Bakteri yang Berperan dalam Pembuatan Keju

Halo pembaca sekalian, jika Anda adalah penggemar keju, pasti sering merasa heran dengan berbagai macam rasa dan aroma yang dimiliki oleh keju. Ternyata, salah satu faktor yang berperan dalam pembuatan keju adalah bakteri. Berbagai jenis bakteri berperan dalam mengubah susu menjadi keju dengan karakteristik yang berbeda-beda.

Pendahuluan

Pembuatan keju telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu dan kini telah menjadi industri yang besar di seluruh dunia. Keju diproduksi dari susu hewan seperti sapi, kambing, domba, maupun kerbau. Sebagai produk yang sangat populer, banyak orang menganggap bahwa pembuatan keju only requires beberapa bahan sederhana, seperti susu dan rennet. Padahal tidak hanya itu, bakteri juga turut berperan penting dalam proses ini.

Selama proses pembuatan keju, bakteri memberikan dampak yang signifikan terhadap cita rasa dan aromanya. Namun, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan bakteri dalam pembuatan keju.

Mengenal Bakteri yang Berperan dalam Pembuatan Keju

Dalam pembuatan keju, ada dua jenis bakteri yang berbeda dan saling menyokong, yaitu bakteri asam laktat dan bakteri pemecah protein.

Bakteri asam laktat berperan dalam memfermentasikan laktosa yang terkandung dalam susu menjadi asam laktat, yang akan membuat pH-nya menjadi lebih asam dan memberikan rasa tajam pada keju. Beberapa bakteri asam laktat yang sering digunakan dalam pembuatan keju adalah Lactococcus lactis, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus helveticus.

Sementara itu, bakteri pemecah protein seperti Propionibacterium dan Penicillum digunakan dalam pembuatan keju tipe khusus seperti Emmental dan Blue Cheese. Bakteri ini berperan dalam memecah protein susu dan memberikan rasa spesifik pada keju yang diproduksi.

Kelebihan Bakteri dalam Pembuatan Keju

Salah satu kelebihan penggunaan bakteri dalam pembuatan keju adalah kemampuannya dalam memberikan rasa dan aroma yang khas pada keju. Berbagai macam bakteri bisa menyebabkan beragam perbedaan karakteristik pada keju.

Bakteri juga mampu meningkatkan kualitas keju karena bisa mematikan bakteri dan jamur yang tidak diinginkan. Bakteri ini juga berperan dalam memecah gula susu dan mentransformasinya menjadi asam laktat, yang membuat keju lebih stabil dan bertahan lebih lama.

Dalam beberapa keju, bakteri juga turut berperan dalam pembentukan kandungan nutrisi yang essensial, seperti vitamin, asam lemak, dan protein.

Kekurangan Bakteri dalam Pembuatan Keju

Satu-satunya kelemahan dalam penggunaan bakteri adalah kesulitan dalam mengendalikan jumlah dan jenis bakteri yang digunakan. Jika jumlah bakteri terlalu banyak atau jenis yang digunakan kurang tepat, maka bisa menyebabkan perubahan rasa yang tidak diinginkan pada keju tersebut.

Bakteri juga bisa menyebabkan kontaminasi pada produk keju yang dapat memiliki dampak yang merusak bagi kesehatan konsumen jika tidak tertangani dengan baik.

Tabel Bakteri yang Berperan dalam Pembuatan Keju

Jenis BakteriFungsiContoh Keju
Lactococcus lactisMenghasilkan acid laktatCheddar, Grana Padano
Streptococcus thermophilusMempertahankan bentuk kejuGruyere, Comte
Lactobacillus helveticusMemberikan rasa dan aroma khasEmmental, Appenzeller
PropionibacteriumMemberikan rasa dan aroma khasEmmental
PenicillumMemberikan rasa dan aroma khas, membentuk lubang pada kejuBlue Cheese, Roquefort

FAQ

Apa saja jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju?

Ada berbagai jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju seperti Lactococcus lactis, Streptococcus thermophilus, Lactobacillus helveticus, Propionibacterium, dan Penicillum.

Apa fungsi dari bakteri dalam pembuatan keju?

Bakteri membantu mengubah susu menjadi keju dengan karakteristik yang berbeda-beda. Bakteri juga memberikan dampak yang signifikan terhadap cita rasa dan aroma keju.

Apakah bakteri meningkatkan kualitas keju?

Ya, bakteri meningkatkan kualitas keju karena bisa mematikan bakteri dan jamur yang tidak diinginkan. Bakteri ini juga berperan dalam memecah gula susu yang membuat keju lebih stabil dan bertahan lebih lama.

Apakah bakteri bisa menghasilkan nutrisi dalam pembuatan keju?

Ya, dalam beberapa keju, bakteri juga turut berperan dalam pembentukan kandungan nutrisi yang essensial, seperti vitamin, asam lemak, dan protein.

Kapan sebaiknya penambahan bakteri pada susu dilakukan?

Penambahan bakteri harus dilakukan dengan tepat waktu karena proses fermentasi sangat penting dalam mempengaruhi rasa dan aroma keju. Biasanya, penambahan bakteri dilakukan setelah pemanasan susu selesai.

Apakah penambahan bakteri pada keju menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan?

Jika tidak tertangani dengan baik, bakteri bisa menyebabkan kontaminasi pada produk keju yang dapat memiliki dampak yang merusak bagi kesehatan konsumen.

Apakah jumlah bakteri bisa mempengaruhi rasa dan aroma keju?

Ya, jumlah bakteri dapat mempengaruhi rasa dan aroma keju. Jika jumlah bakteri terlalu banyak atau kurang tepat dalam jenis yang digunakan, maka bisa menyebabkan perubahan rasa yang tidak diinginkan pada keju tersebut.

Bagaimana cara mengetahui jenis bakteri yang digunakan pada keju?

Biasanya jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju akan ditulis pada label produk ataupun pada deskripsi penjelasan produk tersebut.

Berapa lama waktu fermentasi yang dibutuhkan dalam pembuatan keju?

Waktu fermentasi yang dibutuhkan akan bergantung pada jenis keju yang dibuat. Umumnya, waktu fermentasi yang dibutuhkan dalam pembuatan keju berkisar antara satu hingga empat jam.

Apakah tepung kanji bisa menggantikan fungsi bakteri dalam pembuatan keju?

Tepung kanji tidak bisa menggantikan fungsi bakteri dalam pembuatan keju karena tepung tersebut umumnya digunakan sebagai pengental dalam adonan makanan.

Bagaimana cara mempertahankan keju agar tetap segar dan tahan lama?

Untuk mempertahankan keju agar tetap segar dan tahan lama, simpan keju dalam kulkas ya dan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat.

Apakah semua jenis keju menggunakan bakteri dalam pembuatannya?

Tidak semua jenis keju menggunakan bakteri dalam pembuatannya. Beberapa jenis keju menggunakan proses pembuatan yang berbeda, seperti keju kraft yang menggunakan asam sitrat sebagai substitusi dari bakteri.

Apakah penggunaan bakteri membuat rasa keju lebih kuat?

Ya, penggunaan bakteri membantu memberikan rasa yang lebih kuat pada keju.

Adakah cara untuk mengurangi rasa tajam pada keju?

Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa tajam pada keju, seperti merendam keju dalam larutan gula yang dapat membantu mengurangi asam yang ada pada keju tersebut.

Apakah suplemen vitamin bisa digunakan pada pembuatan keju?

Tidak disarankan untuk menggunakan suplemen vitamin dalam pembuatan keju karena dapat mempengaruhi kualitas dan karakteristik produk keju.

Kesimpulan

Dalam pembuatan keju, bakteri menjadi faktor penting dalam membentuk karakteristik dan rasa keju. Meskipun ada kekurangan dalam penggunaan bakteri, namun kelebihannya dalam memberikan rasa dan aroma khas pada keju membuat bakteri menjadi bagian yang penting dalam proses pembuatan keju.

Jadi, untuk Anda yang ingin mencoba pembuatan keju sendiri di rumah, pastikan untuk memperhatikan penggunaan bakteri yang tepat agar hasilnya bisa maksimal.

Kata Penutup

Demikianlah artikel tentang bakteri yang berperan dalam pembuatan keju. Semoga ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang keju dan proses pembuatannya.

Artikel ini merupakan opini pribadi dari penulis dan disarankan untuk tetap melakukan konsultasi terhadap ahli jika ingin melakukan pembuatan keju sendiri. Selamat mencoba!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan