1. Proses Produksi Manufaktur

Proses produksi manufaktur (manufacturing process) adalah proses produksi yang paling umum digunakan di berbagai pengolahan barang konsumsi. Proses produksi manufaktur melibatkan beberapa tahap produksi, mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk yang layak jual. Tahapan produksi dalam proses manufaktur biasanya cukup kompleks dan memerlukan teknologi dan mesin produksi yang canggih.

Proses produksi manufaktur dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.1. Proses Produksi Pemotongan (Cutting)

Proses produksi pemotongan adalah tahap awal dalam proses produksi manufaktur. Pada tahap ini, bahan mentah yang diolah dan diproses menjadi bentuk yang diinginkan. Mesin pemotong umumnya digunakan untuk memotong bahan mentah dengan tepat dan presisi sehingga dihasilkan bentuk yang sama persis.

1.2. Proses Produksi Pembentukan (Forming)

Proses produksi pembentukan ini membuat bahan mentah yang telah dipotong menjadi bentuk yang diinginkan. Pada tahap ini, mesin pembentuk seperti press atau ketel uap digunakan untuk membentuk bahan mentah menjadi bentuk yang diinginkan. Proses ini biasanya melibatkan beberapa tahap lagi seperti pengepakan ulang atau pemangkasan.

1.3. Proses Produksi Penggabungan (Joining)

Tahap ini biasanya dilakukan setelah tahap pemotongan dan pembentukan, dimana bagian-bagian yang telah diproses dihubungkan untuk membentuk produk akhir. Prosedur ini umumnya melibatkan baut, lem atau pengelasan.

1.4. Proses Produksi Penyelesaian (Finishing)

Setelah proses produksi selesai, produk yang dihasilkan umumnya memerlukan beberapa tahap penyelesaian untuk menambahkan nilai estetika atau fungsional. Tahap ini bisa mencakup pengecatan, pengecatan, atau lainnya agar bank memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

2. Proses Produksi Jasa

Proses produksi jasa (service process), sebagai magnet utama dalam perputaran ekonomi negara, berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia dalam berbagai bidang usaha. Proses produksi jasa melibatkan berbagai tahapan yang harus dilakukan dalam penyediaan dan penawaran jasa. Tahapan ini melibatkan penyusunan desain, evaluasi kualitas, pemeliharaan, untuk pengoptimalan proses pelayanan.

Proses produksi jasa biasa dilihat terdiri dari :

2.1. Proses Penyajian (Presentation Process)

Proses ini meliputi tampilan yang diberikan oleh penyedia jasa kepada pelanggan, seperti bagaimana tampilan jasa yang disajikan, cara penyampaiannya, lingkungan tempat penyedia jasa tersebut.

2.2. Proses Interaksi (Interaction Process)

Proses interaksi adalah tahap dimana pelanggan berinteraksi langsung dengan penyedia jasa. Pada tahap ini, pelanggan memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik dan membicarakan kebutuhan mereka dengan penyedia jasa.

2.3. Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Tahapan ini terjadi jika terjadi masalah dalam pelayanan jasa yang diberikan oleh penyedia jasa. Pada tahap ini, pelanggan biasanya akan meminta penyedia jasa untuk memecahkan masalahnya.

2.4. Evaluasi (Evaluation)

Tahapan evaluasi terjadi setelah pelanggan menerima pelayanan dari penyedia jasa. Pelanggan biasanya memberikan umpan balik tentang layanan yang diberikan. Hal ini dapat membantu perbaikan dalam pelayanan jasa dimasa depan.

Kesimpulan

Tidak ada yang salah dengan jenis produksi apa yang ingin dihasilkan. Terdapat dua jenis produksi yaitu produksi manufaktur dan produksi jasa. Salah satu kunci sukses kedua jenis produksi ini adalah proses yang efektif dan efisien. Setiap bagian dalam tahapan produksi harus dijalankan dengan cermat untuk meminimalkan kegagalan dan menghasilkan produk yang berkualitas. Seorang produsen yang sukses adalah orang yang dapat memanfaatkan potensi produksi secara optimal dan menghasilkan produk berkualitas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan