Pengantar

Halo pembaca sekalian, di era modern seperti saat ini, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan agar tetap bugar dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Terdapat berbagai macam cara untuk menjaga kesehatan, salah satunya adalah dengan berolahraga secara teratur. Apabila Anda ingin mencatatkan hasil olahraga lebih cepat, maka interval training dapat menjadi solusi yang tepat. Pada artikel kali ini, kami akan membahas tuntas tentang apa itu interval training, kelebihan dan kekurangan, serta tips untuk mengaplikasikannya sehingga Anda bisa mendapatkan hasil optimal.

Pendahuluan

Sebelum memaparkan lebih lanjut tentang interval training, pertama-tama Anda harus mencari tahu dulu tentang definisi dan asal usulnya. Interval training adalah sebuah metode latihan yang mengkombinasikan antara latihan intensitas tinggi dan latihan intensitas rendah atau istirahat. Pada awalnya, metode latihan ini digunakan oleh para pelari jarak jauh untuk meningkatkan kecepatan dan stamina mereka.

Pada tahun 2006, sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Izumi Tabata dari National Institute of Fitness and Sports di Tokyo menunjukkan bahwa interval training lebih efektif dalam membakar lemak dan meningkatkan VO2 maksimum (konsumsi oksigen maksimum) dibandingkan dengan latihan kardiovaskuler dengan durasi yang sama. Sejak saat itu, metode latihan interval training semakin popular dikalangan atlet dan penggemar olahraga sebagai cara yang efektif untuk melatih tubuh dan meningkatkan kesehatan.

Metode latihan ini memiliki beberapa variasi, salah satunya adalah high intensity interval training (HIIT). Pada HIIT, persentase intensitas latihan tinggi berkisar 80-90% dari maksimum denyut jantung selama 20-30 detik. Kemudian dilanjutkan dengan periode istirahat aktif selama 1-2 menit dan dilakukan beberapa putaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan otot dan meningkatkan volume latihan dalam waktu singkat.

Setelah mengetahui dasar dari interval training, mari kita pahami kelebihan dan kekurangan metode latihan ini.

Kelebihan dan Kekurangan Interval Training

Kelebihan

1. Meningkatkan Pembakaran Lemak

Ketika Anda melakukan interval training, maka tubuh akan mengalami proses penggantian glikogen ke dalam otot untuk digunakan sebagai bahan bakar. Hal ini membuat tubuh lebih efektif dalam membakar lemak, bahkan setelah latihan selesai.

2. Meningkatkan daya tahan otot

Dengan melakukan latihan interval, maka kerja otot Anda dipaksa untuk bekerja dan beradaptasi secara lebih cepat. Hal ini akan meningkatkan daya tahan otot dan mengurangi risiko terjadinya cedera.

3. Meningkatkan VO2 maksimum

VO2 maksimum merupkan aspek penting dalam meningkatkan kinerja kardiovaskular dan daya tahan. Serangkaian latihan yang diusulkan oleh metode interval training mampu meningkatkan kapasitas tubuh untuk mengabsorpsi dan menggunakan oksigen selama latihan.

4. Efektif dilakukan dalam waktu singkat

Dibandingkan dengan latihan kardiovaskuler konvensional, interval training lebih efektif dalam meningkatkan kondisi kardiovaskular dalam waktu yang singkat. Hal ini sangat penting bagi orang yang memiliki waktu terbatas untuk berolahraga.

5. Penurunan Tekanan Darah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa interval training berpotensi dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang-orang dengan risiko hipertensi dan penyakit jantung koroner.

6. Mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja

Tidak seperti beberapa latihan kardiovaskular lainnya, interval training mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja. Anda tidak memerlukan perangkat gym khusus atau peralatan fitnes untuk melakukan latihan ini. Anda hanya memerlukan sepatu olahraga dan cukup ruang untuk bergerak.

7. Meningkatkan kadar endorfin

Beberapa studi menunjukkan bahwa melakukan interval training dapat meningkatkan kadar endorfin, hormon yang bertanggung jawab untuk membuat Anda merasa bahagia dan senang. Hal ini membuat interval training bertindak sebagai obat alami untuk mengatasi stres dan tekanan mental.

Kekurangan

1. Risiko cedera lebih tinggi

Latihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi seperti pada metode interval training dapat menimbulkan risiko terkena cedera seperti sprain maupun dislokasi.

2. Memerlukan persiapan yang matang

Karena latihannya cukup intensif, Anda harus mempersiapkan kondisi tubuh dengan baik agar tidak terjadi cedera akibat kelelahan. Selain itu, Anda perlu memilih jenis latihan yang sesuai dengan kondisi tubuh agar tidak berlebihan.

3. Tidak cocok untuk semua orang

Interval training tidak cocok untuk orang-orang dengan penyakit jantung tertentu dan lainnya. Pastikan Anda mengonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan metode latihan ini.

4. Memperburuk kondisi kelelahan kronis

Jika Anda memiliki kondisi kelelahan kronis atau fatigue syndrome, metode latihan ini justru dapat memperburuk kondisi Anda.

5. Sulit dilakukan oleh pemula

Latihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi memerlukan latihan dan persiapan tambahan sebelumnya. Oleh karena itu, latihan ini tidak cocok untuk pemula dan orang-orang yang belum terbiasa melakukan latihan fisik intensif.

6. Memerlukan fokus dan konsentrasi yang lebih

Latihan interval memerlukan fokus dan konsentrasi yang lebih untuk memaksimalkan performa selama latihan. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan faktor mental dan emosional sebelum memutuskan untuk melakukan metode latihan ini.

7. Mudah bosan

Latihan interval memerlukan variasi latihan untuk menghindari kebosanan dan menghindari jenuh dengan program latihan tersebut.

Tips untuk Mengaplikasikan Interval Training

  1. Mulailah secara perlahan dengan intensitas dan durasi yang sesuai dengan kemampuan Anda.
  2. Pilih jenis latihan yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tujuan Anda.
  3. Mencampurkan berbagai jenis latihan kardiovaskular dan angkat beban.
  4. Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum latihan.
  5. Berlatih dengan interval waktu dan interval jeda yang disesuaikan dengan kondisi tubuh dan tujuan latihan.
  6. Jangan berlebihan dan selalu istirahat yang cukup setelah latihan sehingga tubuh dapat pulih dan beradaptasi dengan latihan yang telah dilakukan.
  7. Perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.

Table: Informasi Lengkap tentang Interval training

Tipe LatihanKecepatanPeriode istirahatJumlah PutaranWaktu Latihan Total
High Intensity Interval Training80-90% dari maksimum denyut jantung Anda1-2 menit8 settotal 20 – 30 menit
Tabata Training170% dari VO2 Maksimum10 detik8 setTotal 4 menit
Fartlek TrainingVariesVariesVaries30-60 minutes

FAQ

Apa yang dimaksud dengan VO2 maksimum?

VO2 maksimum adalah jumlah maksimum oksigen yang bisa di konsumsi oleh tubuh dan digunakan oleh otot.

Faktor apa saja yang membuat latihan interval training efektif?

Beberapa faktor yang membuat latihan interval training efektif diantaranya adalah intensitas, durasi latihan, periode istirahat serta jenis latihan yang dilakukan.

Seberapa sering harus latihan interval training dalam seminggu?

Sebaiknya Anda melakukan interval training 2-3 kali dalam seminggu dan istirahat minimal 48 jam di antara sesi latihan.

Apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah latihan interval training?

Sebelum latihan, Anda perlu melakukan pemanasan selama 5-10 menit. Setelah latihan, lakukan pendinginan atau stretching untuk mengurangi ketegangan otot dan membantu pemulihan tubuh.

Apakah interval training cocok untuk semua orang?

Tidak, interval training tidak cocok untuk orang-orang dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, kelelahan kronis atau rheumatoid arthritis. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan interval training.

Berapa lama idealnya durasi latihan interval training?

Idealnya durasi latihan interval training adalah 20-30 menit maksimal dengan intensitas yang tinggi.

Apakah interval training lebih efektif dibandingkan dengan metode latihan kardiovaskular lainnya?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa interval training lebih efektif dalam meningkatkan kondisi kardiovaskular dan melangsingkan tubuh dibandingkan dengan metode latihan kardiovaskular konvensional.

Apakah ada dampak negatif yang ditimbulkan oleh interval training?

Latihan interval dapat meningkatkan risiko cedera atau kelelahan jika dilakukan dengan intensitas atau frekuensi yang berlebihan.

Bagaimana cara mengukur keberhasilan interval training?

Anda dapat mengukur keberhasilan interval training dengan melakukan pengukuran tes fisik seperti VO2 maksimum, tekanan darah, berat badan atau lingkar pinggang Anda.

Apakah interval training harus dilakukan dengan peralatan fitness tertentu?

Tidak, interval training dapat dilakukan dengan berbagai jenis latihan seperti lari, bersepeda atau berenang tanpa peralatan olahraga khusus.

Apakah interval training dapat meningkatkan kekuatan otot?

Interval training dapat meningkatkan kekuatan otot Anda jika dilakukan dengan jenis latihan angkat beban atau kettlebell swings yang tepat.

Benarkah interval training dapat meningkatkan kadar hormon endorfin dalam tubuh?

Ya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa interval training dapat meningkatkan kadar hormon endorfin dalam tubuh dan membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Apakah interval training dapat dilakukan oleh orang yang berusia lanjut?

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan interval training jika Anda berusia di atas 50 tahun atau memiliki kondisi medis tertentu seperti hipertensi atau diabetes.

Apakah interval training dapat digunakan sebagai bagian dari program pelatihan atlet?

Ya, interval training merupakan salah satu metode pelatihan yang umum digunakan oleh para atlet untuk meningkatkan kinerja mereka dalam olahraga yang mereka geluti.

Kesimpulan

Jelaslah bahwa latihan interval training memiliki kelebihan dan kekurangan seperti halnya bentuk latihan fisik yang lain. Namun, kelebihan yang cukup signifikan pada interval training membuat metode ini layak untuk dicoba bagi mereka yang ingin mencoba metode latihan kardio yang lebih efektif tanpa pergi ke pusat kebugaran. Setiap orang bisa mencoba latihan ini dengan penyesuaian yang tepat dengan kemampuan tubuh dan orientasi latihan yang sakses. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan ahli olahraga dan dokter sebelum memulai program interval training anda.

Disclaimer

Perlu diketahui bahwa artikel ini hanya disajikan sebagai informasi dan tidak digunakan sebagai pengganti saran medis atau konsultasi medis. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai program latihan baru atau mengubah program latihan yang sudah ada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan