Pengertian Rima dalam Puisi


Pengertian Rima dalam Puisi dan Syair di Indonesia

Rima adalah salah satu elemen penting dalam puisi. Rima adalah pengulangan bunyi akhiran kata yang terdapat pada beberapa baris puisi. Dalam puisi, rima memberikan kesan harmonis dan menggugah perasaan pembaca sehingga puisi menjadi lebih hidup.

Ada beberapa jenis rima yang digunakan dalam puisi. Pertama, rima akhir. Rima akhir adalah pengulangan bunyi akhiran kata pada baris puisi dengan urutan yang sama. Sebagai contoh pada puisi Tirai karangan Chairil Anwar:

Gelap sudah lembah, malam yang mendalam,
Dengan suara segala tangis sesamaku
Dan sesalku, di dada yang paling dalam,
Di sanalah engkau ikut menumpang nafasku,
Tirai yang lembut kami tarik di atas kami,
Dan merajut senyum segala sakit dan nestapa.

Pada contoh di atas, rima akhir terdapat pada kata-kata lembah dan tangisku, dalam dan rahasia, dan seterusnya.

Kedua, rima silang. Rima silang adalah pengulangan bunyi akhiran kata pada baris puisi tetapi dengan urutan yang berbeda. Pada rima silang ini, bunyi akhiran kata pada baris pertama seharusnya diulangi pada baris ketiga dan bunyi akhiran kata pada baris kedua seharusnya diulangi pada baris keempat. Sebagai contoh pada puisi Aku Ingin karangan Sapardi Djoko Damono:

Tak usah kejar saya, waktu telah dekat.
Kau kejari aku, aku tinggal menunggu.
Aku ingin tahu, apa yang kau cari?
Kau ingin tahu, apa yang ingin kuredam?

Pada contoh di atas, rima silang terdapat pada kata-kata dekat dan menunggu, cari dan kuredam.

Ketiga, rima majas. Rima majas adalah pengulangan bunyi akhiran kata pada baris puisi dengan memanipulasi huruf-huruf pada kata. Dalam rima majas ini, huruf akhir pada kata dibiarkan sama tetapi huruf awal pada kata diubah sehingga menghasilkan bunyi yang mirip. Sebagai contoh pada puisi Namamu karangan Sutardji Calzoum Bachri:

Namamu seperti intan suci yang belum tersentuh oleh pemeo
Mungkin karenanya, kalau kusiapkan puisi untukmu
Aku harus bersihkan hati dan nyanyikan lagu merdu nan jernih
Sebab dalam nyanyian tumpah bening kenangan mengalir
Dalam bening kenangan kulihat dirimu duduk sambil tersenyum
Namamu seperti pulau oasis di tengah padang sahara
Mungkin karenanya jika kuceritakan ingin kutata dengan baik
Perkotaan di sekelilingku lalu kulukis gumuk-gumuk pasir
Tinggal sejauh kamu dapat tersenyum dalam jauh

Pada contoh di atas, rima majas terdapat pada kata-kata pemeo dengan merdu, jernih dengan kenangan, sahara dengan sekelilingku, dan seterusnya.

Rima dalam puisi adalah elemen penting yang dapat menjadikan puisi menjadi lebih menarik. Dengan pengulangan bunyi akhiran kata yang teratur dan harmonis, rima memberikan kesan yang menggugah perasaan pembaca. Oleh karena itu, sebagai pembaca atau penikmat puisi, kita perlu memahami dan menghargai nilai dan keindahan dalam rima yang terdapat pada puisi.

Fungsi dan Jenis-jenis Rima


Jenis-jenis Rima

Rima adalah unsur paling terkenal dalam puisi. Ia adalah pengulangan bunyi pada akhiran kata dalam satu baris atau beberapa baris berturut-turut. Fungsi rima pada puisi adalah untuk menghasilkan efek suara menarik, memudahkan pembaca untuk mengingat, dan menghasilkan ketegangan dan irama yang konsisten pada puisi. Jenis-jenis rima yang umum digunakan dalam puisi sebenarnya cukup banyak. Berikut beberapa jenis rima yang pernah digunakan oleh para penyair di Indonesia.

Rima A-A


A-A Rima

Yang pertama adalah rima A-A, dimana jenis rima ini seringkali digunakan oleh para penyair untuk memproduksi irama yang konsisten pada puisi. Dalam jenis rima ini, pengulangan bunyi terjadi pada dua baris berturut-turut. Contohnya dapat ditemukan pada puisi “Melupakanmu” karya Titi Dwijayati,

Setiap malam kuingat dirimu,
Terlalu keras kadang derap hatiku terdengar di telingaku
Kedua baris ini memiliki pengulangan suara huruf “u” pada akhiran antara baris pertama dan kedua.

Rima A-B-A-B


A-B-A-B Rima

Selain itu, terdapat jenis rima A-B-A-B, yang terdiri dari dua baris pertama dengan bunyi akhir yang berbeda dari dua baris kedua. Contohnya pada puisi “Yogyakarta” karya Poppy D. Chusfani,

Senyummu membuatku pulang
Diammu menjelaskan kesendirian
Meskipun kau selalu menentang
Namun kehadiranmu hadir untukku pelipur lara

Pengulangan bunyi huruf terjadi pada baris 1 dan 3 dengan akhiran “ng”, serta pada baris 2 dan 4 dengan akhiran “n”.

Rima A-B-B-A


A-B-B-A Rima

Selain rima A-A dan A-B-A-B, terdapat juga jenis rima A-B-B-A. Dalam jenis rima ini, pengulangan bunyi terjadi pada dua baris terakhir yang diawali dengan akhiran berbeda pada dua baris pertama. Contohnya pada puisi “Malam” karya Chairil Anwar,

Pada malam yang sunyi dan dingin
Kudengar ada seruling menusuk kalbu
Teruslah meniup, wahai pujangga!
Jangan engkau mati, biarkan aku membunuhmu

Pada contoh puisi di atas, pengulangan terjadi pada akhiran “in” dari baris ke-2 dan ke-3 serta akhiran “un” pada baris ke-1 dan ke-4.

Rima A-B-C-A-B-C


A-B-C-A-B-C Rima

Jenis rima lainnya adalah A-B-C-A-B-C, di mana pengulangan suara terjadi tiga kali dalam puisi dan membangun pola suara yang kompleks. Contohnya pada puisi “Berjalan Bersama” karya Putu Wijaya,

Berjalan ke kiri dengan piring kosong
Membingungkan orang yang bukan kita
Melompat sekali sebelum berhasil
Berjalan ke kanan dengan gunting terbuka
Mengerikan orang yang sudah kurang
Menari sampai berlari semaunya

Pengulangan bunyi terjadi pada akhiran suara “ong” pada baris ke-1 dan ke-4; “a” pada baris ke-2 dan ke-5; dan “i” pada baris ke-3 dan ke-6.

Mengetahui beberapa jenis-jenis rima pada puisi akan memudahkan kita untuk memahami puisi secara keseluruhan. Jenis rima yang dipilih oleh penyair akan menentukan irama, nada, dan efek suara dalam puisi. Hal ini juga dapat menunjukkan gaya tulisannya dan meningkatkan kecerdasan sastra pembaca. Yuk, baca puisi-puisi yang terkenal dan pelajari jenis-jenis rima yang digunakan pada penyajian puisi tersebut!

Cara Membuat Rima dalam Puisi


Rima Puisi

Puisi merupakan karya sastra yang dihasilkan dari kombinasi kata-kata yang dipilih dengan cermat dan diatur dengan teratur. Setiap unsur dalam puisi memiliki perannya masing-masing. Seperti halnya penggunaan kata-kata, pemilihan tema, dan lain sebagainya. Salah satu unsur yang sangat penting dalam menciptakan puisi yaitu rima. Apa yang dimaksud rima dalam puisi?

Rima dapat didefinisikan sebagai pengulangan suara bunyi pada akhir suku kata pada dua atau lebih kata. Tujuan dari penggunannya yaitu menciptakan kesan harmoni atau keselarasan untuk memperkuat makna pada karya puisi. Terdapat beberapa jenis rima dalam puisi, antara lain rima akhir, rima dalam, rima atap, dan banyak lagi.

Berikut adalah beberapa cara membuat rima dalam puisi:

Perhatikan Pola Aksen dan Irama

Pola Aksen

Sebelum memutuskan untuk memakai rima, ada baiknya memperhatikan pola aksen dan irama dalam puisi. Pola irama dapat menjadi dasar untuk menjadikan sebuah jenis rima pada akhir suku kata.

Perhatikan Ejaan

Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan kata pada puisi sangat penting. Salah ejaan dapat mengurangi kesan harmoni dan keselarasan pada puisi. Hal ini akan menjadi masalah pada akhir puisi yang memiliki pola rima. Memperhatikan ejaan kata juga sangat penting dalam rangka pengulangan suara bunyi pada akhir suku kata.

Kritis Dalam Memilih Kata

Kata-kata

Dalam membuat karya puisi, pilihan kata tersebut juga sangat penting karena dapat menentukan apakah maka puisi tersebut akan memiliki rima atau tidak. Pemilihan kata yang tepat sangat penting dalam menjaga keselarasan pada puisi serta mempengaruhi arti keseluruhan dari karyanya.

Gunakan Teknik Assonansi dan Aliterasi

Teknik Assonansi

Assonansi adalah pengulangan vokal pada dua atau lebih kata. Sedangkan Aliterasi adalah pengulangan konsonan pada awal suku kata. Penggunaan sebuah teknik asonansi atau aliterasi dapat menjadi alternatif cara untuk memperindah puisi dengan rima yang indah dan selaras.

Cara Lain

Cara membuat rima puisi

Ada banyak cara dan teknik yang dapat digunakan dalam membuat rima pada puisi. Selain teknik-teknik yang telah disebutkan di atas, cara lain yang dapat dikombinasikan dalam puisi adalah antara lain metrum, asosiasi dan ritme.

Metrum adalah jumlah silabel pada tiap baris pada puisi. Sedangkan asosiasi mewakili hubungan makna antara kata-kata dalam puisi dan ritme mencakup kecepatan atau penekanan pada kalimat dalam puisi.

Dalam menciptakan puisi dengan rima, perlu diperhatikan bahwa rima bukanlah satu-satunya aspek yang penting dalam karya. Terkadang ada puisi yang indah tanpa rima, namun tetap memiliki daya tarik dan makna tersendiri.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami apa yang dimaksud rima dalam puisi dan bagaimana cara membuatnya.

Contoh Puisi yang Menggunakan Rima


Contoh Puisi yang Menggunakan Rima

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri. Dalam penulisannya, puisi biasanya memiliki penulisan yang sulit dipahami tanpa melalui proses analisis yang mendalam. Namun demikian, ada banyak puisi yang menggunakan rima, sehingga seseorang dapat mempelajarinya dengan mudah.

Rima merupakan salah satu bagian dari puisi yang merupakan keserasian antara bunyi huruf di akhir kata pada beberapa baris dalam sebuah bait puisi. Di Indonesia, ada banyak puisi yang menggunakan rima dan sering kali memiliki pesan moral yang sangat menggugah hati.

Berikut ini adalah beberapa contoh puisi yang menggunakan rima:

1. Puisi “Aku Ingin Hidup Sebagai Pelangi” karya Sapardi Djoko Damono.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi
jika seribu tahun itu hanya untuk melihatmu
melihatmu tidak hanya dengan mata
melainkan dengan mata hati
anak-anak kita tumbuh dewasa
dan cucu-cucu kita sudah berkeluarga
tetapi engkau dan aku masih bersama
mengenang cinta yang tumbuh dari hati
Aku ingin hidup seribu tahun lagi
jika seribu tahun itu hanya untuk melihatmu

Puisi “Aku Ingin Hidup Sebagai Pelangi” merupakan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang sangat terkenal di Indonesia. Puisi ini menggunakan rima yang sangat menyentuh hati. Dalam puisi ini, Sapardi ingin hidup seribu tahun lagi hanya untuk bisa bersama dengan orang yang ia cintai.

2. Puisi “Perempuan” karya Chairil Anwar.

Perempuan, kau kenapa selalu kelihatan muram?
Meninggalkan langit yang indah berawan
Esok menjelang dan engkau masih muram
Perempuan, apa pada matamu itu
ada titik-titik hitam gelisah?
Damai itu milik anak-anak yang kecil
Mereka akan duduk termenung melihat langit biru
dalam damai dan ingatan.

Puisi “Perempuan” karya Chairil Anwar merupakan salah satu puisi yang menggunakan rima. Meskipun singkat, puisi ini memiliki makna yang sangat dalam. Chairil menekankan pada perempuan agar merasakan kebahagiaan dan kembali menikmati masa kecilnya, di mana mereka dapat menikmati pemikiran yang damai dan indah.

3. Puisi “Biar Terjadi Apa Saja” karya W.S. Rendra.

Biarkan terjadi apa saja
Terjadi pada siapa saja
Asal yang hidup itu saksama
Asal yang mati itu wajar
Dan sepanjang itu sesuai dengan adat
Ada siapa peduli?
Ada siapa peduli?

Puisi “Biar Terjadi Apa Saja” karya W.S. Rendra sangat kontroversial karena menyoroti tentang hubungan yang yang dirasa tidak adil. Puisi ini menggunakan rima untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan kesan yang lebih dalam dan penuh arti.

4. Puisi “My Sister” karya Chairil Anwar.

Dear my sister..My little friend
You laughed,and nothing happened
In your dream,golden house by the river
You won't hear the ugly sounds of a day
The whispering shadow that came out
That sometimes guarded and brought you sorrow
I hope you'll leave for another play
Which is wider and more clean
Dear my little sister, I'm worried for you
In my childlike worries
I saw you someday in some kind of desease
But I just hoped it was wrong

Puisi ini merupakan karya lain dari Chairil Anwar yang juga menggunakan rima dalam penulisannya. Dalam puisi ini, Chairil merenung tentang adiknya dan berharap agar ia selalu bahagia tanpa terganggu oleh hal-hal buruk di dunia ini. Rima dalam puisi ini membuat keseluruhan puisi terdengar lebih halus dan bersahaja.

Puisi-puisi di atas merupakan beberapa contoh puisi yang menggunakan rima di Indonesia. Bagi yang ingin belajar membuat puisi dengan rima, contoh-contoh puisi di atas bisa dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan kreativitas dalam menulis dan melatih kemampuan mengungkapkan perasaan dengan cara yang berbeda. Melalui puisi, kita bisa mengeluarkan seluruh emosi dan pemikiran untuk dibagikan bersama orang lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan