Pengantar

Assalamualaikum pembaca sekalian. Keimanan kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang diwajibkan bagi setiap umat muslim. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap peristiwa dalam kehidupan manusia, baik itu yang bersifat positif maupun negatif, telah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak akan terjadi tanpa seizin-Nya.

Dalam pandangan Islam, beriman kepada qada dan qadar berarti menerima takdir dan merelakan segala yang telah Allah tetapkan dalam hidup ini. Konsep ini bukan sekadar berserah diri, namun juga mengandung nilai-nilai kearifan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang fungsi beriman kepada qada dan qadar dan bagaimana konsep ini dapat membantu kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Pendahuluan

Fungsi beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu prinsip dasar dalam keyakinan umat Islam. Konsep ini dapat membantu manusia dalam menghadapi berbagai masalah di seluruh aspek kehidupannya. Berikut adalah 7 paragraf yang menjelaskan bagaimana fungsi beriman kepada qada dan qadar dalam kehidupan manusia.

Pertama-tama, beriman kepada qada dan qadar mengajarkan kepada manusia untuk menerima takdir dan merelakan segala sesuatu yang telah diatur oleh Allah. Dalam Al-Quran, firman-Nya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran yang telah ditentukan” (Al-Qamar: 49). Dengan memahami konsep ini, manusia akan lebih mudah menerima kenyataan hidup yang pahit dan menghargai berbagai anugerah yang telah diberikan.

Kedua, beriman kepada qada dan qadar dapat membantu manusia dalam mengatasi rasa takut yang berlebihan. Dalam setiap aspek kehidupan, manusia cenderung merasa takut terhadap segala sesuatu yang dianggap berbahaya atau berisiko. Namun, dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah telah menentukan takdir mengenai segala sesuatu, manusia akan merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan.

Ketiga, konsep beriman kepada qada dan qadar dapat membantu manusia sebagai penghibur ketika mengalami kesulitan hidup. Ketika seseorang mengalami masalah yang sulit dihadapi, keyakinan bahwa Allah telah menentukan takdir dapat membantu meredakan tekanan dan memberikan rasa nyaman dalam menghadapi masalah tersebut. Sebagai manusia yang lemah, kita membutuhkan penghibur yang mampu menenangkan hati dan pikiran.

Keempat, keyakinan kepada qada dan qadar dapat membantu manusia menjadi lebih bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Dalam Al-Quran, disebutkan: “Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan berpaut kepada (kecuali) dirinya sendiri; dan apabila dia ditimpa oleh malapetaka, maka dia merayu (berdoa) kepada Kami dengan kedua-duanya, yaitu, (berdoa apabila) diberikan nikmat atau ditimpa oleh musibah. Katakanlah: “Hanya Allah sajalah yang dapat menyelamatkan kamu daripadanya dan hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (Yunus: 12) Konsep ini mengajarkan manusia untuk menghargai berbagai nikmat yang telah diberikan oleh Allah dan senantiasa bersyukur dalam setiap situasi.

Kelima, beriman kepada qada dan qadar dapat membantu manusia untuk tetap mengikuti perintah Allah meskipun terkadang sulit dijalankan. Sebagai manusia yang sering kali berbuat kesalahan, menjadi penting untuk tetap mengikuti perintah yang telah Allah tetapkan walaupun seringkali tak mudah dipahami. Kehadiran kokoh kepercayaan pada qada dan qadar dapat membantu mengontrol diri ketika dihadapkan pada situasi sulit tersebut dan tetap melakukan perintah Tuhan.

Keenam, beriman kepada qada dan qadar dapat membantu manusia dalam memandang lebih positif akan masa depan. Dengan kepercayaan bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah, maka manusia akan merasa lebih tenang dalam menghadapi masa depannya, yang tentunya tidak selalu seperti yang diinginkan. Keyakinan ini bisa mendorong manusia untuk mengambil tindakan yang positif dan berusaha semaksimal mungkin dalam menghadapi situasi yang sulit agar dapat memaksimalkan potensi.

Ketujuh, konsep beriman kepada qada dan qadar memunculkan kepedulian sosial serta semangat untuk berbuat kebaikan. Dalam setiap tindakan kebaikan yang dilakukan, Allah memerintahkan umat muslim untuk meyakini bahwa jalan kebaikan telah diperlihatkan tanpa keahlian subtansi saja. Ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai sesama dan tidak pernah mengambil apa yang bukan hak kita, karena semua yang telah terjadi sudah dirancang dan Allah-lah yang membuka jalan kebaikan.

Kelebihan dan Kekurangan Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar

Setiap hal pasti akan memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal yang sama berlaku untuk beriman kepada qada dan qadar. Dalam paragraf berikut, akan dibahas lebih rinci mengenai 7 paragraf mengenai kelebihan dan kekurangan fungsi beriman kepada qada dan qadar.

Kelebihan

Pertama, dengan keyakinan kuat bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Allah, manusia akan merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi berbagai masalah. Ini adalah kelebihan yang sangat signifikan bagi manusia yang selalu dihadapkan pada berbagai situasi dan tantangan kehidupan. Keyakinan yang kokoh akan qada dan qadar akan menghindarkan manusia dari rasa takut yang berlebihan dan stres karena tidak mampu atau merasa tidak punya kontrol terhadap kehidupan.

Kedua, beriman kepada qada dan qadar dapat membantu manusia untuk tetap mengikuti perintah Allah meskipun terkadang sulit dijalankan. Sebagai manusia kita seringkali berbuat kesalahan atau melakukan kesalahan dalam melakukan tindakan. Namun, bila kita memiliki keyakinan serta percaya bahwa dupa Perintah Allah adalah jalur kebahagiaan dan merdeka, maka qada dan qadar dapat mengontrol diri ketika dihadapkan pada situasi sulit tersebut dan tetap melakukan perintah Tuhan.

Ketiga, dengan keyakinan bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah, maka manusia akan merasa lebih tenang dalam menghadapi masa depannya, yang tentunya tidak selalu seperti yang diinginkan. Keyakinan ini bisa mendorong manusia untuk mengambil tindakan yang positif dan berusaha semaksimal mungkin dalam menghadapi situasi yang sulit, sehingga dapat memaksimalkan potensi.

Keempat, beriman kepada qada dan qadar dapat membantu manusia menjadi lebih bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Dalam Al-Quran, disebutkan: “Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan berpaut kepada (kecuali) dirinya sendiri; dan apabila dia ditimpa oleh malapetaka, maka dia merayu (berdoa) kepada Kami dengan kedua-duanya, yaitu, (berdoa apabila) diberikan nikmat atau ditimpa oleh musibah. Katakanlah: “Hanya Allah sajalah yang dapat menyelamatkan kamu daripadanya dan hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (Yunus: 12)

Kelima, keyakinan kepada qada dan qadar dapat menyadarkan manusia tentang ketentuan taqdir serta ketergantungan manusia terhadap Allah. Konsep ini memunculkan rasa syukur dan tanggung jawab sosial, yang selanjutnya menjadi kekuatan untuk melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Keenam, konsep beriman kepada qada dan qadar memudahkan manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang selalu berubah. Dengan keyakinan bahwa Allah telah menentukan segala hal, manusia dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada dan merasa lebih tenang dalam menghadapi perubahan: karena selalu yakin bahwa perubahan tersebut akan selalu mengikuti ketetapan yang telah disediakan-Nya.

Ketujuh, beriman kepada qada dan qadar membuka pandangan manusia untuk lebih menghargai keberagaman dan perbedaan. Keyakinan ini selalu mengingatkan kita untuk dalam pandangan ini, seluruh makhluk ciptaan-Nya adalah sama di hadapan Allah, yang mana atas perbedaan itulah manusia diduga memiliki kecenderungan untuk saling membedakan.

Kekurangan

Pertama, kepercayaan kepada qada dan qadar cenderung memunculkan sikap pasif dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Sebagai manusia yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak, kita juga perlu berusaha untuk mengubah segala sesuatu dewasa ini sehingga menghasilkan dampak yang positif bagi kehidupan di planet ini.

Kedua, kepercayaan terhadap qada dan qadar sulit dijalankan oleh manusia yang tidak memiliki keimanan dan kepercayaan yang kuat pada Tuhan. Setiap orang tentunya memiliki perbedaan-perbedaan dalam pandangan kehidupan, sehingga bagi mereka yang tidak memiliki keyakinan atas qada dan qadar, kepercayaan ini hanya mendatangkan hambatan dalam kehidupan.

Ketiga, penggunaan kepercayaan qada dan qadar terlalu berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan mental manusia. Terkadang, manusia seringkali menyalahkan qada dan qadar atas kesusahan yang dihadapi karena tidak ada yang bisa dilakukan dalam mengubah keadaan.

Keempat, keyakinan terhadap qada dan qadar dapat memunculkan sikap sombong dan meremehkan peranan manusia dalam mengambil keputusan terbaik. Kepercayaan bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah memunculkan rasa puas tanpa mengambil tindakan apapun.

Kelima, keyakinan tentang qada dan qadar berpotensi menghasilkan pemahaman yang salah mengenai takdir dan ketentuannya. Ada yang menjadikan pengalaman buruk sebagai takdir tetap yang tidak ada perlu mengubahnya. Padahal, kita bisa berusaha melakukan perbuatan baik, dengan mengambil hikmah dari pengalaman buruk tersebut. Kepercayaan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk membiarkan pergulatan masa depan tanpa tindakan apapun.

Keenam, kepercayaan terhadap qada dan qadar dapat sanggup memunculkan sikap individualis dan tidak peduli dengan sesama. Keyakinan yang salah dan terlalu berlebihan terhadap takdir membuat manusia merasa tidak perlu peduli terhadap orang lain atau berasumsi bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah takdir. Padahal tidak semua orang siap dan mampu menerima realitas yang berat.

Ketujuh, kepercayaan terhadap qada dan Qadar, ketika dipahami terlalu serius, dapat menimbulkan beragam ideologi tt, seperti fatalisme, relegionis, determinisme, filsafat kebencian, dan sebagainya. Hal semacam ini menjelimetkan ideologi yang dibentuk oleh agama, tidak menjadikan agama suatu bentuk pemahaman yang baik bagi kehidupan di saat sekarang.

Tabel Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar

Fungsi Beriman kepada Qada dan QadarDetail
Menerima takdirPentingnya sebagai penghibur dalam menghadapi kenyataan hidup yang berat
Mengatasi rasa takut yang berlebihanPentingnya untuk membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit
Menjadi pelita di masa kesulitanMemudahkan kita dalam menghadapi situasi dan menyelesaikan masalah
Bersyukur atas nikmatMembuat kita lebih menghargai anugerah yang telah diberikan oleh Allah
Tetap mengikuti perintah AllahMengurangi risiko melakukan kesalahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Menghadapi masa depan dengan positifMembuat pemikiran kita lebih terbuka dan positif terhadap berbagai kemungkinan
Memunculkan kepedulian sosial dan semangat berbuat kebaikanMembawa kebaikan bagi orang lain dan lingkungan

FAQ tentang Beriman kepada Qada dan Qadar

1. Apakah qada dan qadar bisa diubah manusia?

Tidak, qada dan qadar telah ditentukan oleh Allah SWT dan tidak dapat diubah manusia.

2. Apa man

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan