Pembukaan

Salam Pembaca Sekalian,

Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya yang tak terhingga. Namun, tidak semua budaya mendapatkan perhatian yang pantas, terutama bagi daerah-daerah di Indonesia yang jauh dari pusat perhatian. Salah satunya adalah budaya Sasak yang berada di Lombok. Terdapat sebuah kesenian yang masih bertahan sejak puluhan tahun lalu dan tak banyak orang mengetahuinya, yaitu Basa Rinengga Tegese. Melalui artikel ini, kita akan mengungkap secara mendalam tentang keunikan basa rinengga tegese dan mengapa penting untuk dilestarikan.

Pendahuluan

Basa Rinengga Tegese adalah sebuah kesenian tradisional Sasak yang terdiri dari kumpulan pantun dan lagu dengan lirik tertentu. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, khitanan, dan upacara adat lainnya. Kesenian ini memiliki keunikan tersendiri sehingga cukup menarik perhatian bagi siapa saja yang menyaksikannya. Pada dasarnya, basa rinengga tegese merupakan ajang pemujaan terhadap dewa-dewi dalam mitologi Sasak. Selain itu, kesenian ini juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Sasak.

Namun, kesenian ini juga memiliki kekurangan. Basa rinengga tegese seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas dan kurang mendapatkan perhatian yang pantas. Hal ini disebabkan oleh minimnya promosi dari pemerintah setempat atas kesenian ini. Selain itu, jumlah pemuda yang Tertarik mempelajari kesenian ini juga semakin berkurang seiring perkembangan zaman.

Namun, meski begitu tidak dapat dipungkiri bahwa kesenian ini memiliki keunikan tersendiri dan daya tarik yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan kesenian ini agar tidak musnah begitu saja.

Dalam artikel ini akan membahas lebih tentang basa rinengga tegese melalui uraian detail tentang sejarah, kelebihan dan kekurangan, serta informasi menarik lainnya.

Sejarah Kesenian Basa Rinengga Tegese

Sejarah Basa Rinengga Tegese dimulai sejak zaman Kerajaan Selaparang. Pada zaman itu, kesenian ini sering ditampilkan sebagai hiburan bagi raja dan keluarganya. Namun, kesenian ini juga mempunyai peran penting dalam ibadah dan upacara adat masyarakat Sasak

Selain itu, kesenian Basa Rinengga Tegese juga memiliki pengaruh dari kesenian Bali. Pada masa kerajaan Selaparang, hubungan antara Bali dan Lombok sangat erat. Hal ini memungkinkan terjadinya pengaruh seni dan budaya Bali pada kesenian Sasak. Meskipun demikian, Basa Rinengga Tegese tetap memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dari kesenian-kesenian yang berasal dari Bali.

Seiring perkembangan zaman, Basa Rinengga Tegese tetap bertahan dan tidak pernah hilang dari tengah-tengah masyarakat Sasak. Hal ini dapat kita lihat dari faktor keberadaannya hingga saat ini, meski tidak banyak orang yang tahu.

Kelebihan dan Kekurangan Kesenian Basa Rinengga Tegese

KelebihanKekurangan
  • Mempunyai fungsi ibadah sebagai wujud penghormatan kepada dewa-dewi dalam mitologi Sasak
  • Memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh kesenian daerah lain di Indonesia
  • Menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Sasak dalam upacara adat yang dirayakan
  • Bereksistensi hingga saat ini, meski dengan keterbatasan jumlah penyebarluasan
  • Dapat menjadi ajang promosi untuk pariwisata daerah Lombok
  • Kurangnya promosi dari pihak pemerintah setempat
  • Kurangnya jumlah pemuda yang tertarik mempelajari dan melestarikan kesenian ini
  • Akses informasi yang terbatas
  • Beberapa lirik lagu yang dianggap memiliki unsur agama dibuat oleh penggagas baru. Hal ini menimbulkan polemik bagi masyarakat Sasak yang mengganggap hal tersebut mengganggu aspek keagamaan

Sebagai sebuah kesenian tradisional, Basa Rinengga Tegese memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dari sisi kelebihan, kesenian ini memiliki fungsi ibadah, keunikan, dan daya tarik yang dapat diapresiasi oleh siapa saja. Sebagai sebuah kesenian yang masih bertahan hingga sekarang, Basa Rinengga Tegese juga dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Sasak ketika melakukan upacara adat. Hal ini dapat menambah keakraban dan kebersamaan antarwarga. Tak kalah penting, kesenian ini juga bisa dijadikan sebagai ajang promosi pariwisata daerah untuk menarik wisatawan yang tertarik dengan budaya Sasak. Namun, kesenian ini juga memiliki kekurangan dari segi promosi dan minimnya jumlah pemuda yang tertarik mempelajari dan melestarikan kesenian ini, serta kurangnya akses informasi sehingga menyulitkan bagi orang-orang yang ingin mencari informasi lebih lanjut.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Basa Rinengga Tegese

1. Apa itu Basa Rinengga Tegese?

Basa Rinengga Tegese adalah sebuah kesenian tradisional Sasak yang terdiri dari kumpulan pantun dan lagu dengan lirik tertentu. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, khitanan, dan upacara adat lainnya.

2. Dari mana asal Basa Rinengga Tegese?

Asal kata “rinengga” berasal dari bahasa Sasak yang berarti tumbuhan yang berbatang rontok. Sedangkan, kata “tegese” berasal dari bahasa Jawa yang berarti teks atau tulisan yang diucapkan. Seiring berjalannya waktu, kedua kata tersebut dipadukan dan menjadi Basa Rinengga Tegese.

3. Apa fungsi dari Basa Rinengga Tegese?

Basa Rinengga Tegese mempunyai fungsi ibadah sebagai wujud penghormatan kepada dewa-dewi dalam mitologi Sasak. Selain itu, Basa Rinengga Tegese juga sebagai sarana hiburan dalam acara upacara adat masyarakat Sasak.

4. Apa saja unsur intrinsik yang terdapat pada Basa Rinengga Tegese?

Unsur intrinsik yang terdapat pada Basa Rinengga Tegese adalah bunyi, rima, majas, dan kiasan.

5. Apa saja keunikan Basa Rinengga Tegese?

Keunikan Basa Rinengga Tegese terletak pada lirik permainan basanya. Sebuah pantun awal diujikan ke satu kelompok dengan pantun berikutnya.

6. Siapakah yang boleh atau seharusnya menggunakan Basa Rinengga Tegese?

Seperti kesenian tradisional yang lain, Basa Rinengga Tegese dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mempelajari dan memainkannya. Namun, dalam konteks adat, penggunaan Basa Rinengga Tegese biasanya terbatas bagi kalangan tertentu atau pada acara-acara adat tertentu.

7. Apa kendala dalam melestarikan Basa Rinengga Tegese?

Saat ini, kendala dalam melestarikan Basa Rinengga Tegese adalah minimnya jumlah pemuda yang tertarik mempelajari dan melestarikan kesenian ini, serta kurangnya promosi dan akses informasi yang memadai.

8. Ada tidaknya usaha untuk melestarikan Basa Rinengga Tegese?

Terdapat berbagai upaya yang dilakukan untuk melestarikan Basa Rinengga Tegese, salah satunya dengan mengadakan festival musik tradisional Sasak dan penyebarluasan informasi tentang kesenian ini melalui media sosial. Pihak pemerintah juga berupaya untuk melestarikan kesenian ini dalam berbagai program budaya.

9. Bagaimana proses membuat Basa Rinengga Tegese?

Proses pembuatan Basa Rinengga Tegese adalah dengan membuat pantun pertama diikuti dengan pantun-pantun berikutnya. Pantun-pantun tersebut harus memiliki lirik yang terkait satu sama lain.

10. Mengapa Basa Rinengga Tegese penting untuk dilestarikan?

Basa Rinengga Tegese penting untuk dilestarikan sebagai bentuk warisan budaya yang mempunyai nilai sejarah, seni, dan adat. Selain itu, Basa Rinengga Tegese juga dapat menjadi daya tarik pariwisata daerah dan dapat memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya.

11. Apakah ada yang memasarkan Basa Rinengga Tegese?

Tidak ada pemasaran yang khusus untuk Basa Rinengga Tegese. Namun, kesenian ini kerap ditampilkan pada acara adat atau festival musik Sasak di daerah Lombok dan Sasak.

12. Apa dampak dari melestarikan Basa Rinengga Tegese?

Dampak dari melestarikan Basa Rinengga Tegese adalah menjaga kelestarian budaya, meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat pada budaya daerah, serta menjadi sarana pembinaan karakter dan pendidikan bagi generasi muda untuk menjaga warisan budaya yang ada.

13. Bagaimana cara terbaik untuk mempelajari Basa Rinengga Tegese?

Salah satu cara terbaik untuk mempelajari Basa Rinengga Tegese adalah dengan mengunjungi daerah Lombok dan Sasak dan bergabung dengan komunitas penggemar kesenian ini. Selain itu, terdapat berbagai sumber informasi online seperti video tutorial atau website yang dapat membantu dalam mempelajari Basa Rinengga Tegese.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, Basa Rinengga Tegese merupakan kesenian tradisional Sasak yang mempunyai sejarah dan keunikan tersendiri. Sebagai sarana ibadah dan hiburan masyarakat Sasak, kesenian ini memiliki kelebihan tersendiri yang tak dimiliki oleh kesenian dan budaya daerah lain di Indonesia. Meski dengan kekurangan, baik dari segi promosi, minimnya jumlah pemuda yang tertarik mempelajari dan melestarikan kesenian ini, maupun kurangnya akses informasi, namun kesenian ini tetap menjadi bagian warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga kelestarian Basa Rinengga Tegese dan memperkenalkannya sebagai daya tarik pariwisata daerah hingga tingkat nasional.

Penutup

Demikianlah artikel mengenai “Basa Rinengga Tegese”. Semoga informasi yang kami sajikan dapat menambah wawasan dan kecintaan bagi pembaca pada kesenian dan kebudayaan daerah Indonesia. Kami sadar bahwa masih ada banyak informasi yang belum kami sajikan dalam artikel ini. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca agar artikel kami selalu dapat berkembang dan memberikan manfaat yang terbaik bagi pembaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan