Penjelasan Awal

Halo, Pembaca Sekalian. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan cerita dan sejarah. Banyak pejuang dan tokoh yang berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Hatta, dan banyak lagi. Di sisi lain, ada pula tokoh asing yang menorehkan sejarahnya di Indonesia, salah satunya adalah Thomas Stamford Raffles.

Raffles yang adalah seorang administrator kolonial Inggris menjadi gubernur VOC di Jawa sejak tahun 1811 hingga 1815. Selama menjalankan tugasnya di Indonesia, Raffles membuat banyak kebijakan yang tidak boleh dilewatkan dalam sejarah Indonesia. Artikel ini akan membahas kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia.

Thomas Raffles memiliki visi dan misi mengenai pembangunan koloni Indonesia. Ia menganggap bahwa sejarah, budaya, dan tradisi di Indonesia mencakup unsur-unsur environtmental, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya yang tidak mudah dipahami. Sehingga, Raffles melakukan berbagai kebijakan untuk mengeksploitasi kepentingan Inggris di Indonesia.

Kebijakan Raffles ini menghadirkan banyak kelebihan dan kekurangan di Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan membahas kebijakan tersebut secara detail.

Kelebihan Kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia

Kebijakan Agraria

Raffles mengeluarkan kebijakan mengenai agraria yang memisahkan hak milik pemerintah dan rakyat. Ia menganggap bahwa rakyat Indonesia harus mempunyai hak pajak atas tanah yang mereka garap.

Hal ini dianggap sebagai kebijakan yang sangat pro-rakyat, karena hak milik pemerintah dan kepentingan Inggris dalam mengambil kayu atau kompleks lainya bisa dikontrol. Seiring berjalannya waktu, kebijakan Agraria ini pun meningkatkan hasil bumi dan daya beli masyarakat.

Kebijakan Pendidikan

Raffles juga mengeluarkan kebijakan di sektor pendidikan. Salah satu yang paling dikenang adalah berdirinya Sekolah Kweekschool atau Perguruan Tinggi Diraja di Malang. Tujuannya adalah untuk membentuk kader-kader generasi penerus dan para pemimpin lokal yang akan memimpin Indonesia yang bebas pada saat itu.

Keberhasilan dari kebijakan ini terbukti dengan banyaknya muda-mudi berprestasi di zaman sekarang yang merupakan alumni dari Sekolah Kweekschool. Dari Sekolah Kweekschool juga ditemukan banyak para pegawai negeri yang bertugas sebagai pemimpin, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan masih banyak lagi.

Kebijakan Perdagangan Bebas

Raffles mempromosikan perdagangan bebas bagi semua warga, baik pribumi maupun asing. Ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan perdagangan berbasis sumber daya lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kebijakan ini dianggap sebagai Langkah yang sangat positif pada saat itu, karena membuka peluang untuk perdagangan internasional yang potensial bagi Indonesia di masa depan. Para pedagang dari seluruh dunia mulai datang ke Indonesia dan melakukan kegiatan perdagangan.

Kebijakan Tata Ruang Kota

Raffles juga mengeluarkan kebijakan yang berkenaan dengan tata ruang kota. Dia membangun kota Batavia atau Jakarta dengan nuansa Modern yang memadukan gaya Eropa dengan Belanda.

Hasilnya adalah kota Batavia yang penuh dengan karakteristik modern yang memudahkan Transportasi, bisnis, dan perdagangan. Bangunan-bangunan tua juga dipertahankan, sehingga menjadi peninggalan sejarah Indonesia.

Kebijakan Pembangunan Pekerjaan

Raffles juga berkontribusi pada pembangunan pekerjaan di Indonesia. Dia membangun kawasan industri di Batavia dan mempekerjakan banyak pekerja lokal sebagai tenaga kerja di fasilitasnya.

Kebijakan pembangunan pekerjaan yang dilakukan oleh Raffles ini sangat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran dan menjaga stabilitas ekonomi di Kota Batavia.

Kebijakan Perlindungan Hukum

Raffles memulai kebijakan hukum guna melindungi masyarakat Indonesia yang sebelumnya tidak memiliki suara untuk membela diri. Dia mendirikan Dewan Hukum dan Direktur Keadilan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap tindakan ilegal yang mungkin terjadi pada rakyat.

Hal ini dianggap sebagai kebijakan positif untuk mendorong dan mempercepat proses pemerintahan dan didukung oleh para pemimpin di Indonesia.

Kebijakan Administrasi Publik

Raffles juga memberikan kebijakan dalam segi administrasi publik. Dia memperkenalkan sistem pemerintahan birokrasi di Indonesia yang diharapkan dapat mempercepat Proses pemerintahan dan mendorong kemajuan Indonesia.

Ini adalah kebijakan yang sangat penting pada saat itu karena Raffles memperlihatkan bahwa dengan sistem yang baik, maka pemerintahan akan dapat lebih efektif dan efisien.

Kekurangan Kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia

Eksploitasi Tenaga Kerja

Meskipun Raffles membuat banyak kebijakan di sektor pekerjaan, tetapi dia juga mempekerjakan pekerja dengan upah yang sangat rendah. Pekerja yang dipakai juga adalah Rakyat lokal, meskipun mereka tidak mempunyai pengalaman yang cukup dan tidak mampu mendapatkan standar kerja yang aman.

Hal ini sesuai dengan tujuan Inggris pada saat itu, untuk memperoleh banyak hasil produksi dengan biaya yang sangat rendah. Sangat merugikan kesejahteraan hidup pekerja lokal tersebut.

Kebijakan Pertanahan

Raffles mengeluarkan kebijakan hak milik pemerintah dan rakyat atas tanah. Namun, kepemilikan tanah pada masyarakat lokal tetap mendapatkan batasan dan kendala yang cukup, terutama tentang hak atas tanah masyarakat adat. Tanah-tanah tersebut akan dibebaskan untuk perkebunan kopi dan kedelai, sehingga akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat adat.

Raffles juga memperkenalkan Undang-Undang tanah pada zaman itu, yang memberikan hak atas tanah secara tertentu untuk orang tuanya, bukannya masyarakat adat. Ini tentunya sangat buruk bagi masyarakat lokal.

Kebijakan Penjajahan

Raffles menganggap Indonesia harus dikontrol dan dikuasai oleh Inggris, dengan tujuan untuk mengeksploitasi kekayaan Indonesia demi kesejahteraan Inggris.

Raffles tidak memandang Indonesia sebagai peradaban yang -secara dasar memiliki identitas unik, budaya yang kaya, dan sejarah yang panjang. Hal ini yang memicu terjadinya gerakan nasional di Indonesia. Gerakan ini dikenal dengan nama “Muhammadiyah”, “Budi Utomo,”, “Sarekat Islam”, dan “Perserikatan Nasional Indonesia” dan merupakan spirit yang menentang penjajahan dan mencari kemerdekaan bagi Indonesia.

Kebijakan Perdagangan yang Tidak Adil

Raffles mengeluarkan kebijakan perdagangan bebas, tetapi hal ini tidak berlaku untuk semua kebijakan. Sebagai contohnya, Raffles memperkenalkan pajak monopolistik pada perdagangan Kopi untuk menjadi barang mentah eksport ke Inggris.

Ke bijakan ini mengakibatkan pedagang kopi lokal kurang mendapatkan keuntungan dari aktivitas perdagangan tersebut. Ini adalah masalah penting, karena menciptakan standard yang tidak adil bagi perdagangan dengan mempengaruhi Harga Pasar.

Kebijakan Diskriminasi

Raffles memperkenalkan kebijakan-kebijakan yang diskriminatif pada saat itu. Salah satunya dengan mengacu kepada Keputusan Raffles Nomor 13 tentang harga upah yang tersembunyi.

Kebijakan ini menguntungkan Inggris dan tidak menguntungkan masyarakat Indonesia yang patut mendapatkan penghasilan yang layak. Raffles menganggap bahwa orang Indonesia kurang berkualifikasi dan tidak dapat mengambil pekerjaan yang dianggap penting atau memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal.

Kebijakan Perlindungan Hukum yang Tidak Adil

Walaupun ada beberapa kebijakan untuk melindungi hukum Indonesia, kebijakan ini belum menjangkau semua warga negara Indonesia. Hanya orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan Inggris dan elit yang mendapatkan perlindungan hukum di Indonesia pada saat itu. Warga biasa tidak mendapatkan justice dan pengadilannya pun tidak konsisten.

Tabel Kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia

No.KebijakanDeskripsi
1Pembangunan PekerjaanRaffles membangun kawasan industri di Batavia dan mempekerjakan banyak pekerja lokal.
2AgrariaMisahkan hak milik pemerintah dan rakyat di Indonesia.
3Tata Ruang KotaMembangun kota Batavia dengan nuansa Modern.
4PendidikanMemperkenalkan Sekolah Kweekschool atau Perguruan Tinggi Diraja di Malang.
5Perdagangan BebasMemproteksi perdagangan internasional yang potensial bagi Indonesia.
6Perlindungan HukumMendirikan Dewan Hukum dan Direktur Keadilan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap tindakan ilegal yang mungkin terjadi pada Rakyat.
7Administrasi PublikMemperkenalkan sistem pemerintahan birokrasi di Indonesia dengan tujuan untuk mempercepat proses Pemerintahan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa saja yang dibuat oleh Thomas Stamford Raffles selama di Indonesia?

Raffles mempunyai visi dan misi mengenai pembangunan koloni Indonesia. Ia menganggap bahwa sejarah, budaya, dan tradisi di Indonesia mencakup unsur-unsur environtmental, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya yang tidak mudah dipahami. Sehingga, Raffles melakukan berbagai kebijakan untuk mengeksploitasi kepentingan Inggris di Indonesia.

2. Apa saja yang dihasilkan dari kebijakan pendidikan Raffles di Indonesia?

Salah satu dari kebijakan pendidikan Raffles adalah berdirinya Sekolah Kweekschool atau Perguruan Tinggi Diraja di Malang. Tujuannya adalah untuk membentuk kader-kader generasi penerus dan para pemimpin lokal yang akan memimpin Indonesia yang bebas pada saat itu. Salah satu alumni yang terkenal dari Sekolah Kweekschool adalah Bung Karno, Proklator Kemerdekaan Indonesia.

3. Apa upaya yang dilakukan Raffles untuk meningkatkan perdagangan?

Raffles membuat kebijakan perdagangan bebas bagi semua warga, baik pribumi maupun asing. Hal ini dianggap sebagai langkah yang sangat positif pada saat itu, karena membuka peluang untuk perdagangan internasional yang potensial bagi Indonesia di masa depan.

4. Apa keunggulan dari kebijakan Perdagangan Bebas?

Ke bijakan perdagangan bebas yang dibuat oleh Raffles di Indonesia membuka peluang bagi para pedagang dari seluruh dunia yang mulai datang ke Indonesia. Hal ini memberikan banyak peluang bisnis dan peluang ekonomi untuk masyarakat lokal Indonesia.

5. Apa kelemahan Kebijakan Agraria yang dibuat Raffles?

Raffles memisahkan hak milik pemerintah dan rakyat di Indonesia namun kepemilikan tanah pada masyarakat lokal tetap mendapatkan batasan dan kendala yang cukup, terutama pada hak atas tanah masyarakat adat. Tanah-tanah tersebut akan dibebaskan untuk pembangunan perkebunan kopi atau yang lainnya, sehingga akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat adat.

6. Apa saja permasalahan dari kebijakan diskriminasi yang dibuat Raffles?

Ke bijakan diskriminasi yang dibuat oleh Raffles pada saat itu khususnya terkait dengan Keputusan Raffles Nomor 13, yang mengacu pada harga upah yang tersembunyi. Kebijakan ini menguntungkan Inggris dan tidak menguntungkan masyarakat Indonesia yang patut mendapatkan penghasilan yang layak.

7. Apa yang dapat dipelajari dari kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia?

Dapat dipelajari bahwa seorang administrator kolonial Inggris seperti Thomas Stamford Raffles sangat berpengaruh pada Indonesia pada masa pemerintahannya. Meskipun mempunyai beberapa kebijakan yang buruk namun juga membawa banyak kebaikan, seperti pembangunan Jakarta dan program pendidikan yang mempersiapkan generasi penerus pejuang kemerdekaan Indonesia seperti Perguruan Tinggi Diraja Malang.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia. Kebijakan Raffles ini menghadirkan banyak kelebihan dan kekurangan di Indonesia. Adapun

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan