kabinetrakyat.com – Heddy Lugito ditunjuk sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) periode 2022-2027.

Penunjukan Heddy sebagai ketua diputuskan dalam rapat pleno DKPP yang digelar pada Kamis (8/9/2022). Heddy terpilih secara aklamasi.

“Kita sudah sepakat, bapak/ibu anggota DKPP semuanya yang tujuh orang menunjuk saya sebagai Ketua DKPP periode 2022-2027,” kata Heddy dalam konferensi pers, Kamis.

Adapun lima anggota DKPP periode 2022-2027 dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (7/9/2022).

Selain Heddy Lugito, mereka yakni I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ratna Dewi Pettalolo, Muhammad Tio Aliansyah, dan J Kristiadi.

Kemudian, ada dua anggota DKPP lain yang difatnya ex officio (duta), yakni Puadi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan Yulianto Sudrajat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Dipercaya memimpin DKPP selama lima tahun ke depan, siapa sebenarnya Heddy Lugito?

Profil Heddy Lugito

Sebelum terjun ke bidang kepemiluan, Heddy Lugito pernah menduduki sejumlah kursi komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dia juga malang melintang di bidang jurnalistik. Pria kelahiran Boyolali, 5 Juni 1960 itu menghabiskan lebih dari 25 tahun berkarier di media massa.

Heddy pernah menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Gatra (2016-2016) merangkap Pemimpin Redaksi Gatranews.com (2012-2016).

Dia juga tercatat pernah menjadi Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers (2009-2017), serta aktif di Forum Pemimpin Redaksi (Pemred).

Nama Heddy tidak asing lagi di perusahaan pelat merah. Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro ini pernah menjabat sebagai komisaris PT Pertani dan PT Pelindo III.

Heddy kini bahkan masih tercatat sebagai komisaris independen PT Sang Hyang Seri, BUMN yang bergerak di bidang pertanian, khususnya penyediaan benih.

Dia diangkat sebagai komisaris pada 2 Desember 2021 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-383MBU/12/2021.

Harta kekayaan

Harta kekayaan Heddy Lugito tercatat mencapai Rp 10.335.426.600 atau Rp 10,3 miliar.

Angka itu mengacu pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Heddy yang dilaporkan pada 16 Februari 2021 dan dicatat di situs resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Harta kekayaan Heddy terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi, hingga kas dan setara kas.

Heddy tercatat memiliki 5 bidang tanah dan bangunan di sejumlah daerah seperti Bekasi, Boyolali, dan Gunungkidul yang nilainya mencapai Rp 4,6 miliar.

Lalu, dia memiliki 3 unit mobil yang bernilai Rp 1 miliar. Heddy juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 20 juta serta kas dan setara kas sebesar Rp 4,7 miliar.

Dengan rincian tersebut, total harta kekayaan Heddy mencapai Rp 10,3 miliar.

Belum akan mundur

Kendati terpilih sebagai Ketua DKPP yang baru, Heddy merasa dirinya tak perlu mundur dari kursi komisaris independen BUMN.

“Saat ini belum (mundur dari komisaris),” kata Heddy kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

Heddy mengeklaim, rangkap jabatannya tidak akan menimbulkan konflik kepentingan. Sebab, ruang gerak DKPP dan BUMN berbeda.

Apalagi, kata Heddy, dirinya menjabat sebagai komisaris di BUMN, bukan direksi.

“Ruang DKPP sama BUMN kan beda. Sejauh ini tidak ada conflict of interest di BUMN dan DKPP. Yang satu lembaga bisnis, yang satu lagi lembaga etik,” ujar Heddy.

“Tidak akan terjadi konflik dan stabilitas. Kalau komisaris kan hanya pengawasan, kalau saya direksi pasti saya lepas. Kalau komisaris kan hanya pengawasan dan penasihat saja,” terang dia.

Kendati demikian, Heddy berjanji akan melepas jabatannya sebagai komisaris independen PT Sang Hyang Seri seandainya merasa tidak mampu menjalankan tugas dan kerepotan.

“Saya lebih konsentrasi di sini (DKPP). Karena ini urusan yang maksud saya pengabdian yang lebih luas,” katanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan