Halo Pembaca Sekalian,

Sasirangan adalah salah satu kain tradisional khas Kalimantan Selatan yang terkenal dengan corak warnanya yang cantik dan unik. Tak hanya itu, sasirangan juga menjadi simbol dari persatuan, keharmonisan, dan keindahan dalam kehidupan masyarakat Banjar.

Untuk membuat sasirangan, kamu membutuhkan beberapa bahan dan alat seperti kain katun putih, pewarna natural, alat tenun tradisional, dan sebagainya. Dalam artikel ini, kami akan memberikan langkah-langkah rinci tentang cara membuat sasirangan dari A-Z. Simaklah penjelasan kami di bawah ini.

Pendahuluan

1. Sasirangan, Kain Tumpah Darah & Solusi Pendidikan

Sasirangan bukan hanya sebuah kain, melainkan juga sajian dari budaya Banjar dan Nilam. Kebanyakan wanita dari Kalimantan Mulia tertarik menjadikan sasirangan ini sebagai kain untuk suvasana pernikahan keluarga, dan kegiatan adat. Sayangnya banyak yang dilupakan oleh penghasilan yang minim hingga meninggalkan tenun tradisional ini. Menghadirkan kembali seni tradisi dan kain kesayangan putri-putri Banjar selalu menjadi yang utama.

Sasirangan juga bisa menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak. Kini, para pengrajin sasirangan mengadakan pembelajaran bagi anak-anak yang tertarik untuk belajar tenun sasirangan. Disamping itu, menurut beberapa peneliti, sebagian dari bentuk sasirangan ini adalah gambar-gambar rahasia, menggambarkan lambang kehidupan orang Banjar terdahulu, simbol matahari, bulan, angin, dan lain-lain.

2. Sejarah Sasirangan

Sebagian orang mungkin masih belum tahu tentang sejarah sasirangan. Sasirangan awalnya berasal dari daerah setempat yaitu Kandangan, Hulu Sungai Selatan. Masyarakat Banjar Pertama kali membuat sasirangan pada abad ke-14 dan digunakan hanya untuk kepentingan adat, seperti pakaian pengantin, tarian, maupun sebagai suguhan atau hadiah tamu yang berkunjung ke rumah. Hingga saat ini juga masih menjadi pilihan pernikahan dengan memadukan sasirangan dan tenun Setaman.

3. Proses Membuat Sasirangan

Proses pembuatan sasirangan dimulai dengan mempersiapkan kain katun putih, pewarna natural seperti daun indigo dan kayu tinggi, pengikat, alat tenun tradisional, hingga ujung-ujungnya adalah motif atau corak unik yang tercipta dari tangan terampil pengrajin lokal.

4. Simbolisme pada Sasirangan

Sasirangan memiliki motif khas yang sarat dengan simbolisme setiap gambar yang tertera pada tenunan tersebut. Setiap motif yang ditenun pada setiap sasirangan melambangkan lambang kehidupan Banjar terdahulu. Sasirangan menjadi bukti kekayaan seni budaya Banjar yang bernilai tinggi dari sudut pandang sejarah, simbolisme dan estetika.

5. Mitos Sasirangan

Tak lepas dari sejarah dan simbolisme yang ada pada sasirangan, terdapat pula mitos yang berkembang di masyarakat Banjar. Salah satunya adalah mitos yang menyebutkan bahwa sasirangan memiliki kekuatan magis yang mampu membuat pemakainya merasa lebih percaya diri.

6. Tingkat Kesulitan

Sebagaimana kain tradisional lainnya, membuat sasirangan juga memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Suatu kesulitan yang lebih tinggi dibanding dengan proses pembuatan kain batik. Hal ini terjadi karena pembuatannya yang memerlukan tenaga dan kesabaran yang ekstra.

7. Jenis Sasirangan

Sasirangan kini telah dikembangkan menjadi beberapa jenis seperti sasirangan modern yang menggunakan mesin tenun dan bahan kerajinan yang lebih murah. Meskipun jenis sasirangan ini lebih mudah dibuat, tetapi tetap keaslian dan keunikan dari corak dan motif sasirangan asli tidak bisa diunggulkan.

Langkah-langkah Membuat Sasirangan

1. Persiapan Bahan Sasirangan

Pertama kali, persiapkan kain katun putih, pewarna, pengikat, grafik motif secara manual atau digital sesuai pilihan. Pastikan kain yang anda gunakan cukup lebar untuk membuat batas atas dan bawah pada kain untuk membantu Anda tenun motifnya.

2. Penyiapan Spindel Untuk Pewarna Alami

Langkah selanjutya adalah menyediakan 3 spindel berisi pewarna alami dengan warna merah, biru dan hitam. Sediakan juga 1 spindel kosong untuk mencampur warna jika aplikasi pewarnaan menjadi terlalu lembut koneksinya.

3. Perendaman Kain

Setelah sudah ada spindel berisi pewarna alami yang siap, masukan kain dalam baskom dan rendam dalam air selama kurang lebih 2-3 jam hingga kain menjadi basah. Kemudian peras kain dalam air yang sudah diberikan garam, tergantung berapa banyak pewarna yang digunakan.

4. Aplikasi Pewarna

Setelah kain sudah direndam dan di peras, kain siap dilakukan aplikasi pewarnaan. Aplikasi ini bertujuan untuk menarik rongga-rongga kain sehingga warna dapat masuk. Pertama, oleskan pewarna merah pada kain disertai dengan pengikat pada area yang akan dirapatkan kemudian biarkan kering selama 2 jam.

5. Pewarna Merah-Hitam

Pada tahap ini, oleskan pewarna hitam agar warna merah dapat diserap pada kain. Setelah itu ikat kain lagi dan pewarnaan dilakukan pada kompor yang sudah disiapkan wajan yang berisi kayu hitam hingga terlihat merata. Pemakaian kayu hitam ini sangat penting untuk menentukan warna serta meningkatkan keawetannya. Setelah cukup masak angkat dan bilas dari pengikat.

6. Pembuatan Tenunan Sasirangan

Setelah melalui proses pengeringan, selanjutnya tenunan sasirangan akan dibuat di alat tenun tradisional. Mulai dari aplikasi pola, pemilihan jenis pola, sampai dengan langkah finishing.

7. Pembuatan Motif Sasirangan

Motif pada sasirangan bisa dipilih sesuai selera dari pengrajin, motif yang memiliki gambar tertentu, dan dapat menjadi melekat pada suatu cerita rakyat tertentu. pengrajin sasirangan juga dapat menciptakan motif yang unik seperti corak jepang, maupun tema kekinian.

Bahan dan Alat yang Digunakan dalam Membuat Sasirangan

BahanDeskripsi
Kain Katun PutihKain ini dijadikan sebagai dasar dalam membuat tenunan sasirangan
Pewarna AlamiPewarna alami seperti daun indigo dan kayu tinggi dipilih untuk membuat sasirangan
AlatDeskripsi
Alat Tenun TradisionalAlat yang digunakan untuk membuat sasirangan secara manual
SapuAlat yang digunakan untuk menggulung benang tenun sasirangan
PeduAlat yang digunakan untuk menekan benang tenun sasirangan

FAQ

1. Apa itu sasirangan?

Sasirangan adalah salah satu jenis kain tradisional khas Kalimantan Selatan

2. Bagaimana cara membuat sasirangan secara manual?

Kamu dapat membuat sasirangan secara manual dengan menggunakan alat tenun tradisional dan bahan-bahan seperti kain katun putih, pewarna natural, pengikat, dan sebagainya

3. Apa tujuan pembuatan sasirangan?

Tujuan dari pembuatan sasirangan adalah untuk menjaga kelestarian budaya dan tradisi serta memperlihatkan keindahan kain tradisional khas Kalimantan Selatan.

4. Apa keunikan dari sasirangan?

Keunikan dari sasirangan adalah simbol yang terkandung dalam setiap motif sasirangan itu sendiri. Selain itu, keunikan dari sasirangan juga terletak pada proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan keahlian khusus.

5. Ada berapa jenis sasirangan?

Ada beberapa jenis sasirangan yang telah dikembangkan, seperti sasirangan modern yang menggunakan mesin tenun dan bahan kerajinan yang lebih murah.

6. Apa keuntungan belajar membuat sasirangan?

Kamu bisa mengembangkan kreativitas dan menggali lebih dalam mengenai kain tradisional yang bernilai tinggi

7. Dimana sasirangan biasanya digunakan?

Sasirangan biasanya digunakan dalam upacara adat dan perkawinan masyarakat Banjar.

8. Bagaimana sejarah sasirangan?

Sasirangan berasal dari daerah Kandangan, Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjar pertama kali membuat sasirangan pada abad ke-14

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sasirangan?

Anda membutuhkan bahan seperti kain katun putih, pewarna natural, alat tenun, pengikat, dan sebagainya

10. Apa kesulitan utama dalam pembuatan sasirangan?

Salah satu kesulitan utama dalam pembuatan sasirangan adalah memerlukan tenaga dan kesabaran yang ekstra tinggi.

11. Mengapa sasirangan memiliki harga yang mahal?

Sasirangan memiliki harga yang mahal karena memerlukan waktu, tenaga dan kesabaran yang tinggi dalam proses pembuatannya.

12. Apakah sasirangan hanya dikenakan untuk keperluan tertentu saja?

Tidak, sasirangan dapat dikenakan di berbagai kesempatan, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun kegiatan formal seperti pernikahan atau upacara adat.

13. Kenapa sasirangan harus dijaga kelestariannya?

Sasirangan harus dijaga kelestariannya untuk mempertahankan seni budaya dan estetika Indonesia yang mempunyai nilai tinggi pada mata dunia

Kesimpulan

Sebagai kain tradisional yang bernilai tinggi, sasirangan memiliki sejarah dan simbolisme yang sangat penting dalam masyarakat Banjar. Proses pembuatannya memerlukan tenaga dan kesabaran yang tinggi, serta melibatkan banyak pengrajin lokal. Dengan mempromosikan keindahan dan keunikan sasirangan, diharapkan bisa mempertahankan kelestarian budaya dan tradisi, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu, ayo dukung kelestarian budaya Indonesia dengan terus melestarikan kesenian khas daerah.

Jika ingin mendapatkan sasirangan, kamu dapat membelinya di pasar tradisional atau toko kerajinan. Atau, jika memiliki minat dalam pembuatan sasirangan sendiri, kamu juga bisa mengikuti kursus tenun sasirangan yang disediakan oleh para pengrajin lokal.

Sekian artikel tentang Cara Membuat Sasirangan ini, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih telah membaca.

Disclaimer

Artikel ini bersifat informatif belaka dan tidak bertujuan untuk menganjurkan atau mempromosikan suatu produk atau jasa tertentu. Setiap tindakan yang diambil atas dasar informasi yang terdapat dalam artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan