Table of contents: [Hide] [Show]

Pendahuluan

Halo, Pembaca Sekalian! Saat ini, arsitektur Islam sedang menjadi sorotan para arsitek dan penikmat seni. Selain masjid yang menjadi tempat ibadah, atap masjid juga menjadi bagian penting dalam desain dan konstruksi bangunan.

Atap masjid berbentuk meru adalah salah satu jenis atap tradisional masjid yang ditemukan di Indonesia. Bentuknya menyerupai meru, gunung suci dalam agama Hindu dan Buddha yang bermakna sebagai tempat tinggal para dewa. Meskipun terinspirasi dari agama lain, bentuk atap meru ini tetap mengandung nilai-nilai keislaman yang kuat.

Atap meru ini terdiri dari beberapa tingkat dan bentuknya mengecil kearah atas. Hal ini menunjukkan adanya hierarki di dalam dunia Islam, di mana manusia harus senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Selain itu, atap meru juga dianggap sebagai simbol atas keselarasan antara alam semesta, manusia, dan Tuhan.

Namun demikian, atap meru juga memiliki kekurangan dalam hal penggunaan bahan bangunan dan penataan ruang yang tidak efisien. Lebih lanjut, mari kita simak kelebihan dan kekurangan atap masjid berbentuk meru secara lebih detail.

Kelebihan Atap Masjid Berbentuk Meru

1. Memancarkan Kecantikan Masjid

Atap masjid berbentuk meru memberikan tampilan visual yang indah dan elegan. Hal ini bisa dilihat dari keunikan bentuk atap meru yang menambah pesona masjid. Atap meru juga dihiasi dengan ukiran-ukiran yang memperlihatkan keindahan seni Islam dalam detail-detailnya.

2. Melambangkan Ketinggian Pandangan Islam

Atap meru dianggap sebagai simbolisasi dari kepercayaan dan kesadaran manusia dalam taqwa menurut ajaran Islam. Bentuknya makin tinggi dan kecil berarti manusia harus semakin merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Atap meru juga melambangkan ketinggian pandangan Islam dalam menyelesaikan masalah serta menjalankan segala perintah agama.

3. Merupakan Simbol Keindahan Islam

Atap meru memperlihatkan keindahan arsitektur Islam. Meskipun memiliki asal bukan dari agama Islam, namun dengan desain dan konstruksi yang diadaptasikan dengan ajaran Islam, atap meru bisa diterima sebagai simbol keindahan Islam.

4. Menunjukkan Adanya Keselarasan Alam Semesta

Atap meru membentuk pola-pola yang secara keseluruhan menciptakan harmoni dan keselarasan. Dalam ilmu keislaman, keselarasan merupakan kunci untuk mencapai hidup yang berkesinambungan dan makmur dalam jalan keberadaan manusia. Hal ini bisa terlihat ketika kita melihat bagaimana atap meru mengikuti gerak matahari dan mengatur sirkulasi air.

5. Memberikan Pengaruh Positif pada Manusia

Atap meru dapat memberikan pengaruh positif dalam pengalaman pengunjung yang datang ke masjid. Pengunjung yang datang akan merasa damai dan tenang melihat keindahan arsitektur atap meru. Hal ini terkait dengan memperlihatkan value dari Islam yang mengajarkan ketentraman, ketenangan, dan keindahan sehari-hari.

6. Memberikan Nilai Artistik yang Tinggi

Atap meru merupakan salah satu jenis seni rupa Islam. Seni dan keindahan adalah bagian integral dari budaya Islam. Atap meru menunjukkan nilai artistik tinggi dalam bentuk tata ruang, warna, tekstur, maupun bentuk. Hal ini merupakan salah satu nilai budaya Islam yang selalu dijunjung dalam desain masjid.

7. Merupakan Karya Daerah Berharga

Atap meru merupakan warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan dalam tata ruang bangunan tradisional. Karya seni ini tercipta dari kreativitas dan inovasi warga Indonesia dan menghasilkan estetika yang tinggi. Sebagai karya berharga, atap meru harus diberi perlindungan dan perhatian dalam penataan dan pelestarian bangunan tradisional.

Kekurangan Atap Masjid Berbentuk Meru

1. Memerlukan Bahan Bangunan yang Banyak

Atap masjid berbentuk meru memerlukan bahan bangunan yang cukup banyak. Misalnya kayu dengan ukuran beberapa meter dan bagian bawah atap yang harus kuat dalam menopang beban atap tinggi dan bersejarah. Hal ini akan memerlukan banyak pengeluaran dari pemilik masjid dan juga memerlukan perawatan yang cukup ekstra dalam jangka waktu lama.

2. Lebih Sulit Dalam pengaturan Ruang dan Sirkulasi Udara

Atap berbentuk meru memiliki banyak detail dan pola yang rumit. Meski indah dan estetis, pengaturan cahaya dan sirkulasi udara di ruangan jamaah serta ruang serbaguna masjid menjadi tidak efektif dan sulit. Di mana ada ruang yang sulit untuk mendapatkan dan mengatur udara sehingga pertukaran udara cukup sulit dilakukan.

3. Memerlukan Tenaga Ahli dan Pengalaman yang Cukup Tinggi

Pembuatan atap masjid berbentuk meru memerlukan tenaga ahli dalam konstruksi bangunan. Konstruksi yang rumit dan pola-pola atap yang rumit harus dibuat dengan detail dan akurat sehingga memerlukan pengalaman dalam pembuatannya. Jika tidak dilakukan dengan baik, akan menyebabkan atap meru menjadi rusak dengan cepat dan berdampak pada estetika bangunan masjid.

4. Kurangnya Ruang Bagi Wanita

Ketika di dalam masjid terdapat ruang khusus untuk wanita, pengaturan ruang bawah atap meru dalam sebuah masjid bisa cukup sulit. Lebih dikarenakan untuk membuat ruang serta mengatur orang masuk atau keluar dari ruang bawah harus memperhatikan beberapa kaidah pada arsitektur masjid

5. Kendala Keselamatan dalam Pembangunan

Bagi suatu masjid yang memiliki atap masjid berbentuk meru, pemilik atau kontraktor harus memperhatikan aspek keselamatan. Terutama dalam pembangunan dan pemeliharaan atap meru yang tinggi, untuk mengurangi risiko kemungkinan celah pada bidang struktur yang jelek. Menjadi resiko bagi pemeliharaan masjid bahkan bisa menjadi bencana jika terjadi korosi atau kerusakan pada bagian bentuk lengkung tradisional meru.

6. Kurangnya Perhitungan Dalam Penghitungan Anggaran

Pembangunan yang dilaksanakan untuk atap meru memerlukan perhitungan biaya yang cermat dan perencanaan yang teliti. Lebih lanjut perhitungan biaya juga meliputi anggaran untuk pengamanan dan pemeliharaan tetap makan waktu lebih banyak. Kontraktor harus memperhitungkan dana yang diinvestasikan pada atap meru untuk pengelolaan dan perawatan optimal.

7. Tidak Efektif Dalam Mengatasi Banjir

Bagian bawah dari atap meru memiliki detail yang rumit dan banyak pola dengan pengembangan masjid yang sulit di atasi. Saat hujan besar, sirkulasi air di bagian bawah atap meru tersebut sulit dilakukan dan mengumpulkan air akan sangat cepat sekali, dan sangat mudah untuk menyebar ke area lain.

Detail Informasi Atap Masjid Berbentuk Meru

NoUlasanInformasi
1Bentuk atap meruBentuk atap menyerupai gunung suci meru dalam agama Hindu dan Buddha.
2FungsiBagian atap masjid yang menjadi penutup tempat ibadah.
3Bahan BangunanBahan kayu, tenda, dan atap parabola.
4KeunikanAtap meru dapat memberikan visual yang unik dan menarik, sebagai simbol keagungan Islam dan arsitektur seni rupa Islam.
5KeawetanAtap meru memerlukan perawatan dan penggantian yang cukup sering mengingat banyak terkena fluktuasi suhu dan hujan yang ada di Indonesia.
6Desain dan UkiranBerbagai desain dan ukiran yang dapat memberikan nilai tambah pada nilai estetika dan futuristik.
7MaknaAtap meru memiliki makna spiritual dalam arsitektur dan budaya Islam.

FAQ

1. Mengapa atap masjid berbentuk meru disebut sebagai atap berlapis-lapis?

Atap meru memiliki tingkat yang menurun dan luas yang berbeda satu sama lain dalam meru sehingga terlihat seperti atap berlapis.

2. Mengapa atap meru sering ditemukan di Indonesia?

Atap meru adalah hasil adaptasi dari seni rupa Hindu dan Buddha, yang kemudian direvisi oleh arsitek Indonesia untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam bangunan masjid.

3. Bagaimana proses pembuatan atap masjid berbentuk meru?

Pembuatan atap meru dimulai dari alas atau pondasi, kemudian disusul dengan proses pahat untuk mengukir bagian-bagian detail, dan akhirnya menyusun potongan-potongan menjadi satu bentuk yang utuh.

4. Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan atap masjid berbentuk meru?

Biaya pembuatan atap meru tidak bisa dipastikan karena tergantung pada banyak faktor, seperti bahan yang digunakan, ukuran bangunan, dan banyak hal lainnya.

5. Bagaimana cara memelihara atap masjid berbentuk meru?

Proses perawatan atap meru meliputi pengecatan dan pengepresan setiap enam bulan dan perlu pengganti material yang rusak.

6. Apakah atap masjid berbentuk meru dapat menahan guncangan gempa bumi?

Bangunan yang memiliki atap meru harus adanya pembatasan dan membuat regulasi baru, karena penggunaan atap meru tidak cukup untuk mencegah bangunan rusak akibat gempa bumi.

7. Apakah atap masjid berbentuk meru hanya bisa diterapkan pada masjid?

Tidak hanya masjid, tetapi atap berbentuk meru juga dapat diadopsi sebagai bentuk atap kreatif untuk rumah atau bangunan komersial.

8. Dapatkah atap masjid berbentuk meru ditambahkan dengan fitur penangkal petir?

Di tempat yang Rentang dekat dengan petir sangat dianjurkan menggunakan perangkat penangkap petir di struktur bangunan atap meru.

9. Apa arti nilai artistik dan estetika pada atap masjid berbentuk meru?

Terdapat banyak desain dan ukiran pada atap meru. Hal ini memberikan nilai artistik dan estetika pada bangunan ataupun ilustrasi budaya islam terbaik!

10. Apakah atap masjid berbentuk meru sulit dalam perawatan dan restorasi?

Atap meru sulit diperbaiki karena bentuk yang rumit dan ukiran yang tidak mudah dihasilkan dan diperlukan tenaga ahli yang jago.

11. Apakah bentuk atap masjid yang sesuai dengan agama Islam selain atap meru?

Agama Islam tidak menyetuju bentuk atap tertentu. Bentuk atap yang lebih dikenal di indonesia adalah bentuk joglo, limasan atau lancang.

12. Apakah atap masjid berbentuk meru cocok diadopsi untuk bangunan komersial?

Atap meru bisa diadopsi menjadi solusi arsitektur untuk bangunan komersial, asal dengan desain dan konstruksi yang tepat dan memperhatikan fungsi bangunan.

13. Bagaimana meningkatkan keselamatan saat pembersihan atap masjid berbentuk meru?

Meningkatkan keselamatan saat pembersihan menggunakan peralatan yang sesuai standar keamanannya, disarankan menggunakan pegangan untuk lebih memperoleh keseimbangan saat members

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan