Faktor yang Melatar Belakangi Lahirnya Supersemar

Kata Pengantar

Halo, Pembaca Sekalian. Kali ini kita akan membahas tentang faktor yang melatar belakangi lahirnya supersemar. Sebagai salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia, supersemar memiliki sejuta cerita dan misteri di baliknya. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai faktor-faktor tersebut. Mari kita mengenal lebih jauh tentang supersemar dan menyingkap apa yang menjadi alasan dibalik kelahirannya.

Pendahuluan

Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret adalah suatu dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Dokumen ini memberikan kekuasaan mutlak kepada Jenderal Besar Soeharto dan menyingkirkan Jimly Idham dan sejumlah tokoh lainnya dari kepemimpinan militer. Langkah ini diambil untuk mengatasi krisis politik yang mendera Indonesia saat itu.

Namun, dibalik kelahirannya, terdapat beberapa faktor penting yang melatarbelakanginya. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah:

1. Turbulensi Politik di Indonesia

Pada awal dekade 1960-an, Indonesia mengalami berbagai macam krisis sosial-politik yang mengakibatkan kerusakan ekonomi dan politik. Ancaman perpecahan nasional, pemberontakan separatis berkecamuk dimana-mana, terutama di luar pulau Jawa. Selain itu, terdapat juga gerakan-gerakan sosial-politik yang mengusung kepentingan sendiri-sendiri. Semua ini memperburuk situasi yang saat itu telah sangat genting.

2. Terpuruknya Karir Soekarno

Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, ada beberapa peristiwa dan kebijakan pemerintahannya yang berdampak buruk terhadap keadaan politik dan ekonomi Indonesia. Misalnya, Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menghapus sistem partai politik dan membentuk sistem demokrasi terpimpin. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang terkesan otoriter dan konfrontatif membuat Soekarno semakin merosot dalam popularitas.

3. Pertentangan antara Soekarno dan Soeharto

Jenderal yang kelak menjadi Presiden kedua Indonesia itu memiliki capaian yang cukup mengesankan di bidang militer. Namun, Soeharto dan Soekarno memliki pandangan yang berbeda dalam mengurus pemerintahan. Soeharto kemudian menjadi kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN), sementara Soekarno masih berperan sebagai Presiden. Hubungan keduanya sudah memburuk dari lama, dan situasi justru memburuk ketika ada konflik Kabinet Indonesia Bersatu III pada Januari 1966.

4. Konflik Kabinet Indonesia Bersatu III

Kabinet Indonesia Bersatu III dipimpin oleh Djuanda Kartawidjaja. Kabinet ini merupakan kabinet pertama dari total sembilan kabinet yang dibentuk oleh Presiden Soekarno. Namun, kabinet ini tidak berjalan baik. Konflik antara anggota kabinet dan Presiden Soekarno sering muncul dan membuat pemerintahan menjadi tidak stabil.

5. Pernyataan Soekarno Mengenai Pemilihan Umum 1966

Saat itu, Presiden Soekarno menyatakan bahwa tidak akan ada pemilihan umum pada tahun 1966. Ini menjadi kontroversi besar, karena masyarakat luas menginginkan adanya pemilihan yang bebas dan adil. Langkah ini membuat pemerintahannya tambah terpuruk.

6. Invansi Terhadap Malaysia

Pada tahun 1963, Indonesia terlibat konflik dengan Malaysia. Konflik ini dimulai dari masalah Indonesia yang merasa bahwa Malaysia harus memperhatikan kepentingan politik dan ekonomi Indonesia, terutama di daerah Kalimantan. Indonesia mencapai puncaknya ketika menginvasi Sarawak, Sabah, dan Tanah Melayu. Namun, tindakan ini malah menimbulkan kecaman internasional yang memperburuk posisi Indonesia di mata dunia.

7. Gosong Panjang

Pada 1965, kota Gosong Panjang yang terletak di Pulau Jawa menjadi pusat perhatian karena adanya upaya pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini menyebabkan sekitar setengah juta orang tewas dan sejumlah besar infrastruktur dirusak, termasuk kilang minyak dan pabrik-pabrik bahan bakar fosil. Pemerintah kala itu pun kewalahan dalam menghadapi peristiwa ini.

Kelebihan dan Kekurangan Faktor yang Melatar Belakangi Lahirnya Supersemar

1. Turbulensi Politik di Indonesia

Kelebihan:

  • Turmoil atau kerusuhan sosial-politik yang terjadi di Indonesia pada masa itu menjadi salah satu faktor penting mengapa lahirnya supersemar menjadi sangat dibutuhkan sebagai solusi. Upaya untuk mengatasi masalah ini harus dilakukan dengan segera dan tepat.
  • Turmoil juga menghadirkan banyak peluang bagi elit politik untuk menyampaikan kepentingannya, dan supersemar menjadi alat yang tepat untuk mengatasi ancaman ini.

Kekurangan:

  • Turmoil juga menjadi tanda-tanda kekacauan di tengah-tengah politik Indonesia pada saat itu. Supersemar, meskipun mampu mengendalikan kekacauan tersebut, memperkuat naratif bahwa pemerintah tidak lagi mampu mengatasi masalah pada saat itu.
  • Supersemar melakukan intervensi dalam krisis sosial-politik yang dibenarkan dengan otoritas Presiden. Namun, tindakan ini berdampak pada pengabaian prinsip-prinsip demokrasi yang didambakan oleh rakyat Indonesia.

2. Terpuruknya Karir Soekarno

Kelebihan:

  • Terpuruknya karir Soekarno membuat masyarakat Indonesia mencari alternatif kepemimpinan yang lebih baik dan mampu memegang kendali pemerintahan. Supersemar memberikan pengaruh kuat dan penegasan akan kepemimpinan yang baru.
  • Terpuruknya karir Soekarno juga memberikan kesempatan bagi Soeharto untuk muncul sebagai pemimpin yang mampu memberikan solusi bagi krisis yang dihadapi Indonesia.

Kekurangan:

  • Memunculkan anggapan bahwa Soekarno telah lebih memperhatikan kepentingan pribadi daripada kepentingan nasional. Supersemar, meskipun efektif, memiliki efek samping negatif pada pemikiran masa depan mengenai demokrasi di Indonesia.
  • Terpuruknya karir Soekarno justru menunjukkan kelemahan sosial pada struktur masyarakat Indonesia, terutama dalam memilih pemimpin yang tepat. Supersemar menjadi contoh bagaimana sistem politik yang lemah akan menghasilkan hasil yang kurang baik.

3. Pertentangan antara Soekarno dan Soeharto

Kelebihan:

  • Pertentangan antara Soekarno dan Soeharto menyebabkan kevakuman dalam kepemimpinan Indonesia. Supersemar memungkinkan Soeharto untuk mengambil kendali penuh dan melakukan reformasi politik yang diperlukan. Hal ini membawa harapan baru bagi rakyat Indonesia.
  • Pertentangan ini menjadi pengingat bahwa dalam suatu pemerintahan, tidak semua orang memiliki pandangan yang sama dan adakalanya perlu ada kompromi untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Kekurangan:

  • Pertentangan antara Soekarno dan Soeharto harusnya bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus menggunakan langkah yang tegas seperti supersemar. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan dalam pengambilan keputusan secara damai oleh masyarakat Indonesia melalui jalur politik yang ada.
  • Pertentangan ini memperlihatkan bahwa justru kelompok militer yang memegang kendali pemerintahan pada saat itu. Hal ini memunculkan rasa tidak nyaman dalam kebebasan masyarakat Indonesia untuk menyuarakan pandangan mereka.

4. Konflik Kabinet Indonesia Bersatu III

Kelebihan:

  • Konflik Kabinet Indonesia Bersatu III menunjukkan bahwa pemerintahan Indonesia membutuhkan reformasi dan pengaturan kembali struktur politiknya. Langkah Soekarno dalam memberikan kekuasaan mutlak kepada Soeharto dengan supersemar menunjukkan bahwa dia memahami kebutuhan itu.

Kekurangan:

  • Konflik Kabinet Indonesia Bersatu III memperlihatkan bahwa sektor politik Indonesia tidak mencapai kesepakatan untuk menjalankan pemerintahan dengan baik. Supersemar menimbulkan kesan bahwa militer adalah satu-satunya yang mampu memimpin Indonesia keluar dari krisis tersebut.
  • Supersemar sebenarnya hanya mengubah bentuk pemerintahan saja tetapi tidak mengubah struktur politik Indonesia yang pada saat itu masih lemah dan kurang stabil. Hal ini mendorong munculnya negasi-negasi negatif dalam perkembangan demokrasi Indonesia di masa depan.

5. Pernyataan Soekarno Mengenai Pemilihan Umum 1966

Kelebihan:

  • Pernyataan Soekarno mengenai pemilihan umum 1966 menjadi pembuka jalan bagi lahirnya konflik dalam pemerintahan Indonesia. Supersemar sebagai jawaban terhadap krisis pemerintahan menjadi sebuah solusi tepat.

Kekurangan:

  • Tidak adanya pemilihan umum dan pengambilan keputusan oleh orang yang merdeka menunjukkan kurangnya kemampuan struktur politik Indonesia untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Supersemar memperkuat argumen bahwa kedaulatan masyarakat Indonesia tidak harus didasarkan pada kesepakatan politik.
  • Mempertegas pandangan bahwa langkah-seperti penolakan pemilihan rakyat oleh Presiden Soekarno-pentingnya pentingnya rakyat mempunyai suara dalam dunia politik. Supersemar justru menghilangkan kemampuan untuk kebebasan berbicara dan mengekspresikan pendapat mereka.

6. Invansi Terhadap Malaysia

Kelebihan:

  • Invansi terhadap Malaysia membuktikan bahwa hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara tetangga masih kurang baik. Supersemar menjadi solusi yang kuat untuk menyelesaikan masalah keluarnya Indonesia dari ancaman invasi tersebut.

Kekurangan:

  • Invansi terhadap Malaysia sebenarnya gagal dan justru memperburuk posisi Indonesia di mata internasional. Supersemar menularkan pemikiran bahwa dengan cara-cara kekerasan, bentuk pemerintahan Indonesia mampu mempertahankan kedaulatannya.
  • Contoh invasi seperti kejadian ini justru meningkatkan pentingnya pemikiran perdamaian dan diplomasi dalam politik internasional. Supersemar malah membuat pemerintahan Indonesia menjadi dibiolsis sebagai negara yang menggunakan kekerasan dalam mengatasi masalah.

7. Gosong Panjang

Kelebihan:

  • Gosong Panjang menjadi peristiwa yang sangat penting dan mempengaruhi langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Soekarno untuk memecahkan perselisihan politik pada masa itu. Supersemar menjadi alat yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  • Supersemar dapat menjadi contoh untuk mengatasi segala bentuk ketidakstabilan politik di Indonesia dan membawa stabilitas untuk masyarakat Indonesia.

Kekurangan:

  • Gosong Panjang membuktikan kurangnya kemampuan pemerintahan dalam mengatasi masalah sehingga memerlukan bantuan dari pihak militer. Supersemar menambahkan kekuatan militer dalam sebuah pemerintahan sipil, yang pada dasarnya tidak seharusnya seperti itu.
  • Supersemar pada dasarnya adalah solusi terakhir bagi krisis politik yang mendera Indonesia kala itu. Namun, solusi seperti ini harus tetap diiringi dengan prinsip-prinsip demokrasi dan melindungi hak asasi manusia. Hal yang tidak terlalu terwakili di dalam situasi saat itu.

Tabel Faktor yang Melatar Belakangi Lahirnya Supersemar

No.Nama FaktorDeskripsi
1.Turbulensi Politik di IndonesiaKrisis sosial politik yang memburuk akibat pemberontakan separatis dan gerakan sosial-politik yang mengusung kepentingan sendiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan