Apa itu Transistor BD139?

Transistor BD139 adalah salah satu jenis transistor bipolar yang sering digunakan dalam rangkaian sirkuit elektronik. Transistor ini memiliki tiga kaki, yaitu kaki basis (base), kaki kolektor (collector), dan kaki emitor (emitter). Transistor ini bisa digunakan sebagai switch (saklar) atau amplifier (penguat), tergantung pada konfigurasi sirkuit yang digunakan.

Bagaimana Cara Menghubungkan Kaki Transistor BD139?

Untuk menghubungkan kaki transistor BD139, pertama-tama kita perlu mengetahui fungsi dari masing-masing kaki. Kaki basis biasanya dihubungkan dengan sinyal input atau sinyal kontrol. Kaki kolektor biasanya dihubungkan dengan sumber daya atau beban (load). Kaki emitor biasanya dihubungkan dengan ground atau referensi.

Berikut adalah contoh konfigurasi sirkuit yang sering digunakan dengan transistor BD139:

1. Konfigurasi common emitter

Pada konfigurasi ini, kaki basis dihubungkan dengan sinyal input, kaki kolektor dihubungkan dengan sumber daya, dan kaki emitor dihubungkan dengan beban. Konfigurasi ini digunakan sebagai penguat (amplifier) sinyal.

2. Konfigurasi common collector

Pada konfigurasi ini, kaki basis dihubungkan dengan sinyal input, kaki kolektor dihubungkan dengan beban, dan kaki emitor dihubungkan dengan ground. Konfigurasi ini biasanya digunakan sebagai buffer atau penguat arus.

3. Konfigurasi common base

Pada konfigurasi ini, kaki basis dihubungkan dengan sinyal input, kaki kolektor dihubungkan dengan beban, dan kaki emitor dihubungkan dengan ground. Konfigurasi ini biasanya digunakan untuk menghasilkan sinyal RF (radio frequency) atau frekuensi tinggi.

Bagaimana Menghitung Nilai Komponen pada Sirkuit Transistor BD139?

Untuk menghitung nilai komponen pada sirkuit transistor BD139, kita perlu mengetahui spesifikasi dari transistor tersebut, seperti hfe (forward current gain), Vbe (base-emitter voltage), dan Ic (collector current).

Berikut adalah contoh perhitungan untuk menghitung nilai resistor pada sirkuit common emitter dengan transistor BD139:

1. Tentukan nilai hfe dari transistor BD139. Misalnya, hfe = 100.

2. Tentukan besarnya arus basis (Ib) dengan menggunakan rumus Ib = Ic/hfe. Misalnya, Ic = 10mA, maka Ib = 0.1mA.

3. Hitung nilai resistor basis (Rb) dengan menggunakan rumus Rb = (Vs – Vbe)/Ib. Misalnya, Vs = 12V, Vbe = 0.7V, Ib = 0.1mA, maka Rb = 11.3k ohm.

4. Hitung nilai resistor kolektor (Rc) dengan menggunakan rumus Rc = (Vs – Vce)/Ic. Misalnya, Vs = 12V, Vce = 1V, Ic = 10mA, maka Rc = 1.1k ohm.

Bagaimana Cara Memilih Transistor BD139 yang Tepat?

Untuk memilih transistor BD139 yang tepat, kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti spesifikasi teknis transistor tersebut, kondisi kerja (temperatur, tegangan, dan arus), dan aplikasi yang akan digunakan.

Beberapa spesifikasi yang perlu diperhatikan adalah hfe, Vceo (kolektor-emitor voltage), Ic max (maximum collector current), dan Ptot (total power dissipation). Semakin besar nilai hfe dan Ic max, semakin baik transistor tersebut untuk digunakan sebagai penguat sinyal. Sedangkan semakin besar nilai Vceo dan Ptot, semakin baik transistor tersebut untuk digunakan sebagai switch atau saklar.

Untuk kondisi kerja, kita perlu memperhatikan suhu lingkungan, tegangan sumber daya, dan arus beban. Semakin tinggi suhu lingkungan, semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan pada transistor. Sedangkan semakin besar tegangan sumber daya dan arus beban, semakin besar pula kebutuhan transistor yang lebih kuat.

Bagaimana Mengganti Transistor BD139 yang Rusak?

Jika transistor BD139 mengalami kerusakan, kita bisa menggantinya dengan transistor yang memiliki spesifikasi yang serupa. Ada beberapa jenis transistor yang bisa digunakan sebagai pengganti transistor BD139, seperti BD140, TIP31, dan 2N3055.

Namun, kita perlu memperhatikan bahwa penggantian transistor bisa mempengaruhi kinerja sirkuit dan perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya melakukan penggantian transistor hanya jika tidak ada pilihan lain dan dilakukan oleh orang yang berpengalaman.

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang kaki transistor BD139, mulai dari pengertian, cara menghubungkan kaki, menghitung nilai komponen pada sirkuit, memilih transistor yang tepat, hingga menggantikan transistor yang rusak. Dengan memahami hal-hal tersebut, kita bisa membuat sirkuit elektronik yang lebih baik dan handal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan