Pengertian Cornice


Pengertian dan Cara Pemasangan Cornice di Plafon Rumah

Cornice adalah elemen arsitektur yang terletak pada bagian atas dinding dan menonjol keluar dari permukaan dinding bangunan. Cornice biasanya dibuat dari bahan semen, batu, kayu, atau material lainnya yang keras dan tahan lama. Cornice juga dapat didekorasi dengan relief, ukiran, atau ornamen lainnya yang memperindah penampilannya. Penggunaan cornice pada bangunan adalah sebagai elemen estetika yang memberikan kesan elegan dan mewah pada bangunan tersebut.

Di Indonesia, penggunaan cornice pada bangunan tradisional sudah ada sejak zaman Nusantara yang kaya akan kebudayaan dan arsitektur. Pada masa tersebut, cornice atau ornamen dekoratif pada bangunan digunakan untuk menunjukkan status dan kekayaan pemilik bangunan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan cornice pada bangunan modern di Indonesia kini sudah menjadi bagian penting dalam merancang bangunan yang indah dan berkelas.

Pada umumnya, cornice pada bangunan dibagi menjadi dua jenis, yaitu cornice kasar dan cornice halus. Cornice kasar biasanya digunakan pada bangunan-bangunan tradisional dan memiliki bentuk yang simpel serta terkesan kuno. Sedangkan cornice halus biasanya digunakan pada bangunan modern dan memiliki bentuk yang lebih kompleks serta detail yang lebih rinci.

Untuk merancang sebuah cornice, arsitek harus mempertimbangkan faktor-faktor estetika dan fungsi. Faktor estetika meliputi bentuk, warna, dan detail ornamen yang akan diaplikasikan pada cornice. Sedangkan faktor fungsi meliputi tahan lama, kuat, dan sesuai dengan arsitektur bangunan. Dalam merancang cornice, arsitek juga harus mempertimbangkan proporsi cornice yang diterapkan pada bangunan agar tidak terlihat berlebihan atau kurang pas dengan bangunan.

Di Indonesia, cornice juga sering digunakan sebagai pelengkap arsitektur pada bangunan-bangunan penting seperti gedung perkantoran, hotel, dan bangunan pemerintahan. Selain itu, cornice juga sering diterapkan pada bangunan perumahan seperti rumah mewah dan villa untuk memberikan kesan mewah dan artistik pada bangunan tersebut.

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan cornice pada bangunan di Indonesia semakin berkembang dan bervariasi. Saat ini, banyak produsen yang menyediakan cornice siap pakai yang terbuat dari bahan material yang mudah dipasang dan dipelihara. Dengan adanya produk cornice siap pakai ini, membuat penggunaan cornice pada bangunan semakin mudah dan terjangkau bagi siapa saja.

Jenis-jenis Cornice


Cornice Indonesia

Cornice adalah salah satu bagian dari dekorasi rumah yang berfungsi untuk menghiasi sudut-sudut ruangan. Cornice sendiri terdiri dari berbagai jenis yang berbeda-beda, ada yang simple dan ada yang rumit dan memerlukan kerja yang ekstra.

Berikut ini adalah jenis-jenis cornice yang umum digunakan dalam dekorasi rumah di Indonesia:

1. Cornice Polystyrene

Cornice Polystyrene

Cornice Polystyrene terbuat dari bahan polystyrene yang sangat ringan dan mudah untuk dipasang, sehingga terkesan simpel, elegan dan mewah. Selain itu, bahan ini juga tahan terhadap bahan kimia dan air serta ramah lingkungan. Biasanya, jenis cornice ini dipasang pada area plafon atau bundaran, karena bentuknya yang melengkung membuat ruangan terlihat lebih indah dan berkesan. Harga dari jenis cornice ini sangat bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal, tergantung pada kualitas bahan yang digunakan dan tingkat kesulitan pengerjaannya.

2. Cornice Gypsum

Cornice Gypsum

Cornice Gypsum adalah jenis cornice yang terbuat dari campuran mineral terdiri dari sulfur, kalsium dan air. Jenis cornice ini sangat terkenal dan sering digunakan dalam proses dekorasi rumah karena bentuknya yang rumit, detail dan sangat kuat. Dengan demikian, jenis cornice ini sangat cocok dipasang pada plafon ruangan seperti ruang tamu, ruang makan dan kamar tidur. Penggunaan Cornice Gypsum biasa digunakan pada desain interior rumah dengan interior yang mewah dan elegan. Harga dari jenis cornice ini terbilang cukup mahal, dan perlu pengerjaan yang lebih detail dan teliti.

Cornice Gypsum memiliki keunggulan bahan yang mudah dibentuk dan lebih kuat dibandingkan cornice Polystyrene. Selain itu, cornice ini juga tahan terhadap kelembapan. Namun, penyebab utama dari kelemahan jenis cornice ini adalah, perlu pemantauan dan perawatan lebih ketat karena mudah rusak.

3. Cornice Kayu

Cornice Kayu

Salah satu jenis cornice yang paling populer di Indonesia adalah Cornice kayu. Bentuk cornice kayu yang unik, dan tampilan yang alami membuat jenis cornice ini banyak digunakan dalam dekorasi rumah tradisional atau sebagai campuran dengan gaya minimalisme yang berkelas. Cornice ini biasanya terbuat dari berbagai jenis kayu seperti Jati, Merbau, atau Kayu Kamper.

Kelebihan jenis cornice ini adalah awet, tahan lama dan mudah dipelihara. Namun, kelemahannya adalah membutuhkan usaha lebih dalam hal perawatan dan juga lebih mahal dibandingkan dengan jenis cornice lain karena proses pembuatannya memerlukan kerja yang teliti dan hati-hati dan biaya produksi yang tinggi.

4. Cornice Polimer

Cornice Polimer

Jenis cornice lainnya adalah cornice polimer. Cornice ini terbuat dari bahan polimer yang kuat dan tahan lama. Biasanya digunakan untuk dekorasi rumah-rumah modern minimalist dengan warna yang abu-abu atau hitam.

Keunggulan cornice polimer adalah ringan, mudah dipasang, tahan air dan mudah dibentuk sehingga memberikan banyak pilihan dalam mengaplikasikannya pada rumah Anda. Namun, harganya lebih mahal dibandingkan dengan jenis cornice lain.

Itulah beberapa jenis cornice yang umum digunakan dalam dekorasi ruang di Indonesia. Semua jenis cornice memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada preferensi Anda dalam memilih jenis cornice yang cocok dengan interior rumah Anda.

Fungsi Cornice dalam Arsitektur


cornice indonesia

Cornice dalam arsitektur adalah elemen dekoratif yang fancy pada bagian atas dinding atau tembok. Elemen dekoratif ini terdiri dari gips, kayu, atau bahan lain yang dirancang dengan ornamen yang indah. Cornice berfungsi untuk menambah keindahan dan estetika bangunan.

Cornice biasanya terletak pada bagian depan atap atau bagian atas tembok di mana atap dan tembok bertemu. Cornice tidak hanya berfungsi sebagai ornamen dekoratif, tetapi juga sebagai penutup atas dinding dan atap yang memberikan perlindungan tambahan dari air hujan. Selain itu, cornice juga berfungsi sebagai pengatur arus air pada permukaan dinding dan atap dengan melebar keluar dari tepi atap sehingga mengurai air dan mencegah masuk ke dalam dinding atau tembok.

cornice dalam arsitektur

Selain fungsi dari cornice yang telah disebutkan di atas, cornice juga berfungsi untuk memberikan kesan arsitektur yang elegan dan bergaya. Cornice yang dipasang dengan baik akan menambah nuansa klasik pada bangunan, sementara cornice modern menambah kesan minimalis pada bangunan. Baik bangunan sebagai rumah tempat tinggal, tempat bisnis, atau bangunan publik semuanya dapat diperindah dengan penambahan cornice.

Sebelum memilih jenis cornice yang akan dipasang pada bangunan, hal yang harus diperhatikan meliputi jenis bangunan dan gaya arsitektur, ukuran dan bentuk bangunan, serta biaya yang akan dikeluarkan. Beberapa jenis cornice yang biasa digunakan dalam desain arsitektur di Indonesia antara lain:

  • Cornice Kayu – terbuat dari bahan kayu yang dipilih dengan baik dan diukir untuk menciptakan ornamen dekoratif pada bagian atas bangunan.
  • Cornice Gips – terbuat dari bahan gips yang ditempel pada bagian atas bangunan dan diukir untuk memberikan nuansa elegan.
  • Cornice Beton – terbuat dari bahan beton yang tergolong lebih kuat dan tahan lama, namun kurang memiliki ornamen yang indah dibandingkan cornice kayu atau gips.
  • Cornice Beton Ringan – terbuat dari bahan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) yang ringan sehingga mudah diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan.

Jangan lupa, pemilihan jenis cornice pada bangunan harus mempertimbangkan faktor keamanan serta ketahanan pada cuaca dan lingkungan sekitar. Penting untuk menggunakan material yang kuat dan tahan lama sehingga cornice tidak membuat masalah di masa depan. Jangan lupa untuk memilih pengrajin cornice yang berpengalaman dan terpercaya untuk memberikan hasil yang indah dan berkualitas. Terakhir, tanamkan kesadaran pada diri sendiri dan lingkungan bahwa penggunaan cornice harus berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan memilih bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

Cara Memasang Cornice


Memasang Cornice

Cornice atau gipsum polos yang memiliki motif berbulu seperti dekorasi pelengkap dinding memang menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin membuat ruangan terlihat lebih menarik. Dalam pemasangan cornice, diperlukan keahlian yang cukup agar penempatannya tidak terlihat asal. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara memasang cornice yang bisa Anda coba di rumah.

1. Mengukur Panjang dan Lebar Ruangan

Sebelum memasang cornice, tentu saja Anda harus mengukur panjang dan lebar ruangan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah cornice yang dibutuhkan serta tinggi yang dibutuhkan untuk penempatan cornice tersebut. Biasanya, cornice ditempatkan di atas garis plafon atau sekitar 5-10 cm dari garis plafon.

2. Membuat Garis Marking

Setelah mengetahui tinggi yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah membuat garis marking pada dinding. Garis ini berguna sebagai patokan dalam penempatan cornice agar hasilnya rapi. Gunakan mistar dan pensil untuk membuat garis marking tersebut.

3. Melakukan Pemotongan Cornice

Selanjutnya, potong cornice sesuai ukuran yang diperlukan. Pastikan pembuatan potongan dilakukan secara presisi agar penempatannya tidak terlihat asal. Cornice biasanya dipotong menggunakan gunting atau gergaji.

4. Menempelkan Cornice ke Dinding

Memasang Cornice

Proses terakhir dalam pemasangan cornice adalah menempelkan cornice ke dinding. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengoleskan lem khusus cornice ke bagian yang akan ditempel. Usahakan untuk mengoleskan lem tidak terlalu banyak agar tidak terlihat belepotan. Selanjutnya, tempelkan cornice pada garis marking yang sudah dibuat tadi.

Pada saat menempelkan, tekan cornice ke dinding agar lem benar-benar menempel dengan baik. Setelah itu, ikat bagian yang sudah ditempel menggunakan tali rafia. Proses pengikatan ini bertujuan agar cornice dapat menempel dengan kuat pada dinding. Biarkan lem mengering selama beberapa jam sebelum tali rafia dibuka.

Nah, itulah beberapa cara memasang cornice yang bisa dicoba. Ingat, perlu keterampilan khusus dan kesabaran agar hasil pemasangan cornice terlihat rapi. Selamat mencoba!

Perawatan Cornice agar Tetap Awet


Perawatan Cornice agar Tetap Awet

Cornice adalah salah satu bagian dari bangunan yang berlokasi di bagian atap yang berfungsi sebagai penutup atau hiasan tambahan. Cornice terbuat dari bahan semen atau gypsum dan memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada kebutuhan. Namun, perawatan cornice agar tetap awet sangatlah penting, agar bangunan tetap terlihat indah dan terjaga keberlangsungannya.

Berikut adalah tips perawatan cornice agar tetap awet:

1. Membersihkan Cornice secara Rutin


Membersihkan Cornice secara Rutin

Membersihkan cornice secara rutin adalah hal yang paling penting karena debu yang menumpuk pada cornice akan menyebabkan kekeringan dan membuat cornice mudah pecah atau rapuh. Membersihkan cornice dapat dilakukan dengan menggunakan kain yang lembut atau sikat gigi yang sudah tidak terpakai. Setelah itu, bilas cornice dengan air dan keringkan menggunakan kain bersih.

2. Menghindari Pencolokan pada Cornice


Menghindari Pencolokan pada Cornice

Pada umumnya di bagian atap bangunan, cornice berada dalam posisi yang sangat dekat dengan benda-benda tajam seperti kabel listrik. Hal ini menyebabkan mudah terjadinya pencolokan pada cornice, seperti kabel merusak cat cornice. Oleh karena itu, pastikan jarak antara cornice dengan benda tajam lainnya haruslah terjaga. Jika cornice merosot, segera perbaiki dengan menempatkan kembali pada posisi semula agar terhindar dari benturan.

3. Melakukan Pengecatan Pada Cornice Secara Berkala


Pengecatan Pada Cornice Secara Berkala

Pelancongan yang dilakukan pada cornice bisa membuat cat pada cornice mudah luntur atau terkikis oleh cuaca. Oleh karena itu, lakukan pengecatan pada cornice secara berkala agar terhindar dari kerusakan. Untuk proses pengecatan sendiri, disarankan menggunakan cat yang memiliki kualitas baik dan sesuai dengan tipe cornice.

4. Melakukan Perbaikan Cornice yang Rusak dengan Cukup Waktu


Perbaikan Cornice yang Rusak dengan Cukup Waktu

Cornice memiliki kemungkinan lebih besar pecah atau aus karena beberapa faktor seperti usia bangunan atau cuaca yang ekstrem. Jangan tinggalkan cornice yang rusak atau patah terlalu lama tanpa perbaikan. Sebaiknya, lakukan perbaikan secepat mungkin dan ganti cornice yang sudah rusak agar terhindar kerusakan yang lebih besar.

5. Memasang Cornice dengan Benar


Memasang Cornice dengan Benar

Pastikan bahwa saat memasang cornice di tempat aslinya, benar-benar terpasang dengan kuat dan tidak goyang atau lepas. Pemasangan yang tidak benar dapat mengurangi daya tahan cornice dan membuatnya mudah rusak bahkan sebelum waktunya. Jika Anda kesulitan memasang cornice dengan benar, sebaiknya meminta bantuan ahli di bidang konstruksi atau pemasangan interior.

Dengan menerapkan tips perawatan cornice di atas, Anda bisa mempertahankan keindahan bangunan dan berkontribusi menjaga penampilan bangunan agar selalu terlihat indah dan terawat dengan baik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan