Pengertian GraphQL


Apa Itu GraphQL dan Bagaimana Pengaruhnya di Indonesia?

GraphQL adalah teknologi query language open-source yang dibuat oleh Facebook untuk mengakses dan memanipulasi data. GraphQL memiliki kecepatan yang lebih baik dibandingkan REST API dan merupakan alternatif yang lebih baik dalam pengelolaan API. Selain itu, GraphQL juga menyediakan banyak fitur yang memudahkan developer untuk memanipulasi dan berkembang dengan cepat. Dalam pengertian yang singkat, GraphQL adalah teknologi yang sangat membantu para developer dalam mengembangkan aplikasi.

GraphQL biasa digunakan dalam web development dan mobile development. Kelebihan dari GraphQL adalah query yang fleksibel, dengan artian developer dapat mengambil dan memperoleh data yang dibutuhkan dalam satu kali query. Sementara, pada REST API, developer sering kali harus melakukan berbagai request untuk memperoleh informasi sesuai kebutuhan. Sangat cocok bagi para developer yang ingin mencari solusi dalam mengoptimalkan API.

Fitur-fitur lainnya yang dimiliki oleh GraphQL yakni integrasi yang mudah dengan berbagai platform, dukungan untuk pengembangan real-time, serta sangat mudah diintegrasikan dengan teknologi dan database lain yang biasa digunakan dalam pengembangan aplikasi. Hal ini menjadikan GraphQL sebagai pilihan bagi developer yang ingin mengoptimalkan pengembangan aplikasi.

Dalam dunia developer di Indonesia, GraphQL menjadi teknologi yang populer seiring dengan semakin banyaknya developer di Tanah Air. Dilansir bahwa puluhan perusahaan teknologi dan startup di Indonesia telah menggunakan teknologi query language ini untuk mengembangkan aplikasi mereka.

Teknologi GraphQL menawarkan banyak potensi dan kelebihan. Para developer di Indonesia dapat mengembangkan aplikasi dengan lebih fleksibel dan efisien. Berdasarkan survei Stack Overflow pada 2020, GraphQL tercatat sebagai teknologi yang paling dicari developer, terutama di Indonesia yang memang memiliki perkembangan startup yang sangat pesat. Dengan pertumbuhan yang pesat dan memiliki keunggulan yang sangat menguntungkan, GraphQL menjadi teknologi yang menjanjikan di masa depan untuk dunia pengembangan aplikasi di Indonesia.

Karakteristik GraphQL


GraphQL

GraphQL adalah bahasa query yang dirilis oleh Facebook pada tahun 2015. GraphQL digunakan untuk mengakses atau memanipulasi data di server. Dalam perkembangannya, GraphQL kini dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada REST API.

Salah satu karakteristik GraphQL adalah adanya tipe-tipe skema yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data yang akan diambil dan dikirimkan. Ada tiga tipe skema yang terdapat pada GraphQL, yaitu:

  • Query: digunakan untuk mengambil atau membaca data
  • Mutation: digunakan untuk melakukan perubahan data seperti menambahkan, mengubah atau menghapus data
  • Subscription: digunakan untuk melakukan pengawasan pada saat terdapat data telah berubah.

Dalam contoh kasus, ketika kita ingin meminta data produk pada GraphQL, maka akan terlihat seperti ini:

query {
  product {
    id
    name
    price
  }
}

Dalam sintaksis tersebut hanya terdapat satu operasi query, yaitu operasi product yang akan mengambil kolom id, name, dan price. Kemudian, hasil penambahan atau penghapusan data pada sebuah operasi mutation akan terlihat seperti ini:

mutation {
  addProduct (
    name: "Baju Unik"
    price: 120000
  ) {
    id
    name
    price
  }
}

Ketika meminta data dari server, REST memiliki keterbatasan seperti hanya dapat meminta data berupa seluruh objek atau hanya beberapa bagian tergantung pada endpointnya. Namun, GraphQL lebih fleksibel ketika memungkinkan pengguna meminta spesifik data yang mereka butuhkan, tidak sekaligus seluruh objek.

GraphQL juga memiliki kemampuan caching sehingga memudahkan pengguna dalam memperoleh data yang tidak perlu diambil dari server setiap kali pengguna meminta data. Dalam caching ini, GraphQL akan menyimpan data terakhir yang diambil beserta waktu pembaruan datanya.

Selain itu, GraphQL juga dapat memantau individual pemanggilan query. Hal ini penting terutama ketika memperbaiki kesalahan query yang dipanggil. Pada infrastruktur REST, tidak memungkinkan pemeliharaan level granularitas seperti ini.

Dalam kesimpulan, GraphQL menawarkan manfaat bagi pengguna dan pengembang aplikasi dalam mengambil dan memanipulasi data. Kelebihan-kelebihan tersebut membuktikan bahwa GraphQL dapat bersaing dan menjadi alternatif yang lebih baik bagi pengguna untuk membangun aplikasi dan memanipulasi datanya.

Kelebihan Menggunakan GraphQL


GraphQL Indonesia

GraphQL adalah sebuah bahasa query yang modern dan powerful yang digunakan oleh banyak pengembang aplikasi di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, GraphQL juga mulai populer di Indonesia. Ada beberapa kelebihan menggunakan GraphQL yang menjadi alasan mengapa banyak pengembang di Indonesia beralih ke teknologi ini.

Mengurangi Overfetching dan Underfetching


Overfetching dan Underfetching

Salah satu kelebihan besar dari GraphQL adalah mengurangi Overfetching dan Underfetching. Overfetching terjadi saat aplikasi meminta data dari sebuah endpoint, tetapi data yang diambil terlalu banyak sehingga sebagian data tersebut tidak digunakan. Underfetching terjadi saat aplikasi meminta beberapa endpoint untuk mengambil data tertentu, tetapi data tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan aplikasi.

Dengan GraphQL, kita dapat menentukan dengan tepat data seperti apa yang kita butuhkan dari sebuah endpoint. Kemudian, GraphQL akan melakukan query untuk mendapatkan data tersebut dan memberikan hasil yang tepat pada aplikasi. Dengan cara ini, GraphQL dapat mengurangi Overfetching dan Underfetching sehingga aplikasi menjadi lebih efisien. Ini sangat penting terutama di Indonesia, yang menghadapi tantangan kecepatan internet yang cepat berubah.

Benefit dari Tipe Data


GraphQL Type Data

Salah satu kelebihan lain dari GraphQL adalah tipe data yang digunakan. Dalam GraphQL, kita dapat mendefinisikan tipe data dengan sangat akurat. Ini sangat berguna dalam menghindari kesalahan pada saat pengembangan aplikasi.

Setiap operasi dalam GraphQL harus didefinisikan dalam schema, yang pada dasarnya adalah sebuah kontrak antara client dan server. Schema ini menggambarkan operasi yang ada dalam aplikasi beserta tipe data yang digunakan. Karena tipe data sangat jelas, ini dapat mencegah banyak kesalahan dalam membangun aplikasi.

Mudah Diperbaiki dan Ditingkatkan


GraphQL Easy Maintenance

Satu lagi keuntungan menggunakan GraphQL adalah mudah diperbaiki dan ditingkatkan. Karena GraphQL adalah layer middleware antara client dan server, ini membuatnya sangat mudah untuk diperbaiki dan ditingkatkan tanpa mempengaruhi client dan server.

Jika ada perubahan dalam aplikasi, seperti penambahan data atau penghapusan field, kita hanya perlu memperbarui schema GraphQL. Ini akan memastikan data yang dikirimkan oleh server jumlahnya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Jadi, ini membuat pembaharuan aplikasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, terutama di Indonesia yang memiliki startup yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan aplikasi.

Dalam kesimpulan, GraphQL adalah teknologi yang sangat berguna bagi pengembang aplikasi di Indonesia. Ini sangat membantu dalam mengurangi Overfetching dan Underfetching, menentukan dengan tepat tipe data dan memudahkan perbaikan serta peningkatan aplikasi di masa depan. Semuanya merupakan aspek penting dalam membangun aplikasi yang efisien. Tidak mengherankan jika GraphQL menjadi teknologi yang semakin populer di kalangan pengembang di Indonesia.

Perbedaan GraphQL dengan REST API


GraphQL adalah

Jika kamu termasuk orang yang sering berkutat dengan pemrograman web, pasti tidak asing lagi dengan istilah REST API. Namun, apa jadinya jika kamu disuguhi dengan alternatif baru yang diklaim lebih canggih? Ya, GraphQL adalah salah satu alternatif baru yang saat ini cukup banyak diminati oleh para developer.

Lalu, apa sih perbedaan GraphQL dengan REST API?

1. Endpoint yang Tepat
GraphQL vs REST

REST API pada dasarnya menyediakan banyak endpoint yang berbeda-beda, tentu saja dengan data yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu memerlukan endpoint yang tepat untuk mengakses data tertentu. Namun, berbeda dengan REST API, pada GraphQL kamu hanya membutuhkan satu endpoint untuk mengakses semua tipe data yang ada di dalam aplikasi. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi memikirkan endpoint yang tepat untuk mengakses data yang kamu butuhkan, cukup dengan meminta data yang kamu butuhkan di satu endpoint.

2. Efisiensi Permintaan Data
GraphQL

Saat kamu menggunakan REST API, kamu perlu mengirim permintaan untuk memperoleh data tertentu. Namun, jika API tersebut hanya memberikan satu data yang kamu butuhkan, kamu harus mengirim beberapa permintaan lagi untuk mendapatkan data yang kamu butuhkan secara keseluruhan. Hal ini tentu saja membuat permintaan data menjadi tidak efisien. Di sisi lain, pada GraphQL, kamu dapat meminta seluruh data yang kamu butuhkan sekaligus, sehingga permintaan data menjadi lebih efisien.

3. Skema Tipe Data
Skema Tipe Data

Pada REST API, biasanya kamu mempunyai skema yang terpisah-pisah untuk setiap endpoint. Hal ini menjadi sulit untuk dimaintain jika terjadi banyak perubahan pada skema. Pada GraphQL, kamu hanya perlu mendefinisikan sebuah skema untuk semua tipe data. Dengan begitu, kamu dapat melakukan perubahan pada skema dengan mudah dan tidak repot.

4. Dokumentasi yang Akurat
Dokumentasi GraphQL

Sayangnya, dokumentasi pada REST API biasanya tidak sepenuhnya akurat karena pada dasarnya dokumentasi tersebut dibuat secara manual. Dengan adanya GraphQL, dokumentasi dapat dibuat secara otomatis berdasarkan skema yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dokumentasi GraphQL menjadi lebih akurat dan lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan dokumentasi REST API.

Nah, itulah tadi beberapa perbedaan GraphQL dengan REST API. Meski terlihat sama-sama memiliki fungsi untuk mengambil data, namun pada kenyataannya keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan. Namun, pilihan menggunakan GraphQL atau REST API kembali pada preferensi masing-masing developer. Semoga artikel ini bisa membantu kamu untuk menyaring opsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu.

Contoh implementasi GraphQL


GraphQL Indonesia

GraphQL adalah sebuah bahasa query untuk API yang memungkinkan pengguna untuk meminta data dengan cara yang lebih efisien dan tepat. Semakin banyak pengembang di Indonesia yang mulai menggunakan GraphQL sebagai bagian dari teknologi mereka. Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi GraphQL di Indonesia:

Traveloka

1. Traveloka

Traveloka adalah platform pemesanan tiket pesawat, hotel, dan tiket acara di Indonesia dan Asia Tenggara. Mereka menggunakan GraphQL untuk menyediakan data terkait dengan produk-produk yang mereka tawarkan. Pengguna dapat meminta data seperti harga tiket pesawat, detail hotel, dan rencana acara hanya dengan melalui satu endpoint. Implementasi GraphQL membantu Traveloka untuk menyediakan data yang lebih akurat dan mempercepat waktu respon API mereka.

Tokopedia

2. Tokopedia

Tokopedia adalah platform e-commerce terbesar di Indonesia. Mereka menggunakan GraphQL untuk menyediakan data terkait dengan produk-produk yang mereka tawarkan. Pengguna dapat meminta data seperti ketersediaan barang, harga, ukuran, dan warna hanya dengan melalui satu endpoint. Implementasi GraphQL membantu Tokopedia untuk menyediakan data yang lebih akurat dan mempercepat waktu respon API mereka.

Bukalapak

3. Bukalapak

Bukalapak adalah platform e-commerce yang berkembang pesat di Indonesia. Mereka menggunakan GraphQL untuk menyediakan data terkait dengan produk-produk yang mereka tawarkan. Pengguna dapat meminta data seperti harga, deskripsi produk, dan informasi pengiriman hanya dengan melalui satu endpoint. Implementasi GraphQL membantu Bukalapak untuk menyediakan data yang lebih akurat dan mempercepat waktu respon API mereka.

Wombo

4. Wombo

Wombo adalah platform digital yang menciptakan solusi teknologi cerdas dan terintegrasi untuk dunia bisnis. Mereka menggunakan GraphQL untuk menyediakan data terkait dengan produk dan layanan yang mereka tawarkan. Pengguna dapat meminta data seperti harga, uji coba layanan, dan detail produk hanya dengan melalui satu endpoint. Implementasi GraphQL membantu Wombo untuk menyediakan data yang lebih akurat dan mempercepat waktu respon API mereka.

Kumparan

5. Kumparan

Kumparan adalah sebuah platform berita digital yang menawarkan beragam konten yang berbeda-beda. Mereka menggunakan GraphQL untuk menyediakan data terkait dengan konten yang mereka tampilkan. Pengguna dapat meminta data seperti judul berita, gambar, dan deskripsi hanya dengan melalui satu endpoint. Implementasi GraphQL membantu Kumparan untuk menyediakan data yang lebih akurat dan mempercepat waktu respon API mereka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan