Apa Itu Flashback: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Flashback adalah fenomena psikologis di mana seseorang mengalami pengulangan secara spontan atau secara disadari, dari pengalaman atau peristiwa yang pernah dialaminya di masa lalu. Pengalaman tersebut biasanya merupakan peristiwa yang traumatik atau berkesan mendalam. Fenomena ini seringkali dialami oleh orang yang pernah mengalami kejadian traumatis seperti kecelakaan, pelecehan, atau pengalaman perang.

Flashback dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pengulangan visual, pengulangan suara, atau bahkan pengulangan sensasi fisik yang dirasakan. Meskipun flashback dapat terjadi secara spontan, namun pada beberapa kasus juga dapat dipicu oleh suatu hal atau stimulus tertentu. Fenomena ini dapat sangat mengganggu dan menghambat kehidupan sehari-hari seseorang, sehingga perlu diatasi dengan cara-cara yang tepat seperti terapi dan teknik relaksasi.

Pengertian Flashback

Flashback adalah pengalaman subjektif yang dialami seseorang sebagai akibat dari adanya stimulus yang berkaitan dengan peristiwa traumatis di masa lalu. Saat mengalami flashback, seseorang merasakan sensasi seperti sedang kembali ke masa lalu dan mengalami kembali peristiwa traumatis yang pernah dialaminya.

Jenis-jenis Flashback

Jenis-jenis flashback merupakan kondisi psikologis yang sering terjadi pada seseorang yang pernah mengalami trauma atau peristiwa traumatis di masa lalu. Dalam menghadapi jenis-jenis flashback, seseorang dapat mengalami berbagai jenis pengalaman, seperti melihat kembali peristiwa traumatis (flashback visual), mendengar kembali suara atau bunyi yang berkaitan dengan peristiwa traumatis (flashback auditori), atau merasakan kembali sensasi fisik yang berkaitan dengan peristiwa traumatis (flashback kinestetik).

  1. Flasback Visual

Flashback visual adalah jenis flashback yang paling umum terjadi. Pada flashback visual, seseorang merasakan seperti sedang melihat kembali peristiwa traumatis yang dialaminya di masa lalu. Gambaran visual tersebut dapat sangat jelas dan terperinci, bahkan hingga memunculkan perasaan dan sensasi yang sama persis seperti saat pengalaman tersebut terjadi. Flashback visual dapat sangat mengganggu dan menghambat kehidupan sehari-hari seseorang, bahkan bisa memicu serangan panik atau kecemasan.

  1. Flashback Auditori

Flashback auditori adalah jenis flashback di mana seseorang merasakan seperti sedang mendengar kembali suara atau bunyi yang berkaitan dengan peristiwa traumatis yang dialami di masa lalu. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami kecelakaan mobil mungkin akan mengalami flashback auditori ketika mendengar suara klakson atau suara benturan mobil yang serupa dengan saat kecelakaan terjadi. Seperti halnya flashback visual, flashback auditori dapat memunculkan perasaan yang sama seperti saat pengalaman traumatis terjadi.

  1. Flashback Kinestetik

Flashback kinestetik adalah jenis flashback di mana seseorang merasakan seperti sedang mengalami kembali sensasi fisik yang berkaitan dengan peristiwa traumatis di masa lalu, seperti rasa sakit atau kesemutan. Flashback kinestetik juga dapat memicu perasaan yang sama persis seperti saat pengalaman tersebut terjadi, seperti rasa takut atau panik. Kondisi ini dapat sangat mengganggu dan bahkan dapat memicu serangan panik yang parah.

Dalam kasus-kasus tertentu, seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis flashback. Meskipun flashback dapat terjadi secara spontan, namun pada beberapa kasus juga dapat dipicu oleh suatu hal atau stimulus tertentu. Terapi dan teknik relaksasi adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi fenomena flashback dan meningkatkan kualitas hidup seseorang yang mengalaminya.

Faktor Penyebab Flashback

Stres Berat

Stres berat adalah kondisi di mana seseorang mengalami tekanan mental yang sangat besar dan melebihi kapasitas dirinya untuk mengatasi situasi tersebut. Stres berat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau peristiwa traumatis. Saat seseorang mengalami stres berat, otaknya akan mengalami perubahan yang dapat memicu terjadinya flashback. Hal ini terjadi karena stres berat dapat mempengaruhi bagaimana otak memproses informasi, sehingga memicu kembali kenangan traumatis yang telah disimpan dalam ingatan.

Trauma Berat

Trauma berat merupakan peristiwa yang sangat menyakitkan dan mengganggu yang dapat menyebabkan kerusakan pada psikologis seseorang. Contohnya adalah kecelakaan mobil yang menyebabkan cedera serius atau kematian, pelecehan seksual, atau kekerasan fisik. Saat seseorang mengalami trauma berat, otaknya akan menyimpan kenangan yang kuat tentang peristiwa tersebut. Hal ini dapat memicu terjadinya flashback di kemudian hari, ketika seseorang mengalami situasi atau rangsangan yang mengingatkan pada peristiwa traumatis tersebut.

Penggunaan Narkoba atau Alkohol

Penggunaan narkoba atau alkohol juga dapat memicu terjadinya flashback. Narkoba atau alkohol dapat memengaruhi kinerja otak dan memicu kembali kenangan traumatis yang telah disimpan dalam ingatan. Selain itu, penggunaan narkoba atau alkohol juga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap situasi yang dapat memicu flashback di kemudian hari.

Secara keseluruhan, stres berat, trauma berat, dan penggunaan narkoba atau alkohol dapat menjadi faktor penyebab terjadinya flashback. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mencari bantuan profesional jika mengalami masalah psikologis atau trauma untuk menghindari terjadinya flashback dan masalah lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang.

Cara Mengatasi Flashback

Terapi

Terapi dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi flashback. Terapi dapat membantu seseorang mengatasi trauma yang dialaminya dan membantu mengurangi terjadinya flashback di kemudian hari.

Teknik Relaksasi

Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu seseorang mengatasi flashback dengan cara mengurangi stres dan meningkatkan rasa tenang dan rileks.

Menghindari Stimulus Traumatis

Menghindari stimulus yang berkaitan dengan peristiwa traumatis dapat membantu mencegah terjadinya flashback. Contohnya, jika seseorang mengalami flashback setelah melihat gambar yang berkaitan dengan trauma yang dialaminya, maka sebaiknya dia menghindari gambar tersebut di kemudian hari.

Menulis jurnal dapat membantu seseorang mengatasi flashback dengan cara menyimpan dan memproses kenangan trauma secara lebih terstruktur. Dengan menulis jurnal, seseorang dapat mengungkapkan perasaannya dan memahami peristiwa traumatis yang dialaminya.

Berbicara dengan Ahli

Bicara dengan ahli seperti psikolog atau terapis dapat membantu seseorang mengatasi flashback dengan cara memberikan dukungan dan panduan dalam menghadapi perasaan dan trauma yang dialaminya.

Kesimpulan

Flashback adalah fenomena psikologis yang sering dialami oleh seseorang setelah mengalami trauma. Jenis-jenis flashback meliputi flashback visual, flashback auditori, dan flashback kinestetik. Faktor penyebab flashback meliputi stres berat, trauma berat, dan penggunaan narkoba atau alkohol. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi flashback adalah terapi, teknik relaksasi, menghindari stimulus traumatis, menulis jurnal, dan berbicara dengan ahli.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan