Terpecahnya Mataram: Kehancuran Empat Abad Kerajaan Hindu Jawa

Selamat datang, Pembaca Sekalian

Kisah kerajaan di Indonesia memang sarat dengan intrik, perselisihan, dan konflik. Salah satu cerita masa lalu yang menarik perhatian adalah terpecahnya kerajaan Mataram, sebuah kerajaan Hindu yang pernah menguasai Jawa Tengah dan Yogyakarta selama berabad-abad. Pada masa kejayaannya, Mataram dikenal sebagai kerajaan paling megah dan maju di Indonesia, di mana seni, sastra, dan agama berkembang dengan pesat. Namun, kejayaan itu harus berakhir tragis ketika Mataram terpecah menjadi dua pada awal abad ke-18. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai perpecahan tersebut, menganalisis kelebihan dan kekurangan terpecahnya Mataram, serta memberikan kesimpulan mengenai dampaknya bagi masyarakat Jawa dan Indonesia.

Pendahuluan

     Sebelum membahas lebih jauh mengenai terpecahnya kerajaan Mataram, marilah kita memahami terlebih dahulu latar belakang terbentuknya kerajaan tersebut. Mataram berdiri pada awal abad ke-17 oleh Raden Mas Jolang, putra dari Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja terbesar ketiga dari Kerajaan Mataram. Pada masa kejayaannya, kerajaan Mataram menghasilkan pengaruh jangka panjang dalam sejarah Indonesia dan mewarisi tradisi kebudayaan Hindu-Budha.

     Pada abad ke-18, Mataram terpecah menjadi dua, yaitu Kerajaan Surakarta (1745) dan Kerajaan Yogyakarta (1755), karena perang saudara antara dua putera Sultan Hamengkubuwono I: Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Mas Said. Peristiwa ini terjadi setelah Sultan Agung meninggal dan puteranya, Amangkurat II, naik tahta. Amangkurat II tidak memberikan kepercayaan yang cukup pada Mangkubumi, yang dianggap cenderung rebellious. Namun, saat Amangkurat II meninggal, putra Mangkubumi, Pangeran Dipanagara, diasingkan ke Semarang oleh putra Amangkurat II, Pangeran Puger. Buah bibir ini yang menjadi salah satu pemicu terpecahnya Mataram.

Kenapa Mataram Terpecah?

     Ada beberapa faktor yang menyebabkan terpecahnya kerajaan Mataram. Pertama-tama, perpecahan terjadi akibat persaingan politik antara para pihak yang bercita-cita untuk menguasai kekuasaan. Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Mas Said saling bersaing untuk menjadi pewaris takhta kerajaan. Selama persaingan, Mangkubumi kalah diposisikan oleh raja, sedangkan Mas Said terhalang oleh sistem matriarkat yang diterapkan dalam kerajaan. Sebagai dampak dari konflik tersebut, dua kerajaan baru pun terbentuk: Keraton Surakarta Hadiningrat milik Mangkubumi, dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat milik Mas Said.

     Namun, selain karena persaingan politik, terpecahnya Mataram juga disebabkan oleh pengaruh kolonialis Eropa pada masa itu. Banyak sumber yang menyebutkan bahwa konflik antarputra Mahkota tersebut dimanfaatkan oleh pihak Belanda untuk memperluas pengaruhnya dan menguasai bisnis di Jawa.

Kelebihan Terpecahnya Mataram

     Meskipun terpecah menjadi dua, Kerajaan Surakarta dan Kerajaan Yogyakarta masih mampu mempertahankan budaya dan kearifan yang mereka warisi dari Mataram, seperti bahasa, tari-tarian, dan dynasti kekuasaan. Dengan demikian, terpecahnya Mataram menghasilkan dua kerajaan dengan ciri khas yang berbeda-beda yang memungkinkan tercipta keragaman budaya dan seni yang lebih kaya.

     Selain itu, terpecahnya Mataram mempercepat penyebaran pengaruh Islam di Jawa. Selama masa perpecahan, putra-putra sultan yang memimpin Keraton Yogyakarta cenderung menjadi muslim sementara putra-putra Sultan Surakarta tetap mempraktikan agama Hindu. Hal ini tidak hanya memperkaya kepercayaan spiritual di daerah tersebut, tetapi juga menghasilkan keuntungan ekonomi karena perdagangan dengan negara-negara Muslim berkembang dengan pesat.

Kekurangan Terpecahnya Mataram

     Secara keseluruhan, terpecahnya Mataram di anggap sebagai kekurangan besar dalam sejarah Indonesia. Disatunya kembali kerajaan ini bisa saja menjadi suatu kekuatan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia pada masa sekarang. Ketika terpecah, Mataram berada dalam posisi yang sangat lemah dan mudah dijajah oleh Belanda.

     Pada saat terjadi perpecahan, Belanda berhasil memperoleh pengaruh diam-diam di antara para pemimpin yang sedang bersaing. Hal ini berakibat pada ibadah Hindu-Budha menjadi kurang berkembang dan bahkan terhambat. Jumlah penduduk yang meninggal akibat permusuhan antar kerajaan juga tidak sedikit.

Tabel Informasi Terpecahnya Mataram

Tahun Peristiwa
1745 Terbentuknya Kerajaan Surakarta atas nama Pangeran Mangkubumi.
1755 Terbentuknya Kerajaan Yogyakarta atas nama Pangeran Mas Said bin sultan Hamengkubuwono I.
1775-1820 Perang Diponegoro yang mencoba menggabungkan kembali kerajaan Mataram.
1830an Munculnya ide-ide nasionalisme yang mencoba menggabungkan kembali Indonesia sebagai ibukota.

FAQ

Apa penyebab terpecahnya kerajaan Mataram?

Perpecahan terjadi karena adanya persaingan politik antara para pihak yang bercita-cita untuk menguasai kekuasaan. Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Mas Said saling bersaing untuk menjadi pewaris takhta kerajaan.

Berapa banyak kerajaan baru yang terbentuk setelah terpecahnya Mataram?

Dua kerajaan baru terbentuk, yaitu Keraton Surakarta Hadiningrat milik Pangeran Mangkubumi dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat milik Pangeran Mas Said.

Berapa lama Kerajaan Mataram bertahan sebelum terpecah?

Kerajaan Mataram bertahan selama empat abad, mulai dari awal abad ke-17 hingga awal abad ke-18.

Apa dampak terpecahnya Mataram bagi masyarakat di Jawa dan Indonesia?

Terpecahnya Mataram menyebabkan hilangnya kekuatan politik yang besar bagi Jawa dan Indonesia. Namun, terpecahnya Mataram juga menghasilkan dua kerajaan dengan ciri khas yang berbeda-beda yang memungkinkan tercipta keragaman budaya dan seni yang lebih kaya.

Siapakah Pangeran Dipanagara?

Pangeran Dipanagara merupakan putra dari Pangeran Mangkubumi dari Keraton Yogyakarta. Dia menggagas gerakan pembebasan dari Belanda yang dikenal sebagai Perang Diponegoro pada tahun 1825.

Apa dampak kolonialisasi Eropa terhadap terpecahnya Mataram?

Pesiangan Belanda untuk memperluas pengaruhnya dan menguasai bisnis di Jawa mempercepat terpecahnya kerajaan Mataram.

Kenapa tidak ada upaya untuk menyatukan kembali Mataram?

Meski ada upaya-upaya untuk menyatukan kembali Mataram, seperti perang Diponegoro pada masa kolonial, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Kenapa agama Islam menjadi sangat berpengaruh pada Keraton Yogyakarta?

Saat Sultan Yogyakarta mengambil alih tahta di Kerajaan mereka sudah bergeliat mengadopsi aliran Islam sufi yang dikenal Syadha. Sehingga begitu ada periode kosong, Keraton Yogyakarta langsung berubah menjadi keraton Islam.

Siapa sultan pertama dari Keraton Yogyakarta?

Sultan Hamengkubuwono I menjadi sultan pertama Keraton Yogyakarta di awal abad ke-18.

Sejak kapan Keraton Surakarta dikuasai sepenuhnya oleh Demak?

Keraton Surakarta mulai dikuasai oleh Demak pada awal abad ke-16, di mana Sultan Trenggana yang menguasai wilayah tersebut.

Adakah upaya yangakan dilakukan oleh pemerintahan sekarang untuk menyatukan kembali Mataram?

Tidak, karena terpecahnya Mataram merupakan sebuah peristiwa yang terjadi begitu lama dan saat ini tidak memungkinkan untuk menyatukannya kembali.

Apakah terpecahnya Mataram mempercepat penerimaan agama Islam di Jawa?

Ya, terpecahnya Mataram mempercepat penyebaran pengaruh Islam di Jawa karena putera sultan yang memimpin Keraton Yogyakarta cenderung menjadi muslim.

Mengapa kerajaan Mataram dianggap sebagai kekuatan besar di Indonesia?

Kerajaan Mataram dianggap sebagai kekuatan besar di Indonesia karena pada masa kejayaannya, Mataram dikenal sebagai kerajaan paling megah dan maju di Indonesia, di mana seni, sastra, dan agama berkembang dengan pesat.

Mengapa penyebaran Islam selama terpecahnya Mataram menghasilkan keuntungan ekonomi?

Penyebaran Islam selama masa terpecahnya Mataram memperluas perdagangan dengan negara-negara Muslim dan menghasilkan keuntungan ekonomi yang besar.

Mengapa Belanda menjadi begitu berpengaruh pada terpecahnya Mataram?

Begitu terpecahnya Mataram, Belanda berhasil memperoleh pengaruh diam-diam antara para pemimpin yang sedang bersaing.

Berapa kerugian ekonomi yang dialami oleh Jawa pasca terpecahnya Mataram?

Para pedagang di Jawa mengalami kerugian yang sangat besar akibat perpecahan tersebut, karena kerajaan menjadi lebih lemah dan tidak mampu melindungi bisnis mereka.

Berapa tahun Kerajaan Mataram bertahan?

Kerajaan Mataram bertahan selama empat abad, mulai dari awal abad ke-17 hingga awal abad ke-18.

Kesimpulan

     Terpecahnya Mataram menghasilkan berbagai keuntungan dan kerugian bagi masyarakat di Jawa dan Indonesia secara keseluruhan. Namun, dari sudut pandang sejarah dan budaya, perpecahan tersebut memperkaya kebudayaan dan seni di Indonesia dengan keragaman dan keunikan yang diberikan oleh masing-masing kerajaan yang pecah.

     Sekalipun terpecahnya menjadi dua, Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta masih mampu mempertahankan tradisi budayanya dan mempertahankan budaya sejarah serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan sosial. Konflik politik yang mengakibatkan terbentuknya dua kerajaan tersebut kemudian menjadi sejarah sebagai pelajaran bagi kita bahwa integrasi dan kerja sama tidak boleh terarti dilupakan atau diremehkan.

     Untuk itu, kita harus berupaya untuk membangun kerjasama dan integrasi antar daerah di Indonesia untuk menghindari terulangnya tindakan yang terjadi pada sejarah lalu. Mari kita rangkul keberagaman dan tetap sajikan yang terbaik bagi negeri ini.

Penutup

     Demikian artikel tentang terpecahnya Mataram yang dapat saya sampaikan. Artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai sejarah Indonesia dan memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk mencintai dan menjaga warisan budaya yang kita miliki. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua.

     Disclaimer: Artikel ini hanya disajikan untuk tujuan pendidikan dan seo. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan atau ketidakakuratan informasi yang diberikan dalam artikel ini.

Pos terkait