kabinetrakyat.com – Timnas Basket 3×3 Putri akan menurunkan roster Piala Asia untuk berkompetisi pada ajang SEA Games Kamboja 5-17 Mei mendatang dan menargetkan medali yang lebih baik dari capaian SEA Games Hanoi.

Empat nama yang akan menjadi roster Timnas 3×3 Putri di SEA Games adalah Adelaide Wongsohardjo, Agustin Gradita Retong, Dyah Lestari, dan Kimberley Pierre Louis.

Komposisi ini setengahnya berbeda dengan skuad saat bertarung di SEA Games Hanoi lalu. Saat itu, Timnas 3×3 Putri menurunkan kuartet Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, Kimberley Pierre Louis, Adelaide Wongsohardjo, dan Nathania Claresta Orville.

Komposisi ini mampu mencetak sejarah di SEA Games Hanoi dengan meraih medali perunggu yang merupakan sejarah bagi Indonesia. Untuk kali pertama, Timnas 3×3 Putri persembahkan medali sepanjang keikutsertaannya di ajang olahraga antarnegara ASEAN.

Headcoach Timnas 3X3 Putri July Wong mengatakan perubahan komposisi roster ini harus dilakukan karena menyesuaikan kebutuhan. Untuk menghadapi persaingan di SEA Games Kamboja, tim butuh pemain dengan akurasi tembakan yang tinggi.

“Semua pemain sangat hustle. Pertimbangan atas perubahan komposisi roster lebih karena kita melihat kebutuhan tim yang butuh shooter,” kata Coach July dalam keterangan tertulis.

Pada SEA Games 2023 Kamboja nanti, Timnas 3X3 Putri memulai perjuangan dari Grup B melawan Malaysia, Singapura, dan tuan rumah Kamboja.

Pertandingan akan dimulai dengan melawan Singapura pada 6 Mei 2023 pukul 10.00 WIB. Kemudian melawan Malaysia dan Kamboja pukul 13.00 WIB dan 15.20 WIB di hari yang sama.

Untuk bisa melaju ke babak selanjutnya, Timnas 3X3 Putri harus finis di urutan dua besar Grup B. Kemudian mereka akan menantang dua besar dengan sistem silang dari Grup A yang diisi Thailand, Laos, Filipina, dan Vietnam.

Penanggung jawab Timnas 3×3 Putri Christopher Tanuwidjaja sangat optimistis komposisi baru ini bisa memberikan yang terbaik di Kamboja nanti.

Para pemain sudah teruji di FIBA Asia Cup 2022 di Singapura. Saat itu, mereka sukses cetak sejarah dengan menyabet medali perunggu usai finis di peringkat ketiga.

“Kami berharap dengan komposisi ini kita bisa memberikan prestasi lebih baik dari capaian di Hanoi. Saat itu kami mendapatkan medali perunggu,” kata Christopher Tanuwidjaja.

“Semoga Kimberley bisa main lepas, dia masih dalam suasana berduka. Belum lama ini saudara kembarnya meninggal dunia,” lanjut Itop, sapaan Christopher Tanuwidjaja.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan