Salam Pembaca Sekalian

Selamat datang kembali di website kami yang selalu memberikan informasi yang bermanfaat untuk Anda. Kali ini, kami akan membahas tentang salah satu tradisi dalam upacara pernikahan yang terkenal di Indonesia, yaitu seserahan. Mungkin bagi sebagian dari Anda yang belum akrab dengan budaya Indonesia, belum mengetahui apa itu seserahan. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan secara lengkap tentang apa itu seserahan, apa saja kelebihan dan kekurangannya, informasi lengkap tentang tradisi ini dan FAQ yang paling sering dilontarkan mengenai seserahan. Simak terus artikel ini untuk mengetahui detailnya.

Pendahuluan

1. Apa itu Seserahan?

Sesorah merupakan tradisi pada upacara pernikahan di Indonesia, khususnya daerah Jawa, yang biasanya dilakukan sehari sebelum acara pernikahan. Dalam tradisi ini, pihak laki-laki memberikan sejumlah barang kepada pihak perempuan sebagai bentuk persiapan sebelum menjadi suami istri. Sesorahan dapat berupa benda yang bermanfaat seperti uang, beras, buah-buahan, dan perhiasan. Namun, ada juga yang memberikan benda yang bersifat religius seperti Al-Quran atau sajadah.

2. Sejarah Seserahan

Tidak banyak yang mengetahui kapan dan dari mana tradisi seserahan berasal. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa tradisi ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa itu, seserahan biasanya hanya berupa satu benda yang bernilai tinggi. Selain itu, seserahan juga merupakan bentuk komitmen dari pihak laki-laki untuk memenuhi kebutuhan pihak perempuan setelah menikah.

3. Tujuan Seserahan

Tujuan dari tradisi seserahan adalah sebagai bentuk persiapan fisik dan material untuk calon pengantin perempuan. Selain itu, sesorah juga memiliki makna filosofis, yaitu memberikan cinta, kerinduan, dan doa baik bagi calon pengantin perempuan.

4. Perbedaan Seserahan dengan Mahar

Sesorah dan mahar seringkali disamakan oleh orang awam, padahal keduanya memiliki perbedaan. Mahar adalah nilai atau harta yang diberikan oleh calon suami kepada calon istri setelah melangsungkan pernikahan. Sedangkan sesorah, meskipun memiliki nilai harta, lebih pada bentuk persiapan sebelum acara pernikahan.

5. Seberapa Penting Seserahan?

Meski tradisi sesorah terkesan sederhana, namun memiliki nilai yang penting bagi calon pengantin perempuan. Selain sebagai bentuk persiapan, sesorah juga memiliki makna filosofis yang bermakna dan memberikan nilai tambah bagi pernikahan.

6. Tradisi Seserahan di Luar Negeri

Tidak hanya di Indonesia, tradisi sesorah juga dilakukan di beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan India. Namun, dengan variasi keunikan dan perbedaan yang disesuaikan dengan adat dan budaya setempat.

7. Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Seserahan

Dalam melaksanakan tradisi sesorah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh calon pengantin. Pertama, sesorahan harus disusun dengan proporsi yang tepat dan memiliki nilai yang sesuai. Kedua, sesorahan harus dihias dengan indah dan rapi. Ketiga, calon pengantin harus melakukan ritual bersama-sama, meminta restu dari orang tua dan menjelaskan niat baik dalam membangun rumah tangga yang bahagia.

Kelebihan dan Kekurangan Seserahan

1. Kelebihan Seserahan

Tradisi sesorah memiliki beberapa kelebihan yang dapat memberikan manfaat bagi calon pengantin dan keluarga. Pertama, sesorah dapat memupuk rasa kepercayaan, kesetiaan, dan menjalin hubungan yang harmonis antara kedua keluarga. Kedua, sesorah juga dapat menjadi sarana untuk mengumpulkan nilai yang bermanfaat sebagai awal kehidupan rumah tangga. Ketiga, sesorah memiliki makna filosofis yang tinggi dan dapat meningkatkan kesadaran akan keberhasilan dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

2. Kekurangan Seserahan

Walaupun memiliki kelebihan, namun tradisi sesorah juga memiliki kekurangan. Pertama, tidak semua keluarga mampu mempersiapkan sesorah yang mahal. Kedua, acara sesorah membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang harus dipertimbangkan dengan baik. Ketiga, adanya kemungkinan ketidakcocokan dan ketidaksukaan pada sesorahan yang diberikan, sehingga dapat mempengaruhi suasana dan kondisi psikologis calon pengantin perempuan.

Informasi Lengkap tentang Seserahan

Informasi lengkap tentang sesorah dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel ini berisi data umum, jenis sesorahan yang umum diberikan, bagi-bagi sesorahan dan pandangan umum yang sering muncul tentang seserahan.

Informasi Lengkap tentang Seserahan

InformasiKeterangan
Penjelasan UmumTradisi pada upacara perkawinan dimana pihak laki-laki memberikan sejumlah barang kepada pihak perempuan sebagai bentuk persiapan sebelum menjadi suami istri.
Jenis sesorahanUang, beras, buah-buahan, perhiasan, Al-Quran dan sajadah.
Bagi-bagi sesorahanTradisi yang dulu kerap terjadi, calon pengantin menyerahkan seserahan besar untuk keluarga besar. Biasanya, seserahan ini dibagi dalam beberapa kotak kecil untuk memudahkan bagi bagi.
Pandangan UmumBanyak yang menganggap bahwa sesorah di permulaan syarat bagi kelangsungan pernikahan. Jika seserahan tersebut lengkap maka pernikahan akan sukses dan berkah.

FAQ tentang Seserahan

Berikut adalah FAQ atau Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang seserahan.

1. Apakah sesorah bisa dikembalikan jika tidak cocok?

Tidak. Seserahan merupakan simbolik pernikahan yang dihadiahkan dengan kesulitan oleh keluarga mempelai, sehingga tidak mungkin dikembalikan.

2. Berapa Banyak Uang yang Harus Diberikan untuk Seserahan?

Tidak ada nilai yang pasti atau patokan dalam memberikan seserahan. Semua disesuaikan dengan kemampuan keluarga dalam mempersiapkan seserahan.

3. Haruskah seserahan sama antara keluarga pihak laki-laki dan perempuan?

Tidak harus. Seserahan ditentukan oleh masing-masing keluarga berdasarkan kemampuan dan kepercayaan masing-masing.

4. Apakah seserahan harus berbentuk uang tunai saja?

Tidak. Selain berupa uang, seserahan bisa berupa benda-benda yang memiliki nilai di mata perempuan seperti baju, tas, produk perawatan diri dan makanan.

5. Kapan waktu yang ideal untuk memberikan seserahan?

Sesorah biasanya diberikan pada acara pernikahan adat Nasional dan saat akad. Sesorah yang umumnya merupakan bingkisan bertanggung jawab di antara kedua lomba.

6. Apakah seserahan harus dibawa secara bersama-sama pada saat menikah?

Iya. Sesorahan biasanya dibawa oleh kedua orang tua calon pengantin pada saat akad nikah.

7. Apa konsekuensi jika tidak mengikuti tradisi seserahan?

Tidak ada konsekuensi yang pasti. Tapi, seserahan sendiri adalah bagian dari ritual yang harus diperhatikan dalam upacara pernikahan, sehingga walaupun hal tersebut tidak wajib, namun tetap dianggap penting untuk dilakukan.

8. Apakah seserahan sama dengan mahar?

Tidak. Sesorah adalah bingkisan yang diberikan oleh pihak laki-laki sebelum pernikahan berlangsung, sedangkan mahar adalah harta yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan di hari pernikahan.

9. Apakah seserahan hanya dari pihak laki-laki ke perempuan saja?

Ya, seserahan hanya dari pihak laki-laki ke perempuan, sebagai bentuk persiapan sebelum pernikahan berlangsung.

10. Siapa yang biasanya mempersiapkan seserahan?

Biasanya, persiapan seserahan yang dilakukan oleh keluarga pihak laki-laki.

11. Apakah seserahan harus sama pada setiap upacara pernikahan?

Tidak harus. Seserahan dapat disesuaikan dengan jumlah dan jenis adat yang dilakukan pada setiap upacara pernikahan.

12. Apakah calon pengantin perempuan membuka seserahan di hadapan semua tamu undangan?

Tidak. Biasanya seserahan bukan dibuka di depan semua tamu undangan melainkan dititipkan ke ruangan khusus pengantin.

13. Bisakah melakukan seserahan secara virtual?

Meski erat kaitannya dengan kebiasaan adat, seserahan tetap dapat dilakukan secara online pada masa pandemi. Namun, tidak menjamin hasilnya dapat memenuhi unsur unsur keseruan yang sesuai dengan dongeng seserahan.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sesorah merupakan tradisi pranikah yang meriah dan bermakna di Indonesia. Meski memiliki kelebihan dan kekurangan, tradisi ini tetap dalam pengertian dasar sebagai bentuk persiapan material dan filosofis bagi calon pengantin perempuan. Dalam melaksanakan tradisi seserahan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seperti mempersiapkan dengan proporsi yang tepat, dihias dengan indah dan rapi, dan juga harus melakukan ritual bersama-sama. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa, tradisi sesorah harus dipertahankan dan tetap menjadi bagian dari prosesi pernikahan sampai saat ini dan seterusnya.

*Artikel ini berisi informasi yang valid dan diperoleh dari berbagai sumber. Kami tidak bertanggung jawab atas kesalahan informasi atau dampak yang ditimbulkan dari penggunaannya. Semua pembaca bertanggung jawab atas risiko sendiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan