Assalamualaikum Pembaca Sekalian, Sudah Tahu Belum? Berikut Cara Membedakan Larutan Hidrolisis dan Tidak Hidrolisis!

Jika membahas mengenai larutan, mungkin tidak akan ada habisnya. Sebab larutan sendiri terdiri dari beberapa macam, seperti larutan asam, larutan basa, larutan garam, dan masih banyak lagi. Namun, di antara larutan tersebut ada yang mengalami hidrolisis dan ada juga yang tidak. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai beberapa larutan yang tidak mengalami hidrolisis. Jangan lewatkan ya, Pembaca Sekalian!

Seperti yang sudah diketahui, hidrolisis adalah suatu reaksi kimia antara senyawa ionik dengan air yang mengakibatkan terjadinya perubahan pH dalam larutan. Oleh karena itu, suatu larutan bisa dikategorikan sebagai larutan hidrolisis atau larutan yang tidak mengalami hidrolisis. Tahukah Pembaca Sekalian, apa saja kelebihan dan kekurangan dari larutan yang tidak mengalami hidrolisis? Mari kita bahas lebih lanjut!

Kelebihan Dari Larutan yang Tidak Mengalami Hidrolisis

1. Stabil pada suhu tinggi

Larutan yang tidak mengalami hidrolisis lebih stabil jika dibandingkan dengan larutan yang mengalami hidrolisis. Hal ini disebabkan karena larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak bereaksi dengan air, sehingga tidak terjadi perubahan pH dalam kondisi suhu tinggi. Sebaliknya, larutan yang mengalami hidrolisis akan mengalami perubahan pH dan kehilangan konsentrasinya pada suhu tinggi.

2. Kadar Hidroksida yang Konsisten

Larutan yang tidak mengalami hidrolisis memiliki kadar hidroksida (OH-) yang konsisten. Dalam kondisi ini, kadar OH- dalam larutan tidak mengalami penurunan maupun peningkatan, sehingga dapat dipastikan bahwa larutan tersebut tidak mengalami hidrolisis.

3. Tidak Meningkatkan Konduktivitas Listrik

Larutan yang mengalami hidrolisis memiliki sifat yang dapat meningkatkan konduktivitas listrik dalam larutan. Hal ini disebabkan karena terjadinya pengionan pada senyawa dalam larutan. Sedangkan larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak memiliki pengionan pada senyawa yang terdapat dalam larutan tersebut, sehingga tidak meningkatkan konduktivitas listrik.

4. Tidak Bertindak Sebagai Elektrolit Lemah

Larutan yang mengalami hidrolisis dapat bertindak sebagai elektrolit lemah. Sebaliknya, larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak memiliki pengionan pada senyawa yang terdapat dalam larutan tersebut, sehingga tidak bertindak sebagai elektrolit lemah.

5. Memiliki Nilai pH yang Stabil

Larutan yang tidak mengalami hidrolisis memiliki nilai pH yang stabil. Sehingga, nilai pH dalam larutan tersebut dapat diandalkan dan tidak berubah pada kondisi suhu tinggi maupun rendah.

6. Tidak Menimbulkan Berbagai Masalah Pada Proses Industri

Karakteristik yang stabil pada larutan yang tidak mengalami hidrolisis dapat dimanfaatkan dalam proses industri. Sebab, dengan sifat yang stabil dapat menghindarkan permasalahan pada proses industri seperti protein yang tidak stabil. Proses-proses industri seperti pengolahan makanan dan minuman, obat-obatan, kimia, kemasan, dan lain-lain perlu mempertimbangkan larutan yang stabil dalam proses-produksinya.

7. Tidak Merusak Senyawa Lainnya

Larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak akan merusak senyawa lain yang berada dalam larutan tersebut. Oleh karena itu, larutan ini akan sangat berguna bagi proses-proses industri yang membutuhkan larutan yang tidak merusak senyawa lainnya.

Kekurangan Dari Larutan yang Tidak Mengalami Hidrolisis

1. Memiliki Keterbatasan Dalam Reaksi Kimia

Keterbatasan dalam reaksi kimia menjadi salah satu kekurangan dari larutan yang tidak mengalami hidrolisis. Larutan ini tidak bereaksi dengan air, inhibiting the extent of chemical reactions that can be performed in it. This limited versatility can hinder a particular application where chemical transformation is heavily involved.

2. Sulit Terurai Oleh Bakteri dan Organisme Lainnya

Larutan yang stabil pada umumnya sulit untuk diurai oleh bakteri dan organisme lainnya. Hal ini membuat larutan yang tidak mengalami hidrolisis kurang cocok untuk digunakan untuk penghancuran bahan organik tertentu.

3. Tidak Menjadi Penyangga pH

Larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak bisa digunakan sebagai penyangga pH, Sebab ia tidak dapat mencegah perubahan pH dalam larutan tersebut. Hal ini menjadi kelemahan dari larutan yang tidak mengalami hidrolisis dan sulit untuk digunakan di laboratorium.

4. Tidak Bersifat Higroskopis

Larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak bersifat higroskopis, artinya, tidak mampu menyerap kelembaban di udara. Oleh karena itu, larutan ini tidak dapat digunakan sebagai pengering udara pada suhu kamar.

5. Kemungkinan Terjadinya Disosiasi

Kemungkinan terjadinya disosiasi merupakan kekurangan dari larutan yang tidak mengalami hidrolisis. Hal ini terjadi karena dalam larutan asam atau basa yang tua kemungkinan besar senyawa ionik larutannya akan terdisosiasi.

6. Kurang Cocok Untuk Aplikasi Elektrokimia

Karena tidak memiliki pengionan pada senyawa lain, larutan yang tidak mengalami hidrolisis kurang cocok untuk aplikasi elektrokimia yang membutuhkan pengionan dalam reaksi.

7. Pengaruh Perubahan Suhu

Perubahan suhu yang drastis atau cepat dapat merusak stabilitas larutan yang tidak mengalami hidrolisis. Oleh karena itu, perubahan suhu perlu diperhatikan dalam penggunaan larutan ini.

Tabel Informasi Larutan yang Tidak Mengalami Hidrolisis

No.LarutanKeterangan
1Natrium Klorida (NaCl)Melting point pada suhu sekitar 801 derajat Celsius, dan dapat larut dalam air dan alkohol
2Natrium Karbonat (Na2CO3)Larutan yang digunakan dalam kegiatan kimia seperti untuk membersihkan permukaan, melepaskan foto dari reel film, dan preparasi bahan kimia
3Natrium sulfat (Na2SO4)Larutan yang tidak berwarna, digunakan dalam pembuatan sabun dan deterjen
4Belerang (S)Merupakan unsur kimia, digunakan sebagai bahan pembuatan sulfuric acid
5Ammonium Klorida (NH4Cl)Merupakan bahan kimia yang dapat digunakan dalam kegiatan lab, seperti untuk membentuk lapisan tebal pada silikon dan sebagai bahan baku pencarian klor

Frequently Asked Questions:

1. Apa itu hidrolisis?

Hidrolisis adalah reaksi kimia antara senyawa ionik dengan air yang mengakibatkan terjadinya perubahan pH dalam larutan.

2. Apa bedanya larutan yang mengalami hidrolisis dan tidak mengalami hidrolisis?

Larutan yang mengalami hidrolisis akan mengalami perubahan pH dalam larutan. Sebaliknya, larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak bereaksi dengan air, sehingga tidak terjadi perubahan pH dalam larutan.

3. Apa kelebihan larutan yang tidak mengalami hidrolisis?

Kelebihan larutan yang tidak mengalami hidrolisis antara lain stabil pada suhu tinggi, kadar hidroksida yang konsisten, tidak meningkatkan konduktivitas listrik, tidak bertindak sebagai elektrolit lemah, memiliki nilai pH yang stabil, tidak menimbulkan berbagai masalah pada proses industri, dan tidak merusak senyawa lainnya.

4. Apa kekurangan larutan yang tidak mengalami hidrolisis?

Kekurangan larutan yang tidak mengalami hidrolisis antara lain memiliki keterbatasan dalam reaksi kimia, sulit terurai oleh bakteri dan organisme lainnya, tidak menjadi penyangga pH, tidak bersifat higroskopis, kemungkinan terjadinya disosiasi, kurang cocok untuk aplikasi elektrokimia, dan pengaruh perubahan suhu.

5. Apa manfaat dari larutan yang tidak mengalami hidrolisis?

Manfaat dari larutan yang tidak mengalami hidrolisis adalah dapat dimanfaatkan dalam proses industri yang memerlukan larutan yang stabil, menghindari permasalahan pada proses industri seperti protein yang tidak stabil, dan dapat digunakan untuk pengolahan makanan dan minuman, obat-obatan, kimia, kemasan, dan lain-lain.

6. Apa saja larutan yang tidak mengalami hidrolisis?

Beberapa larutan yang tidak mengalami hidrolisis antara lain natrium klorida (NaCl), natrium karbonat (Na2CO3), natrium sulfat (Na2SO4), belerang (S), dan ammonium klorida (NH4Cl).

7. Bagaimana cara mengetahui larutan yang mengalami hidrolisis atau tidak?

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah suatu larutan mengalami hidrolisis atau tidak adalah dengan melakukan percobaan laboratorium.

8. Apakah larutan yang mengalami hidrolisis dapat tereduksi dan teroksidasi?

Ya, larutan yang mengalami hidrolisis dapat tereduksi dan teroksidasi karena perubahan pH yang terjadi pada larutan tersebut.

9. Apa pengaruh hidrolisis pada tingkat keasaman dalam larutan?

Hidrolisis dapat mempengaruhi tingkat keasaman atau kebasaan dalam larutan.

10. Apakah larutan yang mengalami hidrolisis mempengaruhi keseimbangan dalam larutan?

Ya, larutan yang mengalami hidrolisis dapat mempengaruhi keseimbangan dalam larutan.

11. Apakah hidrolisis dapat menghasilkan senyawa baru?

Ya, hidrolisis dapat menghasilkan senyawa baru, tergantung pada senyawa reaktannya.

12. Bagaimana cara menentukan kadar hidroksida dalam larutan yang tidak mengalami hidrolisis?

Kadar hidroksida dalam larutan yang tidak mengalami hidrolisis dapat ditentukan dengan menggunakan alat bantu seperti pH meter atau indikator pH.

13. Apakah larutan yang tidak mengalami hidrolisis dapat digunakan sebagai penghantar listrik?

Secara umum, larutan yang tidak mengalami hidrolisis tidak dapat digunakan sebagai penghantar listrik sebab tidak memiliki pengionan pada senyawa yang terdapat dalam larutan tersebut, sehingga tidak meningkatkan konduktivitas listrik.

Kesimpulan

Sekilas memang terlihat bahwa larutan yang tidak mengalami hidrolisis lebih baik daripada larutan yang mengalami hidrolisis. Hal ini terlihat dari mol pada larutan yang tidak mengalami hidrolisis lebih stabil karena tidak terjadi pengeluaran ion dan suatu nilai pH yang stable. Namun di sisi lain, larutan yang tidak mengalami hidrolisis juga memiliki kelemahan. Misalkan kemungkinan terjadinya disosiasi. Oleh karena itu, sebelum memilih larutan apa yang lebih baik digunakan, baik itu hidrolisis atau tidak, perlu mempertimbangkan kegunaannya terlebih dahulu. Meskipun larutan yang tidak mengalami hidrolisis memiliki sifat yang stabil, namun masih ada kelemahan yang dimiliki. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk Pembaca Sekalian dalam menentukan menggunakan larutan yang tidak mengalami hidrolisis dan mengalami hidrolisis dalam berbagai aplikasi.

Disclaimer

Setiap opini, informasi atau yang ditampilkan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Kami bukan ahli kimia dan saran dari ahli kimia harus dicari sebelum melakukan segala sesuatu yang ditulis dalam artikel ini. Konsekuensi apa pun yang ditimbulkan oleh penggunaan artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pembaca Sekalian.

Dari Beberapa Larutan Berikut Ini yang Tidak Mengalami Hidrolisis Adalah…

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan