Asal Usul Tempe dari Bahasa Jawa


Tempe adalah makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan kapang Rhizopus, yang telah menjadi makanan pokok di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa asal muasal tempe berasal dari Bahasa Jawa?

Menurut sejarah, tempe pertama kali dibuat oleh orang Jawa sekitar 1.000 tahun yang lalu. Para pemuka agama Hindu dan Buddha Jawa sering memasak dan menghidangkan tempe sebagai makanan khas mereka pada saat acara perayaan keagamaan.

Proses pembuatan tempe tradisional yang menggunakan gedung atau daun pisang yang dilapisi dengan kapang Rhizopus, ditemukan secara tidak sengaja ketika kedelai terkontaminasi oleh kapang tersebut. Kedelai yang telah difermentasi kemudian dibersihkan dan dimasak atau digoreng.

Seiring berjalannya waktu, teknik pembuatan tempe berkembang dan banyak variasi disiapkan. Beberapa berkembang dari penambahan bahan-bahan seperti kunyit, bawang putih, dan bawang merah untuk membuat tempe lebih kaya akan rasa.

Meskipun awalnya tempe dibuat dari kedelai, tetapi sekarang anda dapat menemukan tempe yang terbuat dari bahan-bahan lain seperti kacang polong, tepung, kacang tanah, dan bahkan biji-bijian seperti beras dan jagung.

Pada tahun 2009, Kementerian Pertanian RI memasukkannya ke dalam daftar Pangan Khas Indonesia. Sejak itu, penciptaan berbagai macam makanan yang menggunakan Tempe dan menjadi bagian integral dari masakan Indonesia, seperti Tumis tempe, Tempe goreng yang disajikan di berbagai warung dan restoran seluruh Indonesia.

Tempe juga terkenal karena kandungan gizinya yang cukup tinggi, banyak orang Indonesia menjadikannya menu utama saat mengonsumsi makan malam. Kandungan protein dalam tempe sangat tinggi sehingga sering dijadikan menu pengganti daging bagi beberapa orang yang vegetarian.

Proses pembuatan tempe menjadi lebih mudah di tahun 20-an ketika orang Belanda memperkenalkan mesin, yang memungkinkan kapang Rhizopus dapat digunakan secara efisien. Meskipun telah dilekatkan sebagai asal muasal tempe berkembang dari Bahasa Jawa, tempe mempertahankan tempatnya di hati rakyat Indonesia sebagai makanan tradisional.

Keterangan gambar: Potongan tempe segar dan kaya akan protein yang siap untuk dibuat menjadi hidangan lezat.

Proses Pembuatan Tempe Tradisional Jawa


Tempe Tradisional Jawa

Tempe, ialah makanan yang terkenal dan rasa yang lezat yang banyak ditemukan di seluruh Indonesia. Bagi masyarakat Jawa, tempe adalah salah satu makanan yang paling disukai. Tempe biasanya terbuat dari biji soya dan bisa menjadi lauk atau makanan sampingan. Selain itu, tempe bahasa Jawa juga bisa diolah menjadi makanan ringan yang enak. Bagi orang Jawa, tempe juga dikenal sebagai bahan makanan yang menyehatkan dan baik untuk tubuh, karena mengandung protein nabati yang tinggi. Lalu, bagaimana cara membuat tempe tradisional Jawa?

1. Persiapan Kacang-kacangan: Proses pembuatan tempe Jawa dimulai dengan persiapan kacang kedelai. Pastikan bahwa kacang-kacangan sudah bersih dan bebas dari kotoran atau benda asing lainnya. Setelah itu, kamu harus merendam kacang kedelai dengan air selama beberapa jam. Hal ini bisa membuat kacang lebih empuk dan mempersiapkan mereka untuk proses fermentasi nantinya.

2. Penanaman Ragi: Setelah kacang-kacangan direndam, selanjutnya kamu perlu menanamkan ragi pada kacang kedelai yang sudah direbus. Kita bisa menambahkan ragi tempe pada kedelai yang direbus. Ragi dapat kita beli di pasar-pasar terdekat atau minimarket. Ragi yang ditambahkan pada kedelai ditumbuk hingga halus sehingga bisa menyebar secara merata pada seluruh bagian kacang-kacangan. Kemudian, kamu perlu mengeringkan kacang-kacangan dalam wadah yang steril selama beberapa hari, sampai jamur tumbuh dan menutupi seluruh permukaan kacang-kacangan.

3. Mengatur Suhu dan Kelembaban: Selanjutnya, kamu perlu mengatur suhu dan kelembaban di sekitar kacang-kacangan. Penting menjaga agar suhu bisa sampai pada 30-32 derajat C dan kelembaban antara 75-90%. Ini adalah kondisi yang paling baik untuk pertumbuhan jamur. Jika suhu terlalu panas atau kelembaban terlalu rendah, pertumbuhan jamur dan fermentasi mungkin terhambat, bahkan bisa berhenti. Ntah dengan menggunakan alat, atau cara kodok atau jamur bisa mengendap di atas kacang-kacangan yang di dalam tempurung kelapa yang telah dipotong kecil-kecil. Tempatkan ciri ini di area yang hangat dan cukup lembap, seperti di dapur atau ruang yang nyaman.

4. Pengeringan: Setelah beberapa hari, tempe sudah dapat dipanen. Tempe siap dipotong-potong dan dimakan atau dijual. Tempe bisa dipanggang, dibumbui, atau ditumis, dan menambah rasa lezat pada hidangan mu. Semua masyarakat Jawa memiliki kesukaan yang tinggi pada tempe ini, terutama sebagai makanan pendamping ketupat, soto, atau lontong. Biasa di hidangkan dengan cabai atau sambal khas Jawa.

Demikianlah proses pembuatan tempe tradisional Jawa yang terbuat dari kacang kedelai. Menarik sekali, ya? Setelah membaca artikel di atas, sudah saatnya mencoba membuat tempe sendiri di rumah. Semoga bermanfaat!

Cara Memasak Tempe dalam Masakan Jawa


Tempe Bahasa Jawa

Tempe is a staple ingredient in Javanese cuisine, especially in traditional dishes such as soto, gado-gado, and nasi goreng. It is known for its unique texture and flavor that adds depth to any dish. However, not everyone knows how to prepare and cook tempe in the Javanese way. In this article, we will explore some of the most popular methods of cooking tempe in Javanese style.

1. Tempe Goreng Kecap

Tempe Goreng Kecap

One of the easiest and most common ways to cook tempe is by frying it and adding sweet soy sauce or “kecap manis.” This dish is called tempe goreng kecap, and it’s a favorite snack or side dish in Javanese households. To make your own tempe goreng kecap, follow these steps:

  1. Cut the tempe into bite-sized pieces
  2. Heat the oil in a frying pan over medium heat
  3. Deep fry the tempe until golden brown
  4. Take the tempe out of the frying pan and put it on a paper towel to remove excess oil
  5. In a separate small pot, heat the kecap manis until it’s warm
  6. Pour the kecap manis over the tempe and serve hot

This dish is simple yet delicious and can be made in less than 10 minutes.

2. Tempe Bacem

Tempe Bacem

Another popular method of cooking tempe is by boiling it in a sweet and savory broth. This dish is called tempe bacem, and it’s commonly served as a side dish for rice dishes such as nasi kuning or nasi lemak. To make tempe bacem, follow these steps:

  1. Cut the tempe into smaller pieces and set aside
  2. Prepare the spice paste by blending shallots, garlic, ginger, turmeric, coriander, and tamarind paste
  3. Heat the oil in a pot over medium heat and sauté the spice paste until fragrant
  4. Add palm sugar, salt, bay leaves, and water. Bring the mixture to a boil
  5. Add the tempe to the pot and stir gently
  6. Simmer the tempe for at least an hour or until the broth has reduced and thickened
  7. Serve the tempe bacem hot or cold as a side dish

This dish is sweet, savory, and has a slightly tangy flavor from the tamarind paste.

3. Tahu-Tempe Bacem

Tahu Tempe Bacem

Tahu-tempe bacem is a classic Javanese side dish that combines tempe, tofu, and a sweet and savory sauce. It’s commonly served with rice dishes and can be found in many Javanese warungs or home cooking. Here’s a recipe for tahu-tempe bacem:

  1. Cut the tempe and tofu into bite-sized pieces and set aside
  2. Prepare the spice paste by blending shallots, garlic, ginger, coriander, and turmeric
  3. Heat the oil in a pot over medium heat and sauté the spice paste until fragrant
  4. Add palm sugar, salt, bay leaves, and water. Bring the mixture to a boil
  5. When the mixture is boiling, add the tempe and tofu and stir gently
  6. Simmer the mixture for at least an hour or until the sauce has reduced and thickened
  7. Serve the tahu-tempe bacem hot or cold as a side dish

Tofu adds a creamy texture to the tempe bacem and complements the sweet and savory sauce well. This dish is perfect for vegetarians and can be made in larger batches for big gatherings.

Those are some of the most popular ways to cook tempe in Javanese cuisine. Tempe is a versatile ingredient that can be used in a variety of dishes and is a great source of protein for vegetarians. Try these recipes at home and explore the unique flavors of Javanese cuisine!

Pilihan Variasi Olahan Tempe Ala Jawa


Tempe Ala Jawa

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai dan diolah melalui fermentasi. Selain mudah ditemukan di pasar, tempe memiliki harga yang terjangkau dan menjadi salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Di Jawa, tempe punya tempat yang istimewa dan merupakan bahan pokok dalam masakan tradisional. Tempe bahasa Jawa punya tekstur yang lebih keras dan lebih tebal, sehingga membuatnya cocok untuk diolah menjadi berbagai olahan. Berikut ini adalah beberapa pilihan variasi olahan Tempe Ala Jawa.

Tumis Tempe

Tumis Tempe Ala Jawa

Tumis tempe adalah salah satu olahan tempe ala Jawa yang mudah dibuat dan cocok untuk dijadikan lauk. Pertama-tama potong tempe dengan ukuran yang sesuai dengan selera, lalu tumis dengan bumbu-bumbu tradisional seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan cabai. Untuk hasil yang lebih nikmat, tambahkan gula, garam, dan kecap manis. Jika ingin lebih sehat, bisa menambahkan sayuran seperti kacang panjang atau wortel.

Oseng-Oseng Tempe

Oseng-oseng Tempe Ala Jawa

Oseng-oseng tempe adalah olahan tempe ala Jawa yang lebih pedas. Memiliki cita rasa yang khas, oseng-oseng tempe cocok dikonsumsi saat cuaca sedang dingin. Cara membuatnya cukup mudah, yaitu dengan menumis bumbu-bumbu seperti cabai merah, daun bawang, dan bawang putih hingga harum. Kemudian tambahkan potongan tempe yang telah dipotong kecil-kecil dan aduk rata. Oseng-oseng tempe siap disajikan dengan nasi hangat.

Semur Tempe

Semur Tempe Ala Jawa

Semur tempe adalah olahan tempe ala Jawa yang populer dan biasa disajikan saat lebaran. Tekstur tempe yang empuk dan lembut membuatnya cocok diolah menjadi semur. Semur tempe diracik dengan bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah, kecap manis, jahe, dan lada. Kemudian tambahkan air secukupnya lalu masukkan potongan tempe. Jangan lupa tambahkan garam dan gula untuk memberikan cita rasa yang pas. Semur tempe siap disajikan dengan nasi hangat.

Sate Tempe

Sate Tempe Ala Jawa

Sate tempe adalah salah satu olahan tempe ala Jawa yang unik. Sate tempe dibuat dengan cara memotong tempe menjadi dadu kecil lalu disisipkan ke dalam tusuk sate. Tempe yang telah dipotong tersebut ditambahkan dengan bumbu kacang yang khas, lalu dibakar hingga matang. Sate tempe biasanya dihidangkan dengan nasi uduk dan acar ketimun dan wortel.

Goreng Tempe

Goreng Tempe Ala Jawa

Goreng tempe adalah olahan tempe ala Jawa yang paling mudah dibuat dan menjadi favorit bagi banyak orang. Tempe yang diiris tipis kemudian dibaluri tepung beras, lalu digoreng hingga matang dan berwarna kecokelatan. Goreng tempe biasanya dihidangkan dengan nasi putih hangat dan sambal kecap.

Itulah beberapa variasi olahan Tempe Ala Jawa yang bisa kamu jadikan sebagai hidangan di rumah. Selain bergizi, tempe juga terbilang murah dan mudah untuk didapatkan. Selamat mencoba dan selamat menikmati!

Manfaat Tempe sebagai Makanan Khas Jawa yang Bergizi


Tempe Bahasa Jawa

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia, terutama di Jawa. Tempe dibuat dari kedelai yang difermentasi dengan jamur Rhizopus. Rasanya yang gurih, kandungan protein, dan nutrisinya, menjadikan tempe bahasa Jawa adalah makanan yang populer dan bergizi.

Mengandung Protein Berkualitas

Kandungan Protein Tempe

Tempe bahasa Jawa sangat kaya akan protein. Protein pada tempe berkualitas dan mudah dicerna oleh tubuh. Satu porsi tempe seberat 100 gram, bisa memberi Anda sekitar 19-20 gram protein. Kandungan protein pada tempe bahasa Jawa memiliki peran penting dalam membangun massa otot, membantu memperbaiki sel-sel tubuh dan menyokong sistem kekebalan tubuh.

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Kesehatan Jantung

Tempe bahasa Jawa mengandung isoflavon yang sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung. Kandungan isoflavon pada tempe mampu menurunkan kadar kolesterol jahat, tekanan darah, dan juga risiko terkena penyakit jantung. Selain itu, tempe juga kaya akan serat yang membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Baik untuk Penderita Diabetes Tipe 2

Diabetes Tipe 2

Penderita diabetes tipe 2, biasanya merasakan kesulitan mengontrol kadar gula dalam darah. Tempe bahasa Jawa sangat cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes tipe 2, karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik pada tempe sangat rendah, sekitar 36, artinya penyerapan glukosa ke dalam darah menjadi lebih lambat dan terkontrol. Konsumsi tempe juga akan membantu mengurangi terjadinya kerusakan pada sel-sel pankreas.

Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Kesehatan Pencernaan

Tempe bahasa Jawa mengandung serat pangan yang baik untuk kesehatan pencernaan. Serat pada tempe mampu membantu memperlancar buang air besar, mengatasi sembelit, dan menurunkan risiko kanker usus. Dengan sering mengkonsumsi tempe, maka Anda akan memiliki sistem pencernaan yang lebih sehat dan bisa mencegah terjadinya masalah pencernaan.

Membantu Menjaga Berat Badan Ideal

Berat Badan Ideal

Tempe bahasa Jawa jangan dianggap sepele sebagai makanan yang dapat membantu menjaga berat badan ideal. Kandungan protein, serat, dan nutrisi pada tempe mampu membuat perut terasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi nafsu makan. Konsumsi tempe secara teratur dapat mempertahankan berat badan ideal dan menghindarkan dari masalah obesitas.

Dari sekian banyak manfaat tempe bahasa Jawa, dapat dipastikan bahwa tempe memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan. Oleh karena itu, konsumsi tempe secara teratur akan membantu menjaga kesehatan tubuh dari berbagai macam penyakit dan menjaga kestabilan kesehatan secara efektif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan