Pengantar: Salam Pembaca Sekalian

Halo pembaca sekalian, dalam artikel ini kita akan membahas tentang fehling A dan B. Mungkin sebagian dari kita sudah familiar dengan nama tersebut, namun bagi yang belum tahu, jangan khawatir karena kita akan membahasnya secara detail dan lengkap di sini.
Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu fehling A dan B.
Fehling A dan B adalah reagen kimia yang digunakan untuk menguji adanya gula reduksi dalam larutan. Pada umumnya, glukosa dan fruktosa termasuk ke dalam kategori gula reduksi. Kandungan gula seperti ini sering ditemukan pada berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran.

Pendahuluan: Fehling A dan B

Fehling A dan B adalah reagen yang digunakan untuk menguji adanya gula reduksi dalam larutan. Reagen ini ditemukan oleh seorang peneliti bernama Hermann Fehling pada tahun 1848. Fehling A terdiri dari larutan garam tembaga sulfat, sedangkan Fehling B terdiri dari campuran natrium hidroksida (NaOH) dan natrium karbonat (Na2CO3).
Kedua reagen ini digunakan dalam tes Fehling untuk mendeteksi gula reduksi dalam larutan. Tes Fehling adalah salah satu tes kimia paling penting yang digunakan dalam analisis kualitatif untuk mengidentifikasi adanya glukosa dan fruktosa dalam sampel. Cara kerja tes ini adalah dengan mengubah gula reduksi menjadi asam karboksilat dalam keadaan basa yang lemah, kemudian mengoksidasi asam karboksilat tersebut menjadi asam karboksilat yang lebih kuat. Dalam proses ini, tembaga dari Fehling A tereduksi, sementara garam kompleks tembaga hidroksida terbentuk.

Bagaimana Cara Menggunakannya?

Untuk melakukan tes Fehling, Anda perlu mempersiapkan larutan Fehling A dan B terlebih dahulu. Larutan Fehling A dibuat dengan mencampurkan 69,28 gram garam tembaga sulfat dengan 704 ml air distilasi. Kemudian, larutan Fehling B dibuat dengan mencampurkan 346 gram natrium hidroksida dan 173 gram natrium karbonat dengan 800 ml air distilasi. Setelah itu, campurkan larutan Fehling A dan B dengan perbandingan 1:1 (v/v) secara perlahan.

Kelebihan Fehling A dan B

1. Mudah ditemukan dan murah
2. Sangat spesifik dalam mengidentifikasi gula reduksi dalam sampel
3. Metode yang mudah dilakukan dengan hasil yang cepat dan akurat

Kekurangan Fehling A dan B

1. Reagen ini kurang efektif untuk mengidentifikasi gula non-reduksi seperti sukrosa dan maltosa
2. Mengakibatkan limbah beracun karena adanya limbah berbahaya yang dihasilkan di akhir tes
3. Tes ini akan gagal jika pertengahan pH tidak tepat yang cenderung bersifat asam.

Tabel Informasi lengkap untuk Reagen Fehling A dan B

Nama ReagenLarutan Fehling ALarutan Fehling B
KeteranganLarutan garam tembaga sulfatCampuran natrium hidroksida (NaOH) dan natrium karbonat (Na2CO3)
Cara MembuatCampurkan 69,28 gram garam tembaga sulfat dengan 704 ml air destilasiCampurkan 346 gram natrium hidroksida dan 173 gram natrium karbonat dengan 800 ml air destilasi. Kemudian dicampur dengan Fehling A 1:1 (v/v)
KelebihanMudah didapatkan dan murah, sangat spesifik dalam mengidentifikasi gula reduksi, metode yang mudah dilakukan dengan hasil yang cepat dan akurat
KekuranganKurang efektif untuk mengidentifikasi gula non-reduksi seperti sukrosa dan maltosa, menghasilkan limbah beracun karena adanya limbah berbahaya pada akhir tes, dan gagal jika pH pertengahan tidak tepat yang cenderung bersifat asam

FAQ (Frequently Asked Questions) Fehling A dan B

1. Apakah ada alternatif lain daripada menggunakan Fehling A dan B untuk menguji gula reduksi dalam sampel?

Ya, ada alternatif lain yaitu menggunakan tes Kromatografi Lapis Tipis (TLC) atau tes fenol-sulfat. Namun, Fehling A dan B adalah salah satu reagen kimia yang paling umum dan murah untuk mendeteksi gula reduksi.

2. Bagaimana cara membuang limbah beracun setelah tes Fehling selesai dilakukan?

Dalam kondisi ideal, limbah harus dikeringkan dan dibuang dengan aman karena limbah dapat mengandung tembaga sulfat dan sodium hidroksida, yang keduanya berbahaya bagi lingkungan.

3. Apa saja jenis gula reduksi yang bisa terdeteksi dengan menggunakan Fehling A dan B?

Glukosa dan fruktosa adalah jenis gula reduksi yang paling umum yang bisa terdeteksi dengan menggunakan tes Fehling.

4. Apakah reagen Fehling A dan B dapat digunakan untuk mendeteksi gula non-reduksi seperti sukrosa dan maltosa?

Tidak, tes Fehling hanya dapat digunakan untuk mendeteksi gula reduksi seperti glukosa dan fruktosa.

5. Apa saja jenis sampel yang bisa diuji dengan menggunakan Fehling A dan B?

Fehling A dan B dapat digunakan untuk menguji berbagai jenis sampel yang mengandung gula reduksi, seperti air kelapa, madu, dan air kencing.

6. Apa dampak buruk jika prosedur tes Fehling dilakukan dengan tidak benar?

Jika tes Fehling dilakukan dengan tidak benar, maka hasil uji akan salah.

7. Apa saja jenis kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan tes Fehling?

Kesalahan yang mungkin terjadi antara lain karena kesalahan saat menimbang bahan-bahan untuk membuat Fehling A dan B, pengenceran yang tidak tepat, atau pH yang tidak tepat.

8. Apa bedanya antara reagen Tollens dan reagen Fehling?

Reagen Tollens digunakan untuk menguji karbohidrat lain selain glukosa dan fruktosa, sementara Fehling digunakan hanya untuk menguji glukosa dan fruktosa.

9. Apakah tes Fehling dapat digunakan untuk menguji glukosa dalam darah?

Tidak, tes Fehling hanya digunakan untuk menguji glukosa dalam larutan. Untuk menguji konsentrasi glukosa dalam darah, Anda harus menggunakan alat yang disebut glukometer.

10. Apakah reagen Fehling A dan B berbahaya?

Iya, Fehling A mengandung tembaga sulfat dan Fehling B mengandung natrium hidroksida yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, perlindungan dan pemulangan limbah sangatlah penting.

11. Apakah ada metode alternatif lain selain menggunakan reagen Fehling untuk menguji gula reduksi dalam sampel?

Ya, ada salah satu metode alternatif yaitu menggunakan enzim glukosa oksidase. Metode ini sering ditemukan dalam alat uji urin untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urin.

12. Bagaimana cara memeriksa jika reagen Fehling A dan B masih baik?

Reagen Fehling harus disimpan di kondisi yang benar dan digunakan dalam jangka waktu tertentu. Cara memeriksanya adalah dengan uji kualitatif menggunakan metode Fehling dalam beberapa keadaan variabel.

13. Apa yang harus dilakukan jika kita terkena reagen Fehling?

Bila terkena reagen fehling, segera bilas dan cuci dengan air mengalir. Jangan sampai menyentuh mata sebelum tangan bersih. Dilakukan dengan hati-hati, jangan bersifat panik. Segera temui dokter jika inseki lebih parah.

Kesimpulan: Reagen Fehling A dan B untuk Menguji Gula Reduksi

Sekarang, setelah kita mengetahui informasi yang cukup mengenai reagen Fehling A dan B, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa Fehling A dan B adalah reagen kimia yang murah dan mudah didapatkan dengan hasil yang cepat dan akurat dalam mendeteksi adanya gula reduksi dalam larutan. Namun, reagen ini memiliki kekurangan, yaitu kurang efektif untuk mengidentifikasi gula non-reduksi seperti sukrosa dan maltosa, menghasilkan limbah beracun, dan akan gagal jika pertengahan pH tidak tepat yang cenderung bersifat asam. Oleh karena itu, gunakanlah Fehling dengan hati-hati di bawah pengawasan ahli di laboratorium.

Disclaimer: Tertib Aman dalam Menggunakan Reagen Fehling A dan B

Pembaca yang terhormat, penulis ingin menekankan bahwa penggunaan reagen Fehling A dan B harus dilakukan dengan hati-hati di bawah pengawasan ahli di laboratorium. Penggunaan reagen tanpa pengawasan bisa membahayakan diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian atau kerusakan yang terjadi akibat penggunaan reagen Fehling A dan B yang tidak tepat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan