Pengertian Batuan Beku dan Jenis-Jenisnya


3 Jenis Batuan Beku yang Ditemukan di Indonesia

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari pendinginan magma atau lava yang berada di bawah atau di permukaan bumi. Batuan beku terbentuk melalui proses kristalisasi yang lambat, karena itu batuan beku memiliki butiran kristal yang jelas dan terlihat dengan mata telanjang. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis batuan beku yang dapat dijumpai pada beragam area alam.

Batuan beku memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung pada asalnya. Dalam klasifikasi batuan beku, terdapat tiga jenis batuan beku yang bisa ditemukan di Indonesia. Ketiga jenis batuan beku tersebut adalah:

1. Batuan Granit

Batuan Granit Indonesia

Batuan Granit dikenal sebagai batuan beku plutonik yang terbentuk dari pendinginan dan kristalisasi magma di dalam kerak bumi. Batuan ini memiliki butiran kristal yang cukup besar dibandingkan dengan batuan bekulainnya (sekitar 2-10 mm). Batuan Granit bersifat asam dan kebanyakan terdiri dari unsur silika, alkali, dan alkali tanah. Batuan Granit banyak digunakan sebagai bahan bangunan, karena tahan lama dan umumnya memiliki warna yang indah.

Batuan Granit sangat mudah ditemukan di Indonesia, banyak ditemukan di daerah pegunungan seperti di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

2. Batuan Andesit

Batuan Andesit Indonesia

Batuan Andesit merupakan batuan vulkanik ekstrusif yang terbentuk dari lava dengan kandungan silika dan mineral yang lebih tinggi. Batuan ini mengandung kristal mesin dalam jumlah yang sedikit. Batuan Andesit biasa ditemukan di lereng gunung berapi dan daerah pesisir pantai. Batuan Andesit juga digunakan sebagai bahan bangunan seperti granit.

Batuan Andesit banyak ditemukan di Indonesia, banyak dijumpai di daerah selatan Jawa dan Jawa Timur. Di Indonesia, Batuan Andesit sering digunakan sebagai bahan bangunan pada bangunan tradisional seperti rumah adat, candi, dan candi juga sebagai bahan pendukung infrastruktur jalan.

3. Batuan Basaltik

Batuan Basaltik Indonesia

Batuan Basaltik adalah jenis batuan beku yang terbentuk dari lava atau magma basaltik yang beku secara lambat atau cepat di permukaan bumi atau di bawah tanah. Batuan basaltik terdiri dari mineral felspar, piroksen, serta mineral oksida besi dan magnesium.

Batuan Basaltik banyak dijumpai di Indonesia, terutama di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Sulawesi dan Maluku. Batuan Basaltik sering digunakan sebagai bahan untuk pembuatan jalan dan lapangan terbang karena memiliki sifat yang kuat dan tahan lama.

Dari ketiga jenis batuan beku di atas, dapat disimpulkan bahwa batuan beku memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sebagai bahan bangunan dan juga sebagai bahan pendukung infrastruktur. Oleh karena itu, kajian mengenai jenis-jenis batuan beku sangat penting untuk diketahui agar dapat dimanfaatkan secara bijak dan terencana oleh masyarakat Indonesia.

Batuan Beku Intrusif


Batuan Beku Intrusif Indonesia

Batuan beku adalah salah satu jenis batuan yang terbentuk dari proses pendinginan magma atau lava yang ada di bawah permukaan bumi. Indonesia diketahui memiliki banyak jenis batuan beku, salah satunya adalah batuan beku intrusif. Batuan ini terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan dan membentuk batuan yang terpisah dari batuan induk. Batuan beku intrusif di Indonesia dapat ditemukan di berbagai daerah. Berikut adalah beberapa contohnya:

Batuan Granit

Granit Indonesia

Batuan granit merupakan salah satu batuan beku intrusif yang banyak ditemukan di Indonesia. Batuan ini terbentuk dari magma yang mengandung mineral feldspar, kuarsa, dan mika. Batuan granit memiliki struktur kristalin dan biasanya berwarna abu-abu, merah, atau putih. Batuan granit dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

Batuan Diorit

Diorit Indonesia

Batuan diorit juga termasuk ke dalam jenis batuan beku intrusif yang dapat ditemukan di Indonesia. Batuan ini terbentuk dari magma yang mengandung mineral plagioklas dan amfibol. Batuan diorit memiliki struktur kristalin dan biasanya berwarna abu-abu atau hijau tua. Batuan diorit dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Batuan Gabro

Gabro Indonesia

Batuan gabro juga termasuk ke dalam jenis batuan beku intrusif yang dapat ditemukan di Indonesia. Batuan ini terbentuk dari magma yang mengandung mineral plagioklas dan piroksen. Batuan gabro memiliki struktur kristalin dan biasanya berwarna hitam atau hijau gelap. Batuan gabro dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Sulawesi.

Selain tiga jenis batuan beku intrusif di atas, Indonesia juga memiliki jenis batuan beku lainnya yang terbentuk dari magma yang mendingin di bawah permukaan bumi. Batuan beku intrusif sangat penting dalam ekonomi, terutama dalam pertambangan karena banyak mengandung mineral yang berharga seperti emas, tembaga, dan nikel.

Batuan Beku Ekstrusif


Batuan Beku Ekstrusif Indonesia

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang terbentuk ketika magma naik ke permukaan bumi dan mengalami pendinginan dan pembekuan diatas permukaan bumi. Berbeda dengan batuan beku intrusif yang terjadi ketika magma mengendap di dalam bumi dan mengalami pendinginan dan pembekuan di dalam bumi, batuan beku ekstrusif memiliki butiran lebih kecil dan tidak berlapis-lapis. Di Indonesia, ada tiga jenis batuan beku ekstrusif yang menjadi fokus utama, yaitu andesit, basalt, dan lapilli tuff.

Andesit

Andesit Indonesia

Andesit adalah jenis batuan beku ekstrusif yang biasanya ditemukan di pegunungan dan daerah vulkanik. Batuan ini memiliki warna abu-abu atau kehitaman serta memiliki kandungan mineral seperti plagioklas, hornblende, dan piroksen. Andesit biasanya dipergunakan sebagai bahan bangunan seperti paving, dinding, lantai, dan juga dekorasi batuan. Andesit juga digunakan sebagai bahan baku untuk produksi semen, keramik, kaca, dan juga aspal.

Basalt

Basalt Indonesia

Basalt adalah jenis batuan beku ekstrusif yang biasanya ditemukan di dasar laut, pegunungan, dan daerah vulkanik. Batuan ini memiliki warna hitam atau gelap serta memiliki kandungan mineral seperti piroksen, plagioklas, dan olivin. Basalt dipergunakan sebagai bahan bangunan seperti dinding, lantai, dan juga untuk produksi kerikil, aspal, dan material isolasi. Basalt juga digunakan sebagai bahan baku untuk produksi baja dan tepat waktu.

Lapilli Tuff

Lapilli Tuff Indonesia

Lapilli tuff adalah jenis batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari material vulkanik kecil seperti abu, lapilli, dan bom vulkanik yang diendapkan dan mengalami pendinginan dan pembekuan di atas permukaan bumi. Batuan ini memiliki warna keabu-abuan dan memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Lapilli tuff biasanya digunakan sebagai bahan bangunan seperti paving, dekorasi, dan juga sebagai bahan baku untuk produksi semen. Lapilli tuff juga dipergunakan sebagai bahan abrasi dan tahan api.

Batuan Beku Volkanik


Batuan Beku Volkanik

Batuan Beku Volkanik atau yang dikenal dengan sebutan tuff atau batuan piroklastik merupakan jenis batuan beku yang terbentuk dari hasil letusan gunung api. Di Indonesia, batuan ini sangat umum terdapat di sepanjang jalur gunung api yang terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Penamaan batuan volkanik ini diambil dari bahasa Italia “Tufa”, yang berarti material fosil di sekitar kota Roma.

Batuan ini terbentuk dari cerobong gunung api yang aktif, dengan letusan letusan letusan yang berupa abu letusan, batu pijar, bomba, dan benda-benda padat lainnya yang melekat ke dinding cerobong. Semakin sering terjadi letusan, maka batuan volkanik ini semakin mudah terlihat dan terbentuk. Batuan Beku Volkanik memiliki tekstur yang tidak seragam dan sangat berpori sehingga dapat menyerap air.

Batuan ini memiliki banyak macam dan variasi bentuk yang bisa kita temukan di Indonesia, antara lain:

1. Tuff Abang


Tuff Abang

Tuff Abang merupakan salah satu jenis batuan volkanik yang populer dan sering dijadikan bahan bangunan di daerah Karo, Sumatera Utara. Batuan ini memiliki warna merah bata dan sering dikombinasikan dengan batu andesit pada rumah-rumah tradisional Karo. Batuan ini terbentuk dari letusan gunung Berastagi dan diketahui memiliki ketebalan mencapai 500 meter dari permukaan laut.

2. Tuff Ringgit


Tuff Ringgit

Tuff Ringgit merupakan batuan vulkanik yang terdapat di daerah Sumbawa dan diketahui sudah terbentuk sejak 3,6 juta tahun yang lalu. Batuan ini memiliki warna cokelat keabuan dan di dalamnya terdapat butiran kristal berwarna kuning-hijau yang disebut dengan mineral olivin. Batu ini juga sering digunakan sebagai material bangunan oleh masyarakat sekitar.

3. Tuff Bali


Tuff Bali

Tuff Bali merupakan jenis batuan volkanik yang terbentuk dari letusan gunung yang terdapat di wilayah Bali. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan berpori baik sehingga jenis batuan ini sering dijadikan bahan bangunan tradisional Bali. Batuan volkanik yang satu ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Bali.

4. Tuff Breksi


Tuff Breksi

Tuff Breksi merupakan salah satu jenis batuan volkanik yang terdapat di daerah Salak dan Gede, Jawa Barat. Batuan ini terbentuk dari letusan gunung yang menghasilkan erupsi dengan berbagai ukuran pecahan. Batuan ini memiliki tekstur yang kasar dan sangat mudah digunakan sebagai material bangunan. Jika dilihat secara detail, batuan ini memiliki gradasi warna yang unik dan membuatnya sangat indah untuk dilihat. Batuan ini juga terbentuk dari letusan gunung Bromo, bersama dengan Tuff Batok dan Tuff Lauk.

Itulah beberapa jenis batuan beku volkanik yang biasa ditemukan di Indonesia. Selain memiliki kandungan mineral yang beragam, batuan ini juga memiliki nilai estetika yang tinggi, serta nilai sejarah dan tradisional yang membuatnya tidak mudah ditinggalkan.

Tiga Jenis Batuan Beku di Indonesia dan Perbedaannya


Jenis Batuan Beku Indonesia

Indonesia adalah negara berada di Ring of Fire, sehingga tidak mengherankan jika negara ini memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Aktivitas gunung berapi inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak batuan beku yang tersebar di seluruh daerah. Berikut adalah tiga jenis batuan beku di Indonesia dan perbedaannya:

1. Batuan Andesit


Batuan Andesit

Batuan andesit adalah jenis batuan beku vulkanik dengan kandungan mineral felspar dan piroksen yang cukup tinggi. Karena kandungan silikanya yang tinggi, batuan ini cenderung berwarna abu-abu. Batuan andesit banyak ditemukan di daerah pegunungan dan sekitar perbatasan lempeng tektonik.

Batuan andesit sering digunakan sebagai bahan bangunan, contohnya adalah untuk membuat pilar dan lantai rumah. Selain itu, batuan ini juga digunakan sebagai bahan kerajinan, seperti patung dan hiasan dinding.

2. Batuan Basalt


Batuan Basalt

Batuan basalt adalah jenis batuan beku vulkanik yang terbentuk dari aliran lava yang sangat kental. Batuan ini cenderung memiliki warna hitam keabu-abuan dan memiliki tekstur yang halus. Batuan basalt banyak ditemukan di Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Batuan basalt sering digunakan sebagai bahan bangunan untuk pembuatan jalan, terutama di wilayah perkotaan. Selain itu, batuan ini juga digunakan sebagai bahan baku untuk aspal, keramik, dan kaca.

3. Batuan Granit


Batuan Granit

Batuan granit adalah jenis batuan beku plutonik dengan kandungan mineral kuarsa dan felspar yang tinggi. Batuan ini cenderung berwarna abu-abu, putih, atau merah. Batuan granit banyak ditemukan di sepanjang pesisir Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur.

Batuan granit sering digunakan sebagai bahan bangunan untuk pembuatan lantai, dinding, dan meja. Selain itu, batuan ini juga sering digunakan sebagai batu nisan atau penghias taman.

4. Perbedaan Tiap Jenis Batuan Beku

Perbedaan utama antara ketiga jenis batuan beku di Indonesia terletak pada teksturnya, warnanya, dan kandungan mineral di dalamnya. Batuan andesit memiliki tekstur yang cukup kasar dan cenderung berwarna abu-abu. Batuan basalt memiliki tekstur yang halus dan cenderung berwarna hitam keabu-abuan. Sementara batuan granit memiliki tekstur yang cukup halus dan cenderung berwarna abu-abu, putih, atau merah. Selain itu, kandungan mineral di dalam ketiga jenis batuan ini juga berbeda-beda.

5. Kegunaan Tiap Jenis Batuan Beku


batu nisan granit

Ketiga jenis batuan beku di Indonesia memiliki berbagai kegunaan yang berbeda-beda. Batuan andesit sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti pilar dan lantai rumah. Selain itu, batuan ini juga digunakan sebagai bahan kerajinan, seperti patung dan hiasan dinding.

Batuan basalt sering digunakan sebagai bahan bangunan untuk pembuatan jalan, terutama di wilayah perkotaan. Selain itu, batuan ini juga digunakan sebagai bahan baku untuk aspal, keramik, dan kaca.

Batuan granit sering digunakan sebagai bahan bangunan untuk pembuatan lantai, dinding, dan meja. Selain itu, batuan ini juga sering digunakan sebagai batu nisan atau penghias taman. Di dunia industri, batuan ini juga sering digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan alat-alat berat, seperti mesin penghancur batu, katalis, dan peralatan laboratorium.

Secara keseluruhan, ketiga jenis batuan beku di Indonesia memiliki perbedaan tekstur, warna, dan kandungan mineral, serta kegunaan yang sangat beragam. Namun, tanpa batuan beku ini, bisa jadi industri dan perkembangan infrastruktur di Indonesia tidak akan secepat saat ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan