kabinetrakyat.comFreediving menjadi salah satu olahraga yang cukup menantang sekaligus berbahaya. Betapa tidak, seorang freediver yang menyelam di kedalaman puluhan meter hanya dibekali oleh masker, snorkel, dan diving fins (kaki katak).

“Masker untuk melihat di bawah laut, fins kita pakai untuk melaju, dan snorkel untuk bernapas di permukaan air,” ujar Freedive Instructor Trainer Freediving Society , Nikita Fima, saat ditemui Kompas.com di gelaran Deep and Extreme Indonesia 2022, Sabtu (3/9/2022).

Apakah seorang freediver harus punya lisensi?

Sebagai instruktur freediving, Nikita mengimbau agar para pemula mengikuti pelatihan untuk dibekali teknik-teknik dasar seputar penyelaman, penggunaan alat, dan teknik pernapasan.

“Jadi lisensi ini membuktikan bahwa kita sudah mempelajari teknik-teknik diving dari basic ke intermediate, teknik menggunakan alat, teknik pernapasan sama bagaimana cara rescue (penyelamatan), paling penting bagaimana menyelamatkan orang di laut hingga do’s and don’t’s-nya,” tutur dia.

Oleh karena itu, Nikita juga mengingatkan agar para pemula tidak meniru tutorial seputar freedive yang mudah ditemukan di berbagai media sosial. Mereka dianjurkan langsung ikut dalam pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi menjadi freediver.

Freedive termasuk salah satu olahraga yang paling berbahaya di dunia. Disarankan untuk mengikuti freediving course (pelatihan freediving) daripada hanya lihat di YouTube atau search lalu coba-coba sendiri,” ujarnya.

Nikita juga mengingatkan, jika seseorang ingin freediving, maka lakukanlah bersama partner.

“Yang terpenting adalah jangan freedive sendirian, selalu freedive sama partner yang berpengalaman, karena kita enggak pernah tahu apa yang terjadi saat kita freedive sendirian,” ujarnya.

Serba-serbi seputar lisensi freediver, ada ujiannya

Ada beragam asosiasi yang menawarkan sertifikasi menjadi freediver, salah satunya Freediving Society.

Terdapat lima level pelatihan, mulai dari Introduction untuk pengenalan kolam dangkal, Level 1 untuk pengenalan di kolam dangkal dan kolam dalam.

Kemudian Level 2 bagi murid yang ingin menyelam lebih dalam, Level 3 untuk master yang ingin mempelajari dive secara keseluruhan agar bisa menjadi seorang asisten instruktur, dan terakhir level Instructor untuk menjadi seorang pengajar.

“Untuk pemula bisa mulai dari level introduction, atau Level 1,” kata Nikita.

Agar naik level, akan ada ujian dan syarat-syarat yang harus dipenuhi para murid.

Misalnya, untuk lulus dari Level 1, seorang murid harus bisa menahan napas selama dua menit, lalu berenang sejauh 40 meter.

“Mereka juga harus bisa menyelam di kedalaman 14 meter sampai 20 meter. Setelah mereka sudah bisa memenuhi requirement (persyaratan) tersebut, beserta requirement rescue dan ujian tulis, baru akan dapat lisensi,” terangnya.

Adapun lisensi freediving ini berlaku selama satu tahun, dan bisa digunakan sebagai bukti untuk melanjutkan pelatihan ke jenjang berikutnya di tempat lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan