Pengertian Makanan Awetan


10 Jenis Makanan Awetan Nabati yang Populer di Indonesia

Makanan awetan, seperti namanya, adalah makanan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa membusuk. Makanan ini biasanya memiliki umur simpan yang lebih lama daripada makanan biasa. Proses pengawetan yang dilakukan pada makanan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan pada makanan akibat bakteri, enzim, dan mikroba lainnya.

Pada umumnya, makanan awetan terbuat dari bahan-bahan alami seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan daging. Namun, di era modern saat ini, makanan awetan juga terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi kesehatan manusia.

Makanan awetan banyak ditemukan di Indonesia, dan biasanya dihasilkan secara tradisional. Selain untuk memperpanjang umur simpan makanan, makanan awetan juga menghadirkan cita rasa khas yang sulit untuk dipertahankan dalam makanan segar.

Inilah 10 contoh makanan awetan dari bahan nabati di Indonesia:

  1. Pindang Telur
  2. Keripik Tempe
  3. Keripik Pisang
  4. Dodol
  5. Kripik Buah
  6. Sale Pisang
  7. Onde-onde Ketawa
  8. Pepes Tahu
  9. Perkedel Kentang
  10. Sambal Terasi

Mengenal Konsumsi Makanan Awetan dari Bahan Nabati


Mengenal Konsumsi Makanan Awetan dari Bahan Nabati

Makanan awetan memang sangat praktis untuk dijangkau kapan saja dan dimana saja. Baik itu saat sedang dalam keadaan terburu-buru, atau ketika berada di tempat yang jauh dari tempat makan favorit. Dalam wanita aktif yang sedang bekerja atau orang-orang yang berpergian jauh, kudapan praktis ini memang terkadang menjadi pilihan utama mereka.

Namun sayangnya, kebanyakan makanan awetan yang beredar diproduksi menggunakan banyak bahan pengawet kimia. Untuk itu, mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan penggunaan dan keuntungan konsumsi makanan awetan dari bahan nabati untuk menjadi pilihan utama kita.

Bahan-bahan nabati seperti buah-buahan dan sayuran, akan lebih sehat dan dapat diandalkan sebagai pilihan makanan awetan yang lebih aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Keuntungan Konsumsi Makanan Awetan dari Bahan Nabati

Keuntungan Makanan Awetan dari Bahan Nabati

1. Sehat dan Lebih Alami

Makanan awetan dari bahan nabati seperti buah, sayuran dan kacang-kacangan banyak mengandung vitamin dan nutrisi alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan mengkonsumsi makanan awetan dari bahan nabati, maka kita akan mendapat asupan gizi lebih sehat dan alami, sehingga dapat terbebas dari efek negatif bahan pengawet kimia yang terkandung di dalam makanan awetan dari bahan anorganik. Makanan awetan yang sehat memang harus diutamakan dalam menu makanan kita.

2. Lebih Aman Dikonsumsi

Makanan awetan dari bahan nabati aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama karena tidak mengandung bahan-bahan kimia pengawet seperti makanan awetan dari bahan anorganik. Penggunaan bahan alami pada makanan awetan, seperti madu alami sebagai pengawet serta bahan penghasil serat seperti umbi-umbian dapat menjadi alternatifnya. Selain itu, dengan mencoba makanan awetan dari bahan nabati sendiri, kita dapat memastikan bahwa bahan-bahan penyusun makanan benar-benar sehat dan menyehatkan.

3. Lebih Hemat dan Tahan Lam a

Konsumsi makanan awetan dari bahan nabati juga lebih hemat dan dapat bertahan lebih lama. Dengan mengetahui cara pengolahan yang benar, kita bisa membuat makanan awetan dari bahan-bahan nabati yang lebih tahan lama. Makanan tersebut bisa disimpan berkali-kali tanpa perlu menambahkan bahan pengawet kimia yang merusak kandungan nutrisi makanan tersebut. Kita tidak perlu lagi membeli makanan awetan dari luar yang harganya mahal dan terkadang kurang terjamin kualitas kesehatannya.

4. Mengurangi Limbah dan Ramah Lingkungan

Konsumsi makanan awetan dari bahan nabati juga dapat membantu mengurangi jumlah limbah dan menjadi lebih ramah lingkungan. Dengan membuat makanan awetan dari buah-buahan dan sayuran segar, kita dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari bahan baku tersebut. Lebih ramah lingkungan, sebab bahan yang digunakan pada makanan awetan dari bahan nabati adalah bahan alami yang tentu dapat terurai kembali oleh alam, bukan seperti bahan-bahan pengawet kimia yang sulit terurai dan akan menimbulkan polusi.

5. Membebaskan dari Risiko Penyakit

Makanan awetan dari bahan nabati seperti buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dengan mengkonsumsi makanan awetan dari bahan nabati, maka kita akan memperoleh banyak manfaat kesehatan seperti, meningkatkan daya tahan tubuh, detoksifikasi hingga mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Makanan awetan dari bahan nabati memang menjadi pilihan tepat bagi kita yang ingin hidup lebih sehat dan leIbih di lindungi dari risiko penyakit.

Penggantian makanan awetan kimia dengan makanan awetan dari bahan nabati Kita bisa menjadikan alternatif sehat dalam membawa makanan yang sehat dan segar ketika jauh dari rumah .Kita tidak usah khawatir mengenai waktu penyimpanan makanan awetan dari bahan nabati sebab dengan pengolahan yang benar makanan tersebut bisa tahan lama . Selamat mencoba!

1. Aneka Sambal Kering


Aneka Sambal Kering

Siapa yang tidak suka sambal? Makanan ini memang sangat pas untuk didampingi hidangan lain seperti nasi, sayuran, atau bahkan mie. Sambal kering biasanya dibuat dengan bahan dasar cabai, gula, garam, dan bahan-bahan lainnya yang dapat bertahan cukup lama. Biasanya sambal kering disimpan dalam wadah yang kedap udara sehingga bisa tahan hingga berbulan-bulan lamanya.

2. Keripik Pisang


Keripik Pisang

Keripik pisang menjadi salah satu oleh-oleh khas Indonesia yang paling populer. Makanan ini dibuat dengan mengiris pisang tipis, kemudian digoreng hingga kering. Setelah itu, tambahkan garam atau gula untuk memberikan rasa yang khas. Keripik pisang ini sangat mudah dibuat dan bisa tahan hingga berbulan-bulan lamanya jika disimpan di dalam wadah yang kedap udara.

3. Dodol


Dodol

Dodol merupakan salah satu makanan awetan yang paling terkenal di Indonesia. Dodol dibuat dengan cara merebus campuran gula kelapa, santan, tepung ketan dan bahan-bahan lainnya hingga membentuk adonan yang kental. Setelah matang, adonan tersebut dipotong dan dibungkus dengan daun pisang. Dodol ini sangat mudah dibuat dan bisa tahan hingga beberapa bulan jika disimpan dengan baik.

Dodol memiliki beragam variasi rasa seperti dodol durian, dodol coklat, dan dodol pandan yang sangat terkenal di Indonesia. Rasanya yang khas dan teksturnya yang kenyal membuat dodol menjadi camilan yang disukai oleh banyak orang.

4. Sale Pisang


Sale Pisang

Sale Pisang merupakan camilan tradisional Indonesia yang terbuat dari pisang dan gula kelapa. Pisang diiris tipis-tipis, kemudian dicampur dengan gula kelapa dan diaduk hingga merata. Setelah itu, pisang yang sudah dicampur dengan gula kelapa tersebut digoreng hingga kering. Sale Pisang ini menjadi salah satu camilan favorit di Indonesia dan bisa tahan hingga beberapa bulan jika disimpan dengan baik.

5. Tempe


Tempe

Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Tempe ini bisa dibuat dengan mudah dan menjadi camilan yang sangat awet jika disimpan dalam tempat yang kedap udara. Tempe juga memiliki banyak variasi olahan dan sering dijadikan sebagai salah satu pendamping makanan tradisional Indonesia.

6. Onde-onde


Onde-onde

Onde-onde adalah camilan khas Indonesia yang terdiri dari bola-bola berukuran kecil yang terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan kacang hijau yang sudah direbus dan diberi gula. Kemudian bola-bola tersebut digulung dalam wijen dan digoreng hingga kering. Onde-onde ini sangat awet dan bisa bertahan hingga beberapa minggu jika disimpan dalam wadah yang kedap udara.

7. Kripik Singkong


Kripik Singkong

Kripik singkong adalah makanan ringan yang terbuat dari singkong yang dipotong tipis dan kemudian digoreng hingga kering. Kripik singkong memiliki rasa yang renyah dan gurih sehingga menjadi camilan yang sering dijadikan pendamping makanan atau sekedar camilan saat nonton televisi. Kripik singkong juga bisa tahan cukup lama jika disimpan dalam wadah yang kedap udara.

8. Kerupuk


Kerupuk

Kerupuk adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung atau bahan-bahan lainnya seperti singkong, beras, atau udang yang digoreng hingga kering. Kerupuk sangat populer di Indonesia dan tersedia dalam berbagai variasi rasa seperti kerupuk udang, kerupuk singkong, atau kerupuk kulit sapi. Kerupuk bisa tahan lama jika disimpan dalam wadah yang kedap udara.

9. Peyek Bayam


Peyek Bayam

Peyek Bayam adalah camilan yang terbuat dari adonan tepung terigu, tepung beras, dan bayam yang digoreng hingga kering. Peyek Bayam ini memiliki rasa yang gurih dan renyah sehingga sangat cocok menjadi camilan saat santai. Peyek Bayam bisa bertahan hingga beberapa minggu jika disimpan dalam wadah yang kedap udara.

10. Sale Kelapa Muda


Sale Kelapa Muda

Sale kelapa muda adalah camilan yang terbuat dari daging kelapa muda yang diparut dan dicampur dengan gula kelapa. Kemudian adonan tersebut dibentuk menjadi bola kecil-kecil dan dijemur hingga kering. Sale kelapa muda ini memiliki rasa yang manis dan gurih, serta bertekstur kenyal sehingga menjadi camilan yang cukup diminati di Indonesia. Sale kelapa muda bisa tahan cukup lama jika disimpan dengan baik.

Cara Membuat Makanan Awetan dari Bahan Nabati yang Benar


Cara Membuat Makanan Awetan dari Bahan Nabati yang Benar

Di Indonesia, banyak jenis makanan khas yang dibuat dari bahan nabati dan dapat bertahan lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Ada berbagai teknik dan cara dalam membuat makanan awetan dari bahan nabati, seperti pengeringan, pengawetan dengan garam atau jahe, atau dengan mengolah bahan makanan tersebut dengan pengemasan yang benar. Berikut beberapa contoh makanan awetan dari bahan nabati dan caranya membuatnya:

1. Keripik Pisang


Keripik Pisang

Keripik pisang merupakan salah satu makanan ringan yang paling populer di Indonesia. Caranya membuat keripik pisang adalah dengan memotong pisang tipis-tipis, kemudian merendamnya dalam larutan air garam selama sekitar 15 menit. Pisang yang telah direndam kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering. Setelah kering, barulah keripik pisang digoreng hingga matang.

2. Kacang Telur


Kacang Telur

Kacang telur adalah makanan ringan yang terbuat dari kacang tanah dan tepung terigu. Caranya membuat kacang telur adalah dengan mencampurkan kacang tanah yang sudah digoreng dengan tepung terigu, telur, garam, dan merica. Kemudian adonan dicetak bulat-bulat dan digoreng hingga matang.

3. Dodol


Dodol

Dodol adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari ketan atau kelapa parut dan gula merah. Caranya membuat dodol adalah dengan mencampurkan ketan atau kelapa parut dengan santan, gula merah, garam, dan air, kemudian direbus hingga kental. Adonan kemudian dituangkan ke dalam loyang dan dikukus selama beberapa jam hingga mengeras.

4. Abon


Abon

Abon adalah makanan olahan daging yang telah dihancurkan dan diolah dengan bumbu serta rempah-rempah. Tidak hanya terbuat dari daging seperti ayam, sapi, ataupun ikan, Abon juga bisa dibuat dari bahan nabati seperti daun singkong atau bunga pepaya. Caranya membuat abon dari daun singkong atau bunga pepaya adalah dengan mencuci bersih daun singkong atau bunga pepaya, kemudian dikukus hingga matang. Daun atau bunga yang telah matang kemudian dicincang halus dan digoreng dalam minyak goreng panas hingga kering. Setelah itu daun atau bunga dimasukkan dalam blender hingga halus.

Haluskan bawang merah dan bawang putih, tumis sampai harum kemudian masukkan abon. Tambahkan kecap dan garam, aduk merata dan masak kurang lebih selama 10-15 menit hingga bumbu meresap dan abon terlihat kering.

5. Kemplang


Kemplang

Kemplang adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Palembang. Kemplang terbuat dari ikan tenggiri yang diparut halus, kemudian dicampurkan dengan tepung sagu, dan rempah-rempah. Caranya membuat kemplang adalah dengan mencampurkan ikan tenggiri yang sudah diparut halus dengan tepung sagu, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan garam. Kemudian adonan dicetak bulat-bulat dan digoreng hingga matang.

6. Peuyeum


Peuyeum

Peuyeum adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari singkong yang sudah difermentasi. Caranya membuat peuyeum adalah dengan mengupas singkong, kemudian dicuci bersih dan dipotong-potong. Potongan singkong kemudian digumpalkan dan dimasukkan ke dalam anyaman daun pisang, kemudian diberi air gula merah dan ditutup rapat. Setelah beberapa hari, singkong akan berubah tekstur menjadi lembek dan memiliki rasa manis dan asam.

7. Sambal Terasi


Sambal Terasi

Sambal terasi adalah sambal khas Indonesia yang terbuat dari cabai rawit, bawang merah, tomat, terasi (udang kering yang telah dihaluskan), gula, dan garam. Caranya membuat sambal terasi adalah dengan menghaluskan bawang merah, cabai rawit, tomat, dan terasi dengan cobek atau blender. Tambahan gula dan garam setelah itu aduk merata.

8. Kue Lapis


Kue Lapis

Kue lapis adalah makanan khas Indonesia yang terdiri dari beberapa lapis adonan yang berbeda warna dan rasa. Caranya membuat kue lapis adalah dengan membuat beberapa adonan yang masing-masing diberi warna dan aroma yang berbeda, kemudian adonan diisi ke dalam loyang dan dikukus selama beberapa menit hingga matang.

9. Asinan Betawi


Asinan Betawi

Asinan betawi adalah salah satu makanan khas Jakarta yang terbuat dari sayuran segar seperti kol, wortel, ketimun, dan kacang panjang yang dicampur dengan saus asam pedas. Caranya membuat asinan betawi adalah dengan mencuci bersih sayuran yang akan digunakan, kemudian dicampurkan dengan saus asam pedas yang terbuat dari air asam, gula merah, cabai rawit, bawang putih, dan garam.

10. Rendang


Rendang

Rendang merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam santan dan rempah-rempah yang kaya rasa. Caranya membuat rendang adalah dengan menggoreng bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kemangi, serai, dan daun jeruk sampai harum, kemudian masukkan daging sapi dan aduk rata. Setelah itu campurkan santan kelapa, gula merah, dan asam jawa, dan masak hingga kuah meresap dan daging empuk. Rendang disajikan dengan nasi hangat sebagai hidangan utama.

Tips Mempertahankan Kualitas Makanan Awetan dari Bahan Nabati


Tips Mempertahankan Kualitas Makanan Awetan dari Bahan Nabati

Sudah menjadi rahasia umum jika makanan awetan kadar gizi dan manfaatnya pun tidak kalah dengan makanan segar, apalagi dengan teknologi masa kini, membuat makanan awetan menjadi lebih sehat dan aman dikonsumsi. Berikut adalah tips mempertahankan kualitas makanan awetan dari bahan nabati yang perlu Anda ketahui:

1. Gunakan Bahan yang Segar


Bahan Nabati Segar

Makanan awetan membutuhkan pengawet alami dan bahan yang digunakan haruslah segar. Pastikan untuk menggunakan bahan-bahan yang masih dalam keadaan segar dan belum melebihi batas kadaluwarsa. Bahan-bahan basi akan memberikan dampak buruk pada tekstur, bau, dan rasa makanan awetan yang Anda buat.

2. Jangan Tambahkan Bahan Kimia Berbahaya


Bahan Kimia Berbahaya

Selain itu, apabila Anda ingin membuat makanan awetan dari bahan nabati, jangan menambahkan bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, pewarna buatan, dan lain-lain. Bahan kimia tersebut tidak hanya merusak kualitas makanan awetan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan konsumen.

3. Perhatikan Ukuran Potongan


Ukuran Potongan

Ukuran potongan juga turut mempengaruhi kualitas makanan awetan. Potongan yang terlalu kecil dan tipis akan mempercepat proses pengeringan makanan, namun juga dapat membuat makanan menjadi lebih kering dari yang dibutuhkan. Sebaliknya, potongan yang terlalu besar dan tebal akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengeringkan makanan. Oleh karena itu, perhatikanlah ukuran potongan yang tepat agar menghasilkan makanan awetan yang enak dan lezat.

4. Simpan di Wadah yang Tepat


Wadah Makanan Awetan

Makanan awetan dari bahan nabati memerlukan wadah penyimpanan yang tepat untuk menjaga kualitas dan kelezatan makanan. Gunakan wadah yang kedap udara dan rapat. Pastikan makanan tersebut benar-benar kering sebelum disimpan dalam wadah agar tidak terjadi tumbuhnya jamur dan bakteri pada makanan Anda. Simpan juga makanan awetan dengan cara yang benar.

5. Taruh di Tempat yang Sesuai


Suhu Penyimpanan Makanan Awetan

Penempatan makanan awetan pada suhu yang tepat sangat penting untuk mempertahankan kualitas makanan awetan. Suhu ruang yang tidak terlalu tinggi dan di tempat yang kering seperti di dalam lemari pendingin, akan membuat makanan awetan dari bahan nabati dapat tahan lama hingga berbulan-bulan.

Demikian adalah tips mempertahankan kualitas makanan awetan dari bahan nabati agar tetap awet dan tahan lama. Dengan mengikuti tips di atas, Anda akan berhasil membuat makanan awetan dari bahan nabati yang sehat, lezat, dan terjaga kualitasnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan