Pembaca sekalian, zona neritik merupakan salah satu zona laut yang memiliki kedalaman antara 0 hingga 200 meter dari permukaan air laut. Wilayah ini merupakan batas terdekat antara darat dan laut yang mempunyai kekayaan biota yang melimpah. Beragam ciri-ciri zona neritik yang unik akan dijelaskan dalam artikel ini. Simak penjelasannya secara mendetail dalam paragraf selanjutnya.

Pendahuluan

Zona neritik atau disebut juga dengan zona pasang surut merupakan daerah laut yang memiliki kedalaman antara 0-200 meter dari permukaan air laut. Wilayah ini memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang tentunya berbeda dengan zona lainnya. Wilayah ini biasanya didominasi dengan aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan, penghasilan bahan galian, dan berbagai aktivitas laut lainnya.

Selain itu, zona neritik memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di dunia. Dalam daerah ini, terdapat berbagai spesies yang hidup dan berkembang biak. Ada beberapa ciri-ciri zona neritik yang harus diketahui, baik itu kelebihan maupun kekurangan. Berikut beberapa penjelasan mengenai ciri-ciri zona neritik yang lebih detail.

Kelebihan Ciri-ciri Zona Neritik

1. Kekayaan Hayati yang Melimpah

Zona neritik merupakan wilayah yang memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah. Baik itu biota laut maupun tumbuhan laut, semuanya terdapat di daerah ini. Beberapa biota laut yang hidup di zona ini adalah ikan, udang, kerang, cumi-cumi dan lain sebagainya. Sedangkan untuk tumbuhan laut terdapat ganggang, rumput laut, dan plankton.

2. Menjadi Daerah Tangkapan Ikan yang Strategis

Wilayah neritik menjadi daerah tangkapan ikan yang strategis untuk para nelayan. Terdapat berbagai jenis ikan mulai dari ikan tuna, tongkol, kakap, dan lain-lain yang hidup di daerah ini. Ini menjadikan zona neritik menjadi daerah penangkapan ikan yang sangat potensial. Oleh karena itu, para nelayan pun sangat bergantung pada zona ini untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

3. Potensi Penghasilan Bahan Galian yang Tinggi

Tidak hanya sebagai daerah penangkapan ikan, zona neritik juga memiliki potensi penghasilan bahan galian yang tinggi. Beberapa jenis bahan galian yang terdapat di daerah ini adalah pasir, batu kapur, dan sebagainya. Hal inilah yang menjadikan zona neritik menjadi daerah pengerukan bahan galian yang sangat potensial dan menguntungkan.

4. Keanekaragaman Biota Laut dan Tumbuhan Laut

Zona neritik ternyata memiliki keanekaragaman biota laut dan tumbuhan laut yang sangat beragam. Hal ini menjadikan daerah ini sebagai tempat yang menarik untuk dijelajahi oleh para ilmuwan dan peneliti. Dalam zona ini, para peneliti dapat mempelajari dan mengidentifikasi beragam spesies laut yang hidup di sana.

5. Dapat Dimanfaatkan untuk Wisata Bahari

Wilayah neritik tidak hanya berguna untuk aktivitas manusia saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk wisata bahari. Beberapa daerah neritik memiliki keindahan alam yang menakjubkan, seperti pantai yang indah, terumbu karang, dan laut yang jernih. Oleh karena itu, wisata bahari menjadi salah satu kegiatan yang populer bagi para wisatawan yang datang ke daerah tersebut.

6. Memberikan Dampak Positif terhadap Perekonomian

Zona neritik memiliki potensi besar dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Daerah ini memberikan lapangan kerja bagi para nelayan, pabrik pengolahan ikan, dan tempat wisata bahari. Ini tentunya memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah maupun nasional.

7. Berperan Penting dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Wilayah neritik memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di dunia. Di daerah ini terdapat beragam spesies yang hidup dan berkembang biak serta menjadi kunci keberlangsungan hidup spesies lainnya. Selain itu, daerah ini juga dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar pada lingkungan.

Kekurangan Ciri-ciri Zona Neritik

1. Mudah Terpengaruh oleh Aktivitas Manusia

Zona neritik mudah terpengaruh oleh aktivitas manusia. Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem neritik adalah penangkapan ikan yang berlebihan, limbah industri, serta limbah rumah tangga. Hal inilah yang menjadi kekurangan zona ini, karena aktivitas manusia dapat merusak ekosistem neritik.

2. Rentan terhadap Pencemaran Laut

Perkembangan industri dan pelabuhan membuat zona neritik rentan terhadap pencemaran. Pencemaran ini dapat berasal dari limbah pabrik dan rumah tangga yang langsung disalurkan ke laut. Hal ini tentu sangat merugikan, karena dapat berdampak pada kesehatan biota laut dan manusia yang bergantung pada zona neritik.

3. Mengalami Penurunan Produksi Ikan

Zona neritik mengalami penurunan produksi ikan akibat kelebihan jumlah nelayan yang menangkap ikan di zona ini. Hal ini dapat terjadi karena ikan-ikan yang menjadi target nelayan semakin sulit ditemukan di daerah ini, sehingga mengurangi jumlah produksi ikan di zona neritik.

4. Berpotensi Menjadi Daerah Konflik

Zona neritik yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, baik itu sebagai tempat penangkapan ikan maupun wisata bahari, berpotensi menjadi daerah konflik antar nelayan atau antara wisatawan, terutama jika tidak dibatasi dengan aturan yang jelas dan komprehensif.

5. Berisiko Tinggi Terjadinya Kerusakan Lingkungan

Wilayah neritik sangat rawan terhadap kerusakan lingkungan yang dapat disebabkan oleh aktivitas manusia maupun oleh perubahan kondisi alam yang tidak diketahui sebelumnya. Hal ini tentunya dapat berdampak buruk pada kelestarian lingkungan dan pada kesejahteraan manusia yang bergantung pada zona neritik.

6. Ketersediaan Air Tawar yang Terbatas

Saat musim kemarau tiba, ketersediaan air tawar di zona neritik akan sangat terbatas. Hal ini tentu sangat merugikan bagi kebutuhan manusia dan hewan yang tinggal di sekitar zona ini. Menjadi tantangan bagi pemilik tambak ikan untuk menjaga keberlanjutan usahanya karena harus menghadapi musim kering yang berdampak pada kualitas tambak dan produksi ikan.

7. Terkait dengan Tingkat Kedalaman Sekaligus Kerusakan Laut yang Terjadi

Satuan lingkungan laut pada zona neritik terkait dengan tingkat kedalaman dan tekanan hidrostatik yang sangat dinamis. Oleh karena itu, kerusakan potensial pada zona neritik dapat mempengaruhi serangkaian ekosistem termasuk terumbu karang dan biota laut lainnya.

Tabel Ciri-ciri Zona Neritik

FAQ Zona Neritik

1. Apa itu zona neritik?

Zona neritik adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 0-200 meter dari permukaan laut yang terletak di bagian paling atas perairan laut temporal berdekatan dengan daerah darat.

2. Apa yang menjadi keunikan zona neritik?

Zona neritik memiliki keunikan tersendiri, yaitu sebagai wilayah batas terdekat antara laut dan daratan yang memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah.

3. Apakah zona neritik menjadi tempat yang strategis untuk penangkapan ikan?

Ya. Zona neritik menjadi tempat yang strategis untuk penangkapan ikan karena wilayah ini memiliki berbagai jenis ikan yang hidup dan berkembang biak di sana. Para nelayan sangat bergantung pada zona ini untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

4. Apa saja kekurangan dari zona neritik?

Beberapa kekurangan yang dimiliki zona neritik adalah dapat terpengaruh oleh aktivitas manusia, rentan terhadap pencemaran laut, mengalami penurunan produksi ikan, berpotensi menjadi daerah konflik, berisiko tinggi terjadinya kerusakan lingkungan, ketersediaan air tawar yang terbatas dan terkait dengan tingkat kedalaman sekaligus kerusakan laut yang terjadi.

5. Bagaimana cara menjaga keseimbangan ekosistem di zona neritik?

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem di zona neritik, dapat dilakukan dengan memperhatikan penggunaan lahan dan perairan dengan cara yang berkelanjutan, mengurangi limbah yang terbuang ke laut, melakukan pengelolaan sumber daya secara bijak, serta melindungi terumbu karang dan spesies laut yang rentan terhadap kerusakan lingkungan.

6. Apa dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang terjadi pada zona neritik?

Dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang terjadi pada zona neritik adalah berkurangnya ketersediaan sumber daya laut, merusak habitat satwa laut, meningkatkan resiko banjir, memperburuk kualitas air laut, dan merugikan pekerjaan manusia seperti nelayan dan petani tambak ikan.

7. Apa yang dapat dilakukan untuk melindungi zona neritik dari kerusakan lingkungan?

Untuk melindungi zona neritik dari kerusakan lingkungan, dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan penegakan hukum yang ketat, menyediakan informasi yang akurat tentang manfaat ekosistem, mengkampanyekan kepemilikan bersama dan tanggung jawab bersama dalam pengelolaan ekosistem, serta melakukan rehabilitasi lahan dan perairan yang terdampak kerusakan lingkungan.

Kesimpulan

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa zona neritik memiliki keunikan tersendiri yang dapat memberikan manfaat bagi manusia. Namun, di sisi lain, zona neritik juga memiliki kekurangan dan dampak negatif akibat faktor manusia dan alam. Oleh karena itu, kita semua perlu memberikan perhatian lebih terhadap zona neritik, menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem di sana, serta membatasi aktivitas manusia di zona ini.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita berharap dapat memberikan dampak positif bagi zona neritik dan mempertahankan keberlangsungan hidup biota laut dan manusia yang sangat bergantung pada zona ini.

Terima kasih untuk kesempatan ini untuk memberikan informasi tentang ciri-ciri zona neritik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda, pembaca sekalian.

Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk kepentingan SEO dan ranking di mesin pencari Google, sehingga kata kunci disajikan secara berlebihan. Setiap informasi yang ditampilkan memiliki sumber referensi untuk memastikan keakuratan informasi.

Minimize

Teknik Pengukuran Ducting AC pada Sistem Pendingin di Indonesia

cek lokasi indihome

Sistem Pertidaksamaan yang Memenuhi Daerah Arsiran Adalah

Andika Perkasa Kabinet