Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menyerap dana sebesar Rp19 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp47,24 triliun.

Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, menyatakan realisasi lelang ini mencapai target indikatif Rp19 triliun.

Untuk seri SPN03221130, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,4189 persen.

Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 30 November 2022 ini mencapai Rp4,95 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,35 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,1 persen.

Untuk seri SPN12230526, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,66377 persen. Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 26 Mei 2023 ini mencapai Rp6,54 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,9 persen.

Baca juga: Pemerintah serap lelang SUN Rp21,65 triliun, ditopang penawaran tinggi

Untuk seri FR0095, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56141 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Agustus 2028 ini mencapai Rp5,44 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,82 persen.

Untuk seri FR0096, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,17985 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Februari 2033 ini mencapai Rp17,85 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,31 persen.

Untuk seri FR0093, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,18617 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juli 2037 ini mencapai Rp1,19 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,35 persen.

Untuk seri FR0097, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,13991 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juni 2043 ini mencapai Rp9,32 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,12 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,32 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,25901 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Agustus 2051 ini mencapai Rp1,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,23 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,4 persen.

Baca juga: Kemenkeu: Minat lelang SUN membaik seiring pasar yang mulai optimis

Baca juga: Kemenkeu: Minat investor lelang membaik di tengah sikap “wait and see”

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan