Pembukaan

Halo, Pembaca Sekalian! Apakah Anda percaya bahwa tuntutan dunia modern untuk kebebasan individu, hak asasi manusia dan keterbukaan pasar harus ditopang oleh kebijakan liberalisme? Atau kah, Anda merasa liberalisme hanya menjadi alat untuk window dressing, cara elegan bagi penguasa untuk menipu rakyat tentang kebijakan sewenang-wenang mereka?

Jangan buru-buru menjawab. Mari kita lihat lebih dalam tentang apa itu free fight liberalisme.

Pendahuluan

Free fight liberalisme atau liberalisme ala libertarian adalah sebuah doktrin politik yang mengusung sebuah gagasan bahwa segala bentuk intervensi pemerintah pada hak-hak individu harus dihilangkan. Menurut pandangan ini, pasar yang bebas dan kompetitif akan menciptakan keputusan ekonomi dan politik yang lebih baik daripada tindakan pemerintah.

Free fight liberalisme ini merupakan konsep yang umumnya ditolak oleh kiri maupun kanan karena dianggap terlalu ekstrem dan anarkis. Namun, beberapa kelompok politik dan ekonomi justru mendukung pandangan ini, dengan keyakinan bahwa pasar yang bebas merupakan bentuk kesetaraan dan kemakmuran yang lebih baik daripada pemerintahan yang terlalu besar dan cenderung otoriter.

Namun, atas dukungan pemerintah yang makin menurun, kini liberalisme sedang dalam ujian. Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang kembali mencintai negara menjadi sebuah isu yang harus dikaji lebih dalam.

Terlepas dari polemik ini, apa saja sih kelebihan dan kekurangan dari free fight liberalisme?

Kelebihan Free Fight Liberalisme

1. Menjaga Kebebasan Individu

Free fight liberalisme adalah bentuk pemerintahan yang menghargai kebebasan individu secara maksimal. Konsep ini menganggap bahwa individu memiliki hak untuk mengatur hidupnya sendiri tanpa intervensi dari pihak lain, baik itu negara atau orang lain.

Pentingnya kebebasan individu sebagai hak asasi manusia menempatkan sebuah pikiran yang lebih sempit ke dalam kebijakan pada sebuah negara.

2. Meningkatkan Inovasi

Model pasar yang bebas menonjolkan adanya kreativitas dari pemain pasar dan dukungan penuh pada inovasi baru tanpa hindaran dari kebijakan pemerintah. Pasar bebas juga menyediakan kemungkinan akses terhadap ketersediaan barang atau jasa, dengan begitu dapat menciptakan perusahaan dan produk yang berkualitas tinggi.

Semua itu berawal dari kebebasan dalam lingkungan usaha. Tanpa terhalang peraturan yang membatasi kreativitas dalam berusaha, masyarakat akan lebih mudah untuk mencoba berbagai model usaha bahkan ide baru.

3. Pintu Masuk yang Lebih Mudah

Adanya pasar dengan kebebasan yang tinggi menawarkan sebuah akses dan dalam waktu yang singkat kepada masyarakat untuk membuat perusahaan mereka sendiri. Semakin terbuka pasar, semakin kecil hambatan masuknya keinginan masyarakat untuk membuat bisnis.

Hal ini sejalan dengan konsep “semua orang berpotensi sama” dan tidak ada satu pun yang lebih istimewa dalam hal kepentingan bisnis.

4. Keterbukaan Pasar

Market yang terdorong oleh bebasnya bisnis yang menjadi modal dalam persaingan pasar mampu memberikan informasi yang sebenarnya dari produk atau jasa yang sedang beredar. Dengan adanya keterbukaan yang tinggi dalam pasar, maka dapat meminimalisir terjadinya kerugian yang terjadi, hal ini akan menjadikan kebebasan pasar yang dikembangkan oleh pemerintah menjadi suatu keuntungan bagi masyarakat.

Hal itu juga menjawab ketidakpastian dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan informasi. Pasar bergerak sesuai demand, peluang dan dinamika pasar sendiri.

5. Mempunyai Potensi Merangsang Pertumbuhan Ekonomi

Bebasnya kegiatan bisnis di dalam lingkup pasar akan mempengaruhi sendi-sendi ekonomi suatu negara. Hal ini mempengaruhi konsumen, produsen dan faktor teknologi yang berkembang.

Melalui potensi peluang ini sendiri, maka akan memancing berkembang secara kompetitif, menstimulasi produksi ekonomi serta meningkatkan kualitas produk yang dikonsumsi masyarakat.

6. Keterbukaan dan Transparansi Bisnis

Market yang bebas mampu meminimalkan terjadinya malfungsi kebijakan pada sektor bisnis dan khususnya usaha mikro dan kecil. Dalam cara ini, maka keuntungan pada setiap kelompok bisnis sama dan tidak berkembang secara anarki, menjaga tatanan dalam pasar.

Hal itu sendiri juga memberikan kepercayaan pemegang saham untuk mempraktikkan prinsip keadilan atau fair play dalam menjual dan membeli saham.

7. Mengembangkan Potensi Diri

Konsep bebas menjalankan usaha akan mempengaruhi aspek kinerja suatu individu atau kelompok. Hal itu sendiri akan meningkatkan potensi diri dalam mengembangkan diri sendiri sebagai pribadi atau kelompok.

Kebebasan dalam menentukan pilihan hidup, usaha dan pekerjaan akan memperpanjang masa peluang bagi setiap orang yang menciptakan nilai-nilai baru dalam berniaga.

Kekurangan Free Fight Liberalisme

1. Tidak Adanya Jaminan Kesetaraan

Free fight liberalisme terlalu menjunjung tinggi sisi kapitalistik dari pasar, tanpa sedikit pun memperhitungkan faktor kesetaraan pada sisi yang lebih lemah di dalam masyarakat.

Sistem pasar-bebas ini memungkinkan adanya persaingan ketat yang selanjutnya akan mengakibatkan adanya perbedaan kelas yang signifikan, hal ini tentunya tidak sesuai dengan konsep keadilan sosial.

2. Memperkuat Kekuasaan Oligarki

Free fight liberalisme tidak selalu berlaku dengan prinsip persaingan yang adil. Kebijakan ini justru akan mampu memperkuat pengaruh para pemilik modal atau oligarki dalam mengendalikan pasar dan mengeksploitasi sumber daya negara secara tidak adil.

Akibat dari implementasi kebijakan ini, justru masyarakat kecil yang berada pada jalur yang tidak merata tertinggal dalam hal akses dan kemungkinan bisnis.

3. Mengabaikan Kesejahteraan Umum

Jika pasar-bebas masih menjadi suatu harapan dunia, hal itu sendiri akan mengabaikan aspek kesejahteraan sosial yang ada di dalamnya. Terlebih lagi jika prinsip maksimalisasi keuntungan menjadi satu-satunya tolak ukur dari kepentingan individu.

Konsep ini tidak memperhitungkan efek negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan atau kerugian yang dialami oleh kelompok masyarakat tertentu. Sebagai sebuah negara mayoritas Muslim, fasilitas dan pelayanan publik harus bisa diakses oleh seluruh masyarakat.

4. Ketergantungan Investasi Asing

Jika model pasar bebas atau free fight liberalisme bertahan lama, maka akan terjadinya disrupsi dalam investasi asing dari luar negeri. Hal ini mengadakan imbas yang buruk terhadap kemandirian suatu pemerintahan sehingga terjadi ketertinggalan mengenai kebutuhan wilayah yang ada di indonesia selama ini.

Ketergantungan dalam hal ini akan mempengaruhi pemerintah untuk selalu meregulasi pasar secara ketat, sekaligus mempengaruhi daya tawar terhadap negara-negara konsumen tinggi yang terpercaya.

5. Merusak Hak Asasi Lingkungan

Konsep pasar bebas dalam pattaya trading akan membuka segala kemungkinan yang dapat memperparah lingkungan hidup menjadi kerusakan yang masih menebar banyak ancaman bagi seluruh masyarakat dunia seperti global warming, penggundulan hutan dan ekosistem yang cacat.

Hukum dan regulasi menjadi satu-satunya prinsip yang mampu membatasi orang yang mempunyai kapasitas besar untuk mengolah resiko pada lingkungan hidup.

6. Merusak Konsep Kebijakan Pemerintah

Konsep pasar bebas terkesan serampangan tanpa mengartikan konsep ekonomi yang sedang berlangsung. konsep bebas inilah yang menjadi penyesat mengenai berjalannya suatu pemerintahan.

Kebijakan pemerintah seperti subsidi hampir tidak ada gunanya jika kebijakan negara dilakukan pada sistem bebas. Untuk menghindari kerugian, pemerintah akan selalu merugikan rakyat dan membuat mereka kekurangan ketersediaan barang di pasar atau harga yang terlalu tinggi.

7. Memenuhi Kebutuhan Pribadi yang Ketergantungan

Kebebasan yang berlebihan dalam pasar mengarah pada pertumbuhan individu yang tergantung pada pilihan ekonomi mereka sendiri. Model bisnis yang berdasarkan pada kebebasan akan membuat orang merasa tergeser oleh waktu, karena dalam kurun waktu yang singkat bisnis hanya mengakomodir keuntungan saja tanpa melihat longgarnya aspek konsumen ataupun tempat baru.

Hal itu menyebabkan penggunaan teknologi yang tidak efisien, sehingga menjadi ledakan kebiasaan yang sama yang tidak bisa diserap pasar dalam kurun waktu yang bersamaan.

Informasi Lengkap Mengenai Free Fight Liberalisme

InformasiDeskripsi
Jenis Doktrin PolitikLiberalisme Desa atau libertarianisme.
Peloporan Doktrin PolitikAdam Smith
Prinsip PokokPasar Bebas
Arah Kebijakan Ekonomi yang DimilikiMinimalisasi dan suatu pasar bebas, tanpa terlalu banyak peraturan
Bentuk OrganisasiIndividu tanpa keteraturan
Asas PersamaanMengutamakan kebebasan individu/kompetisi
Visi MisiPasar bebas yang terbuka untuk pertumbuhan bisnis.
PenyelenggaraIndividu atau swasta dengan tidak banyak aturan pemerintah.
Respon MasyarakatMasih kurang diminati dan kalah melawan sistem kapitalistik karena tidak memiliki dukungan dari negara dan cenderung rawan terhadap aksi vitimisasi dari kalangan oligarki.
Hasil TindakanMemperkukuh kebijakan pasar bebas dan meminimalisasi pemerintah sebagai pengatur pasar.
Tujuan AkhirKecerdasan Masyarakat dalam menilai kualitas baik buruknya suatu isi pasar.

FAQ

1. Apa Bedanya Free fight liberalisme dengan Liberalisme?

Free Fight Liberalisme berbeda dengan Liberalisme pada segi dasar pandangan politik dan ekonomi. Apa yang membedakan keduanya adalah Free Fight Liberalisme mengacu pada kebijakan yang lebih mengedepankan pasar yang bebas tanpa adanya regulasi dari pemerintah. Sedangkan liberalisme sebagai bentuk pemikiran mengenai hak dan kebebasan individu pada suatu masyarakat.

2. Apa saja kekurangan dari free fight liberalisme?

Berikut adalah beberapa kekurangan dari free fight liberalisme: (1) Tidak ada jaminan kesetaraan; (2) Memperkuat kekuasaan oligarki; (3) Mengabaikan kesejahteraan umum; (4) Ketergantungan pada investasi asing; (5) Merusak hak asasi lingkungan.

3. Apa tujuan free fight liberalisme?

Tujuan dari free fight liberalisme adalah membuka akses bagi siapa saja untuk masuk ke dalam pasar bebas dan merangsang masyarakat untuk membuat perusahaan mereka sendiri dengan memiliki kemungkinan yang sama, tumbuh secara kompetitif, menstimulasi produksi ekonomi serta meningkatkan kualitas produk yang dikonsumsi masyarakat.

4. Mengapa masyarakat masih kurang minat terhadap konsep free fight liberalisme?

Hal itu disebabkan oleh ketidakpastian dan kekurangan dukungan dari pemerintah. kepada masyarakat karena merekang cenderung terdorong oleh konsep ekonomi yang lebih produktif dan lebih jelas dalam melihat prospek masa depan.

5. Apakah Free fight liberalisme merupakan bentuk politik dan ekonomi yang ekstrem?

Free fight liberalisme memang dianggap terlalu ekstrem dan anarkis oleh beberapa kelompok politik dan ekonomi, namun di sisi lain, beberapa kelompok politik dan ekonomi justru mendukung pandangan ini, dengan keyakinan bahwa pasar yang bebas merupakan bentuk kesetaraan dan kemakmuran yang lebih baik daripada pemerintahan yang terlalu besar dan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan