rupanya menambang kripto juga bisa dilakukan menggunakan smartphone Android.

Meski demikian, menambang mata uang kripto menggunakan perangkat Android akan jauh berbeda dengan menambang menggunakan perangkat PC. Karena keterbatasan spesifikasi, hasil yang didapatkan pun nantinya kurang maksimal. Namun jika membahas bisa atau tidak, jawabannya adalah bisa.

Proses menambang mata uang kripto sendiri adalah dilakukan dengan melakukan validasi transaksi blockchain dengan perhitungan matematika yang kompleks. Untuk itu, dibutuhkan GPU yang mumpuni dan akan menghabiskan banyak daya.

Banyak penambang yang kemudian berupaya meningkatkan keuntungan mereka dengan berinvestasi pada perangkat ASIC. Berawal dari situ, penambangan dengan sistem pool (kolam) pun diperkenalkan. Inovasi semacam itu akan membantu meningkatkan kekuatan perangkat dalam menambang, dan hasilnya nanti akan dibagi ke masing-masing penambang yang tergabung dalam pool tersebut.

Penambangan mata uang kripto lewat perangkat mobile bekerja dengan cara yang sama, meskipun dalam skala yang cukup kecil. Pengguna bisa ikut berpartisipasi dalam sebuah mining pool yang disediakan pihak ketiga menggunakan perangkat smartphone.

Mining pool ini disediakan menggunakan sebuah server yang menjadi host kelompok penambang. Dalam grup tersebut, semua anggota menyediakan sumber daya komputasi untuk membantu proses validasi transaksi. Jika mining pool itu berhasil melakukan validasi sebuah transaksi, maka semua anggota akan mendapatkan bagi hasil, tergantung dari sumber yang mereka sediakan.

Saat ini sudah banyak aplikasi mining pool di Android, namun menentukan mana yang paling bagus akan cukup sulit. Pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dari mining pool, karena akan menentukan besaran pembagian hasil yang didapat nantinya. Namun di sisi lain, semakin besar ukurannya, semakin sering seorang anggota akan menerima pembayaran.

Untuk sistem Pay Per Share (PPS), biasanya pembayarannya dilakukan dengan jumlah tetap. Kemudian ada juga sistem berbasis skor, di mana anggota akan mendapat bayaran setiap kali anggota melakukan submit dari hasil validasi.

Jika ingin menambang sendiri juga bisa, namun karena sumber daya perangkat smartphone yang terbatas maka proses untuk mendapatkan hasil memerlukan waktu yang cukup lama, terkadang bisa beberapa bulan.

Jadi kesimpulannya adalah, proses untuk mulai melakukan penambangan mata uang kripto menggunakan perangkat Android tidak terlalu rumit. Yang harus dilakukan adalah menyediakan perangkat Android tentunya, dan juga memasang aplikasi mining. Aplikasi itu bisa dijalankan di latar belakang, sehingga tidak akan mengganggu ketika menggunakan aplikasi lainnya.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.

    Tinggalkan Komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan