Pengantar

Halo Pembaca Sekalian,

Selamat datang di artikel tentang kehidupan kerajaan Kediri. Artikel ini akan membahas tentang kejayaan dan kekurangan dari salah satu kerajaan besar di Indonesia pada masa lampau. Kerajaan Kediri dikenal sebagai salah satu kerajaan yang mengalami masa keemasannya pada abad ke-11 hingga ke-13.

Dalam masa kejayaannya, Kerajaan Kediri berhasil membangun sebuah kerajaan yang kuat dan maju dengan berbagai macam peninggalan sejarah. Namun, di balik kejayaannya, Kerajaan Kediri juga mengalami berbagai masalah dan kekurangan. Tidak hanya itu, keberadaannya sendiri menjadi pusat perhatian karena penyebab kejatuhan Kerajaan Singhasari di masa lalu.

Dalam artikel ini, akan dibahas dan diuraikan mengenai segala sesuatu mengenai kehidupan Kerajaan Kediri dalam sejarahnya.

Kelebihan dan Kekurangan Kehidupan Kerajaan Kediri

Sebuah kerajaan besar seperti Kediri pasti memiliki segudang kelebihan dan kekurangan dalam kehidupannya. Berikut adalah 7 paragraf yang menguraikan kelebihan dan kekurangan Kerajaan Kediri:

Kelebihan

1. Kesuksesan mengembangkan sistem pertanian dan produksi beras

Kerajaan Kediri mengubah daerah pedalaman menjadi daerah yang subur dan produktif. Sistem pertanian pada masa itu juga berkembang pesat. Hal ini tertuang dalam prasasti Jumprit yang menceritakan tentang adanya fiskal atas hasil pertanian untuk raja. Kerajaan Kediri menciptakan teknologi pengairan pada sawah dan sistem irigasi yang canggih pada masa itu. Produksi beras pun meningkat dengan pesat di provinsi Jawa Timur.

2. Terkenal dengan karya sastra epik

Sastra epik seperti Kakawin Bharatayudha atau Carita Parahyangan merupakan contoh karya sastra yang dimiliki oleh Kerajaan Kediri. Carita Parahyangan bahkan dianggap sebagai karya sastra tertua di Indonesia.

3. Memiliki jaringan perdagangan yang luas

Kerajaan Kediri tampaknya memiliki jaringan perdagangan yang cukup luas. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penemuan kapal-kapal dari Cina dan Korea Selatan yang membawa barang-barang perdagangan seperti keramik Cina dan uang logam. Selain itu, Kerajaan Kediri juga memiliki pengaruh yang kuat di Selatan dan Tengah Jawa.

4. Membangun sistem pemerintahan yang kuat

Sistem pemerintahan Kerajaan Kediri mencakup bupati, lurah, dan desa. Selain itu, Kerajaan Kediri juga telah menerapkan adat “warga nengkara” yang menjabarkan hak dan kewajiban bagi warganya, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemerintahan.

5. Menghasilkan karya seni yang berkualitas dan indah

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Kediri berhasil menghasilkan seni ukir yang indah dan estetis. Bukti dari seni ukir yang indah ini dapat ditemukan di Candi Jawi, yang terdapat di desa Puri, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

6. Sumber materi dari penggalian benda-benda bersejarah

Benda-benda bersejarah seperti arca dan prasasti dengan tulisan bahasa Kawi banyak ditemukan di wilayah Kediri. Ini membuktikan bahwa Kerajaan Kediri berhasil membentuk sebuah masyarakat yang berkembang dan memiliki budaya yang bermakna.

7. Membangun aliran agama dengan basis kepercayaan tradisional yang kuat

Kediri mengembangkan agama yang dilandasi oleh kepercayaan tradisional serta dipengaruhi oleh ajaran Islam dan Hindu yang berasal dari India. Agama yang berkembang pada masa Kerajaan Kediri dapat dilihat dari bangunan-bangunan candi seperti Candi Penataran, Candi Jawi, Candi Simping, dan lain-lain.

Kekurangan

1. Ketidakmampuan dalam perang melawan musuh luar

Kerajaan Kediri pada masa itu diketahui memiliki kelemahan dalam menghadapi serangan musuh dari luar. Ini terbukti melalui keruntuhan Kerajaan Singhasari yang dibawahnya. Selain itu, Kerajaan Kediri juga kerap terkena gangguan dari para pengembara dan perompak yang merampok di Jawa.

2. Kurangnya sumber daya manusia

Kerajaan Kediri mengalami kekurangan sumber daya manusia pada masa kejayaannya. Hal ini tercermin pada kisah Sutasoma dalam Kakawin Bharatayudha, dimana Sang Rajaputra dari Sunda menaruh harapan besar kepada warga Kediri untuk bergabung dalam peperangan. Namun, jumlah warga Kediri yang datang untuk mengabdi dalam peperangan sangatlah sedikit.

3. Tidak memiliki proteksi alam dari bencana alam

Kediri memiliki lahan yang subur, tetapi kerap kali mendapatkan pasokan air yang sangat minim akibat alam yang kurang memiliki proteksi terhadap bencana alam. Keberadaan banyak sungai besar di sekitar Kediri mungkin memang menyebabkan kesulitan dalam mengatasi banjir di daerah ini. Bencana ini berpotensi menimbulkan masalah ketika proses produksi berjalan.

4. Bermasalah dengan pusat pemerintahan di luar Kediri

Selama bertahun-tahun, Kediri sering mengalami mimpi buruk ketika pusat pemerintahan di Singhasari dikalahkan dan dirusak oleh kerajaan luar. Singhasari sebagai pusat pemerintahan kekaisaran pada saat itu menjadi sasaran empuk dari kerajaan luar dan selalu menjadi cita-cita Kediri untuk hancurkan. Kejadian ini berulang kali terjadi, antara lain pada tahun 1249 dan 1293.

5. Kurangnya dukungan dalam upaya memperbaiki pendidikan di Kediri

Pendidikan pada masa itu masih menjadi isu yang sangat penting dan krusial bagi Kerajaan Kediri. Namun, merupakan fakta bahwa belum ada dukungan penuh dari para penguasa Kerajaan Kediri dalam upaya memperbaiki sistem pendidikan pada masa itu. Sebagian besar masyarakat Kediri pada masa itu masih berada di bawah tingkat pengetahuan dan kemampuan untuk menulis tingkat rendah.

6. Upaya merusak lingkungan sekitar kerajaan

Kebijakan yang tidak bijak dalam mengembangkan wilayah seringkali memperburuk lingkungan. Pada saat itu, Kediri dikenal sebagai sebuah pusat produksi beras yang mengandalkan lahan yang luas. Seiring dengan perkembangan zaman dan pembangunan, banyak lahan tidak lagi serupa dengan lahan basah yang digunakan untuk bercocok tanam. Serangkaian kebijakan dan perkembangan ini mendorong banyak masyarakat untuk merusak lingkungan dengan merampas air sungai untuk keperluan pertanian selama musim kering.

7. Hubungan dengan kerajaan lain yang kurang baik

Kediri sering terlibat dalam konflik dengan kerajaan-kerajaan lain seperti Singhasari, Majapahit, dan lain-lain. Hubungan yang kurang baik ini menjadi salah satu kelemahan dari Kerajaan Kediri. Konflik ini bahkan sampai tercatat dalam sejarah bahasa Indonesia pada masa itu dalam bentuk pertentangan sastra.

Tabel Informasi Kehidupan Kerajaan Kediri

Informasi Kerajaan KediriKeterangan
WilayahJawa Timur (Kediri, Pare, dan sekitarnya)
Raja TerkenalMpu Sindok (Mpu Sindok (985-1006), Kameswara (1006-1026), Anusapati (1042-1065), dan banyak lagi
BahasaBahasa Kawi
AgamaKepercayaan tradisional dan ajaran Islam dan Hindu yang berasal dari India
Karya Sastra TerkenalKakawin Bharatayudha, Carita Parahyangan, dan lain-lain
Peninggalan BersejarahCandi Penataran, Candi Sawentar, Candi Tegowangi, dan lain-lain
Jaringan perdaganganKapal-kapal dari Cina dan Korea Selatan membawa barang-barang perdagangan seperti keramik Cina dan uang logam.
Lusinan bangunan candiCandi Jawi, Candi Penataran, Candi Simping, dan lain-lain.
Peninggalan seni ukirBanyak ditemukan di Candi Jawi. Ukiran yang indah ini mencerminkan kemajuan dalam bidang seni pada masa itu.

13 Pertanyaan Seputar Kerajaan Kediri

Berikut adalah 13 pertanyaan yang sering ditanyakan seputar Kerajaan Kediri:

  1. Bagaimana cara Kerajaan Kediri membentuk sistem pemerintahan?
  2. Mengapa Kerajaan Kediri sukses mengembangkan sistem pertanian dan produksi beras?
  3. Apa itu Candi Penataran, dan apa kaitannya dengan Kerajaan Kediri?
  4. Bagaimana pengaruh Kerajaan Kediri terhadap wilayah Jawa Timur pada masa lalu?
  5. Apa perlukah Kerajaan Kediri memperbaiki pendidikan di daerahnya?
  6. Bagaimana peran kakawin bharatayudha pada masa Kerajaan Kediri?
  7. Apa arca-arca yang ditemukan di wilayah Kediri?
  8. Bagaimana sistem perdagangan Kerajaan Kediri?
  9. Bagaimana kehidupan masyarakat Kediri pada masa itu?
  10. Mengapa Kerajaan Kediri sering terlibat dalam konflik?
  11. Bagaimana Kerajaan Singhasari jatuh pada masa Kerajaan Kediri?
  12. Apa cerita tentang warga Kediri dalam Sutasoma di Kakawin Bharatayudha?
  13. Bagaimana pelestarian candi-candi di wilayah Kediri sekarang?

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan besar di Indonesia pada masa lampau. Kerajaan Kediri dikenal sebagai salah satu kerajaan yang mengalami masa keemasannya pada abad ke-11 hingga ke-13. Kerajaan Kediri berhasil membangun sebuah kerajaan yang kuat dengan sistem pertanian yang maju dan jaringan perdagangan yang luas, serta berkembang dalam bidang budaya.

Namun, di balik kejayaannya, Kerajaan Kediri juga mengalami berbagai masalah dan kekurangan seperti kurangnya sumber daya manusia, upaya merusak lingkungan sekitar kerajaan, dan hubungan yang seringkali kurang baik dengan kerajaan lain.

Meskipun begitu, Kerajaan Kediri tetap memiliki keunggulan-keunggulan seperti karya sastra epik, sistem pemerintahan yang kuat, karya seni yang berkualitas, dan sumber materi dari penggalian benda-benda bersejarah.

Meskipun Kerajaan Kediri sudah tidak ada, namun peninggalannya masih dapat dijumpai dan dirawat dengan baik. Kerajaan Kediri menjadi salah satu pusat perhatian bagi penelitian atau studi sejarah Indonesia.

Penutup

Demikianlah artikel tentang kehidupan Kerajaan Kediri. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang sejarah kerajaan Indonesia. Kami berharap bahwa pengetahuan ini akan dapat bersama-sama kita jaga dan lestari.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan