RCEP Dinilai Modal Suksesi Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2023

Jakarta: Perjanjian dagang internasional Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang disahkan DPR disebut modal bagus menjelang kepemimpinan ASEAN tahun depan. Indonesia bahkan bisa menunjukkan komitmennya untuk menjalankan semua yang disepakati bersama.
 
“Jadi, dengan telah diratifikasi RCEP oleh DPR ini merupakan modalitas yang bagus untuk kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun depan. Indonesia bisa menunjukkan kalau negara ini komit dan menjalankan dengan apa yang telah diusulkan dan disepakati bersama,” kata peneliti Departemen Ekonomi CSIS Deni Friawan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
 
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut dari segi ekonomi, RECP akan menyokong pertumbuhan ekonomi. Khususnya dari sisi ekspor. Persetujuan RCEP diperkirakan dapat meningkatkan PDB Nasional sebesar 0,07 persen pada 2040 dengan kenaikan ekspor mencapai USD5,01 miliar dan surplus perdagangan juga kemungkinan naik 2,5 kali lipat.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Deni menjelaskan dengan adanya RCEP ini tidak otomatis akan memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan export Indonesia ke negara-negara anggota RCEP tersebut. Sebab, sebelum RCEP ada tarif masuk produk-produk Indonesia ke negara-negara tersebut sudah sangat rendah.
 
“Karena sebelumnya memang telah ada bilateral FTA antara Indonesia dengan negara-negara tersebut atau FTA melalui kerangka ASEAN+3 atau ASEAN+6 yang membuat tarif sudah rendah. Adanya RCEP akan membantu menyederhanakan aturan ROO yang telah ada,” kata Deni.
 

Sementara itu, kaitannya dengan windfall profit ekspor yang diperkirakan selesai tahun depan, RCEP disebut akan membawa keuntungan.
 
“Pengaruh RCEP akan terbatas saja, karena Indonesia ekspor bahan mentah saja, yang memang tarifnya sudah rendah. Meskipun demikian, adanya RCEP ini diharapkan bisa membantu mengompensasi penurunan ekspor dari komoditas, jika tahun depan harga-harga komoditas menurun akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi global,” kata Deni.
 
Skema RCEP sendiri merupakan perjanjian perdagangan bebas yang mencakup 10 negara ASEAN dan 5 negara mitra ASEAN, yaitu Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru Indonesia bermanfaat.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengungkapkan Indonesia harus mampu melanjutkan rekam jejak positif dalam keketuaan Asean.
 
“Dulu-dulu ketika Indonesia jadi Ketua Asean selalu ada yang breakthrough, menginisiasi dari program besar Asean,” ujar Yose.
 

 

Halaman Selanjutnya

Indonesia pernah menjadi ketua Asean…

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan