Aset Kripto Turun, Investor Diminta Cermat dalam Berinvestasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Investasi aset kripto yang tengah populer dan menyita perhatian masyarakat dalam beberapa tahun ini sedang memasuki fase yang disebut Crypto Winter.

Berbagai aset kripto salah satunya Bitcoin mengalami penurunan sejak mencatatkan rekor tertinggi hingga $69.044 atau kisaran Rp 930 juta (kurs rupiah 14.500) pada 10 November 2021 dan diikuti dengan penurunan aset lainnya.

Di tengah kondisi tersebut, aplikasi Pintu membahas sekaligus mengedukasi investor pada acara podcast Cuap Cuap Cuan bertajuk “Jangan Fomo di Crypto!” yang dipandu oleh Maria Katarina bersama dengan Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin.

Baca juga: Imbas Bear Market, Ini Daftar Perusahaan Pemberi Pinjaman Kripto yang Terlilit Masalah Keuangan

CMO Pintu Timothius Martin mengungkapkan, perlu diketahui penurunan ini tidak hanya terjadi pada kripto, tapi juga di instrumen keuangan lainnya.

Justru di tengah kondisi pasar saat ini menurut kami bisa menjadi refleksi pada diri sendiri untuk lebih mengenal lagi fundamental dari aset kripto, mengatur manajemen risiko dalam berinvestasi dan menambah wawasan seputar aset kripto yang akan diinvestasikan.

Baca juga: Bank Rusia Siap Legalkan Penambangan Kripto, Penambang Wajib Jual Koin Digital ke Luar Negeri

“Penting bagi investor untuk mempersiapkan berbagai strategi investasi yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing, apalagi kita tahu bahwa jumlah investor aset kripto di Indonesia sangat besar, tentu para investor perlu cermat dan bijak dalam menginvestasikan uangnya,” kata Timo.

Disebutkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) jumlah investor crypto di kuartal I-2022 mencapai 12,8 juta atau terdapat rata-rata kenaikan jumlah investor sebesar lebih dari 750 ribu setiap bulannya.

“Dari belasan juta investor aset kripto di Indonesia terdapat dua tipe investor yaitu short-term trader yang berinvestasi dalam jangka waktu yang pendek dan long-term investor yang harus tahan dalam volatilitas dan harus disiplin,” kata dia.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi kita pahami profil risiko kita, setelah itu tentukan tipe investor seperti apa yang cocok sesuai profil kita. Kemudian kenali aset kripto yang akan kita investasikan seperti istilah umum dalam dunia investasi crypto yaitu Do Your Own Research (DYOR).


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan