kabinetrakyat.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Kongo, Arlette Soudan-Nonault, mengungkapkan kekagumannya terhadap aksi-aksi iklim yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Hal tersebut disampaikan Menteri Arlette saat melakukan rangkaian kunjungan kerja melihat program inovasi tempat olah sampah setempat (TOSS) Klungkung dan persemaian mangrove di Bali.“Selama tujuh tahun menjadi menteri dan keliling dunia, tidak ada pekerjaan sebaik seperti di Tahura Ngurah Rai dan Rumpin,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.Menteri Arlette menuturkan bahwa kegiatan kali ini adalah kali pertama dia mengetahui tentang pembibitan mangrove dan mengungkap kekagumannya.Selain sebagai Menteri Lingkungan Hidup Kongo, Menteri Arlette telah berinteraksi aktif dengan berbagai negara dan terutama berbagai lembaga PBB multi-lateral dalam kapasitasnya sebagai koordinator untuk 15 negara Afrika di lembah Kongo, meliputi negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia.Bersama Pemerintah Kongo dan Pemerintah Demokratik Kongo, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC).Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, pembuat kebijakan, dan lain-lain yang terdaftar pada direktori ITPC tersebut.Melalui ITPC, Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran, dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian.Indonesia juga memimpin south-south cooperation atau kerja sama selatan-selatan menangani gambut lembah Kongo.Dalam rangkai kerja ke Indonesia, Menteri Arlette membawa undangan resmi dari Presiden Kongo Denis Sassou Nguesso yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo guna menghadiri The Amazon-Congo-Borneo Mekong Three Basins Summit and the World Decade of Afforestation pada 14-15 Juni 2023 di Brazzaville, Kongo.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sempat bertemu dan berdiskusi dengan Menteri Arlette.Mereka berkeliling ke Pusat Persemaian Modern atau Nursery Center Rumpin di Bogor, Jawa Barat.Di tempat itulah jutaan bibit-bibit pohon dengan skala besar dihasilkan untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai.“Indonesia terus bekerja nyata mengatasi perubahan iklim dunia. Pusat persemaian seperti Rumpin juga dibuat di berbagai Provinsi lainnya, dan menjadi salah satu bentuk komitmen dan aksi konkret Indonesia dalam menangani perubahan iklim,” kata Menteri Siti.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan