Memperkenalkan Atur Pambagyo Harjo Temanten

Pernikahan merupakan momen yang sakral bagi sepasang kekasih yang ingin mempersatukan cinta dan ikatan suci dalam pernikahan. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan doa untuk kesucian dan keharmonisan, ada berbagai macam ritual yang dilakukan dalam tradisi pernikahan. Salah satu kebiasaan yang kaya akan makna dan budaya dalam pernikahan adat Jawa adalah Atur Pambagyo Harjo Temanten. Pada artikel ini, akan dijelaskan secara detail bagaimana atur pambagyo harjo temanten dilakukan dan apa saja kelebihan dan kekurangannya.

Salam Pembaca Sekalian

Halo pembaca sekalian, pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang salah satu tradisi pernikahan Jawa yang bertujuan untuk memberikan harapan suci dan doa untuk kebahagiaan pasangan suami istri. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail tentang Atur Pambagyo Harjo Temanten dan bagaimana caranya dilakukan secara sah dan resmi. Selain itu, artikel ini juga akan membahas kelebihan dan kekurangan dari tradisi ini, sehingga kita dapat memiliki gambaran yang lebih luas terkait dengan Atur Pambagyo Harjo Temanten. Simak terus artikel ini hingga selesai.

Gambar:

Pendahuluan

Sebelum menjelaskan secara detail tentang atur pambagyo harjo temanten, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian dari kata-kata tersebut. Atur artinya yaitu aturan, Pambagyo yaitu harapan, dan Harjo yang artinya suci atau sukses. Sedangkan Temanten adalah bahasa Jawa yang berarti pernikahan. Jadi, gabungan dari Atur Pambagyo Harjo Temanten memiliki arti aturan harapan suci atau sukses dalam pernikahan.

Atur Pambagyo Harjo Temanten adalah sebuah peletakan uang koin pada jamu (wadah) yang melambangkan kebahagiaan dan keuntungan bagi pasangan yang akan menikah. Atur Pambagyo Harjo Temanten dilakukan pada saat acara Siraman atau Sebelum Akad Nikah. Siraman atau siraman pengantin adalah ritual membersihkan diri atau mandi dengan bunga-bungaan sebagai simbol untuk membersihkan hati dari segala dosa dan keburukan, sehingga memperoleh barokah dan keberkahan doa agar dalam pernikahan berlangsung sukses dan membawa kebahagiaan.

Pada tradisi pernikahan Jawa, Atur Pambagyo Harjo Temanten dilakukan secara berbeda-beda. Beberapa cara pelaksanaan, antara lain:

DeskripsiCara Pelaksanaan
Menyelamkan tangan ke dalam jamuPria dan wanita yang akan menikah saling berhadapan dan menyelipkan uang secarik atau koin jaman dikedua telapak tangan masing-masing. Selanjutnya, kedua tangan tersebut menyelamkan uang ke dalam jamu bersama-sama dengan tetap berpegangan tangan.
Menyetorkan uang koin pada jamuPada ini, uang koin diserahkan oleh pihak keluarga untuk melengkapi jumlah lukisan pada jamu. Lukisan pada jamu ini biasanya berbentuk burung hong atau bengawan solo.
Kedua-duanya dipersatukan dalam satu ribenUang koin dibungkus abon yang kemudian dibentuk sedemikian rupa seperti burung hong atau bengawan solo. Nantinya burung hong itu akan ditempatkan di dalam jamu.

Setiap peletakan uang koin tersebut selalu diiringi dengan doa dan harapan untuk kesucian jiwa, keharmonisan, dan kelancaran dalam kehidupan berumah tangga bagi pasangan yang akan menikah. Namun, tentu saja tradisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri yang harus dijadikan pertimbangan oleh calon pengantin dan keluarga.

Kelebihan Atur Pambagyo Harjo Temanten

Mempererat Ukhuwah Keluarga

Tradisi Atur Pambagyo Harjo Temanten dapat menjadi salah satu upaya untuk mempererat ukhuwah keluarga. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh keluarga besar calon pengantin. Dari kegiatan Atur Pambagyo Harjo Temanten, keluarga-keluarga tersebut bisa berkumpul dan saling berkomunikasi untuk mempersiapkan pernikahan tersebut.

Dapat Menjalin Hubungan Baik Dengan Orang Lain

Pada saat pelaksanaan Siraman atau Sebelum Akad Nikah, kesempatan untuk bertemu dengan kerabat dan teman-teman calon pengantin sangat terbuka lebar. Pada saat itu, calon pengantin bisa menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang hadir pada acara tersebut

Memberikan Doa untuk Kesucian Jiwa

Uang koin yang dipeletakkan pada jamu tersebut diberikan doa dan harapan agar dapat membawa kesucian baik pada jiwanya maupun pasangan yang akan menikah. Doa ini dimaksudkan agar pasangan tersebut terhindar dari maksiat dan segala bentuk keburukan.

Membatasi Pengeluaran

Pada tradisi Atur Pambagyo Harjo Temanten, pengeluaran yang dibutuhkan hanya sebagian kecil dari anggaran pernikahan. Hal ini tentunya membatasi pengeluaran dan meminimalisir anggaran yang dikeluarkan untuk pernikahan tersebut.

Jamu Sebagai Simbol Jogetan atau Ikatan

Jamu dalam Acara Atur Pambagyo Harjo Temanten punya makna tersendiri. Jamu dimaksudkan sebagai simbol jogetan atau ikatan. Oleh karena itu, ketika pasangan memerhatikan jamu yang penuh dengan uang koin tersebut, mereka akan selalu mengingat bahwa mereka akan bersatu dan berikatan selamanya.

Menjaga Shalat Berjamaah

Untuk melaksanakan tradisi Atur Pambagyo Harjo Temanten, biasanya akan dilaksanakan sesaat sebelum shalat zuhur atau ashar. Hal ini memberikan dorongan untuk pasangan yang meresapi makna dari jamu tersebut untuk rajin dalam melaksanakan ibadah shalat berjamaah.

Meningkatkan Kerukunan Keluarga

Kegiatan Atur Pambagyo Harjo Temanten meningkatkan kerukunan keluarga dengan mempersatukan keluarga besar. Kehadiran keluarga besar pada saat pernikahan membangun kebersamaan, dan rasa kekeluargaan antara keluarga dari pihak calon mempelai.

Kekurangan Atur Pambagyo Harjo Temanten

Memakan Waktu dan Memerlukan Banyak Tenaga

Tradisi Atur Pambagyo Harjo Temanten memerlukan tenaga dan waktu yang cukup banyak, terutama dalam menyiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan acara.

Pemborosan Uang

Uang koin atau uang rupiah yang disimpan dalam jamu dalam jumlah besar sebenarnya tidak memiliki manfaat atau keuntungan yang pasti selain untuk digunakan dalam pelaksanaan Atur Pambagyo Harjo Temanten. Dalam hal ini, memang bisa dikatakan terjadi pemborosan uang yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Bising dan Berisiko Tertularnya Penyakit

Pada pelaksanaan Atur Pambagyo Harjo Temanten biasanya akan disertakan musik dan nyanyian dengan volume yang cukup kencang sehingga bisa dibenamkan pendengaran. Selain itu, karena banyak orang yang hadir, bisa meningkatkan resiko tertular suatu penyakit apabila salah satu orang yang hadir memiliki penyakit menular.

Memakan Tempat

Jamu dalam Acara Atur Pambagyo Harjo Temanten umumnya bergantung pada jumlah tamu yang hadir pada acara tersebut sehingga mempengaruhi tempat atau ruangan yang akan digunakan dalam pelaksanaan acara tersebut.

Memerlukan Banyak Tenaga

Tidak semua keluarga besar calon pengantin memiliki waktu yang cukup untuk mengorganisasi dan menyiapkan acara sekaligus melakukan mempelajari seremonial di dalam acara tersebut.

Harus Mempunyai Keluarga Besar

Tradisi Atur Pambagyo Harjo Temanten lebih cocok dilakukan bagi pasangan yang berasal dari keluarga besar. Sebab, biasanya uang hasil peletakan koin tersebut cukup banyak dan membutuhkan partisipasi banyak orang yang ada di sekitar calon pengantin.

Membawa Pengaruh Kurang Baik Bagi Lingkungan

Pelaksanaan Atur Pambagyo Harjo Temanten biasanya dilakukan di rumah orang tua. Acara tersebut bisa mengundang pengaruh buruk jika secara tidak sengaja mengotori lingkungan sekitar tersebut.

Tabel Informasi Lengkap Atur Pambagyo Harjo Temanten

NoInformasi Lengkap
1Berfungsi
– Sebagai doa dan harapan agar kesejahteraan pasangan selama kawin berlangsung
– Sebagai upaya untuk mempererat ukhuwah keluarga dengan keluarga besar pasangan,
– Sebagai cara untuk membatasi pengeluaran.
2Tempat Pelaksanaan
– Dalam rumah atau tempat lain dengan skala yang sama kecilnya seperti lapangan olahraga.
3Cara Pelaksanaan
– Menyelamkan uang ke dalam jamu, memasukkan uang di dalam riben burung atau menyetorkan uang secara langsung ke jamu.
4Lama Acara
– Sangat tergantung pada jumlah tamu yang diundang. Secara rata-rata, waktu pelaksanaan sekitar 1-2 jam.

FAQ Tentang Atur Pambagyo Harjo Temanten

1. Apakah Atur Pambagyo Harjo Temanten dapat dilakukan secara Islami?

Ya, kegiatan Atur Pambagyo Harjo Temanten bisa diajalankan apabila mengikuti syariat Islam. Meskipun tidak ada dalil secara khusus dalam mana Alquran membenarkan tradisi tersebut, namun tidak juga melarang secara tegas.

2. Apakah Harus Ada Keluarga Besar Untuk Pelaksanaan?

Idealnya, Acara Atur Pambagyo Harjo Temanten yang membutuhkan Partisipasi keluarga besar untuk mempercepat pelaksanaan acara dan meningkatkan kerukunan dan kebersamaan pada waktu yang sama.

3. Apa Yang Harus Dipersiapkan untuk Acara Atur Pambagyo Harjo Temanten?

Beberapa persiapan yang perlu dipersiapkan antara lain: uang rupiah atau uang koin, wadah jamu, kain yang digunakan untuk menutupi uang dan jamu, dan lagu-lagu Jawa yang diputar sebagai pengiring dalam acara tersebut.

4. Apa Yang Dihadirkan pada Acara Atur Pambagyo Harjo Temanten?

Pada acara Atur Pambagyo Harjo Temanten, para tamu akan menyaksikan peletakan uang koin pada wadah jamu sebagai simbol dari doa dan harapan untuk pasangan yang akan menikah. Bossan atau suatu makanan juga disajikan sebagai upacara adat dalam acara tersebut.

5. Apa Itu Jamu?

Jamu merupakan wadah yang digunakan sebagai tempat mencampur bahan-bahan yang digunakan pada acara Atur Pambagyo Harjo Temanten. Biasanya, jamu tersebut memiliki hiasan di bagian atas yang dipergunakan sebagai tempat uang koin atau uang rupiah sebelum diselamkan ke dalam jamu tersebut.

6. Apa Saja Fungsi Jamu pada Atur Pambagyo Harjo Temanten?

Jamu dalam Acara Atur Pambagyo Harjo Temanten umumnya sebagai simbol jogetan atau ikatan atau pengikat.

7. Apa Yang Disampaikan dalam Doa Atur Pambagyo Harjo Tem

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan