Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt Ferguson

Pembukaan

Halo Pembaca Sekalian,

Ketika membicarakan tentang iklim, pasti kita sering mendengar istilah klasifikasi iklim. Salah satu klasifikasi iklim yang terkenal adalah klasifikasi iklim Schmidt Ferguson.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dengan lebih detail. Mari kita mulai.

Pendahuluan

Istilah klasifikasi iklim merujuk pada sistem penamaan dan penggolongan iklim berdasarkan parameter seperti suhu, curah hujan, dan kelembaban relatif.

Schmidt Ferguson, seorang ahli geografi Amerika, mengembangkan klasifikasi iklim yang berdasarkan karakteristik iklim di wilayah Amerika Serikat pada tahun 1924. Klasifikasi ini menggunakan kelembaban, suhu, dan iklimnya sendiri sebagai faktor pengklasifikasian.

Terdapat tujuh jenis iklim menurut klasifikasi Schmidt Ferguson, yaitu:

Jenis IklimKeterangan
AIklim tropis lembap
BIklim stepa
CIklim setengah kering
DIklim kering
EIklim sedang laut
FIklim sedang kontinental
GIklim polar

Setiap jenis iklim memiliki karakteristik yang unik. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai setiap jenis iklim.

Jenis Iklim A – Iklim Tropis Lembap

Wilayah yang memiliki iklim tropis lembap ini terletak di zona ekuator dan memiliki suhu rata-rata tahunan lebih dari 18 ° C. Curah hujan tahunan di wilayah ini sangat tinggi, melebihi 2000 mm. Pada setiap bulannya, curah hujan di wilayah ini relatif tinggi. Ini adalah jenis iklim yang paling panas dan lembap.

Jenis Iklim B – Iklim Stepa

Wilayah yang memiliki iklim steppa terletak di dataran rendah di sekitar wilayah subtropis, dan memiliki curah hujan tahunan kurang dari 500 mm. Suhu rata-rata tahunan di wilayah ini berkisar antara -4 ° C hingga 18 ° C, dengan musim panas yang sangat panas dan kering, dan musim dingin yang sangat dingin dan kering.

Jenis Iklim C – Iklim Setengah Kering

Wilayah yang memiliki iklim setengah kering terletak di antara daerah yang memiliki iklim gurun dan iklim sedang. Curah hujan tahunan antara 250 hingga 750 mm dan suhu rata-rata tahunan berkisar antara -6 ° C hingga 20 ° C. Wilayah dengan jenis iklim ini umumnya memiliki musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin.

Jenis Iklim D – Iklim Kering

Wilayah yang memiliki iklim kering terletak di tengah zona subtropis, di mana udara sangat kering. Curah hujan tahunan kurang dari 250 mm dan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 5 ° C hingga 25 ° C. Wilayah dengan jenis iklim ini memiliki musim panas yang sangat panas dan musim dingin yang sangat dingin. Pada musim hujan, curah hujan bisa sangat tampak sama sekali.

Jenis Iklim E – Iklim Sedang Laut

Wilayah yang memiliki iklim sedang laut terletak di wilayah yang dekat dengan pesisir laut. Curah hujan tahunan cukup tinggi, sekitar 500 hingga 1500 mm. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 5 ° C hingga 18 ° C. Iklim ini cocok untuk tanaman dan pertanian.

Jenis Iklim F – Iklim Sedang Kontinental

Wilayah yang memiliki iklim sedang kontinental terletak di zona iklim sedang. Curah hujan tahunan berkisar antara 500 hingga 1500 mm, dengan suhu rata-rata tahunan yang berkisar antara -3 ° C hingga 20 ° C. Wilayah dengan iklim ini sangat ideal untuk pertanian dan kehutanan.

Jenis Iklim G – Iklim Polar

Wilayah yang memiliki iklim polar terletak di wilayah kutub dan memiliki suhu rata-rata di atas 10 ° C. Curah hujan tahunan sangat rendah, kurang dari 250 mm. Wilayah dengan jenis iklim ini sangat kurang untuk pertanian dan pertumbuhan pohon.

Kelebihan dan Kekurangan Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt Ferguson

Kelebihan

Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson yang sangat terkenal memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya dipakai oleh ahli geografi hingga sekarang, yaitu:

1. Mudah dimengerti dan digunakan oleh kebanyakan orang

2. Mampu menyediakan gambaran umum mengenai iklim pada suatu wilayah

3. Cocok digunakan di wilayah Amerika Utara

4. Memungkinkan pemetaan dan pemantauan iklim di suatu wilayah

5. Mampu digunakan dalam pemetaan resiko bencana alam

Namun, klasifikasi iklim Schmidt Ferguson juga memiliki beberapa kekurangan:

Kekurangan

1. Kurang canggih

2. Tidak memberikan gambaran yang terlalu detail mengenai iklim

3. Terlalu simpel dan tidak mencerminkan perubahan iklim yang sebenarnya

4. Tidak cocok digunakan di wilayah yang tidak memiliki iklim seperti wilayah tropis dan kutub.

6. Klasifikasi ini tidak memberikan informasi secara detail tentang faktor-faktor hidrologis dan sifat-sifat mikroklimat.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Mengapa Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson masih digunakan hingga saat ini?

Alasan paling penting adalah mudah digunakan dan dipahami oleh orang awam, terutama dalam pemetaan resiko bencana alam.

2. Apa perbedaan antara klasifikasi iklim Köppen dan klasifikasi iklim Schmidt Ferguson?

Klasifikasi iklim Köppen lebih terperinci dan digunakan secara global, sementara klasifikasi iklim Schmidt Ferguson lebih cocok digunakan di wilayah Amerika.

3. Apa saja parameter dalam klasifikasi iklim Schmidt Ferguson?

Parameter utama yang di gunakan dalam klasifikasi iklim Schmidt Ferguson adalah suhu, kelembaban udara, dan curah hujan.

4. Apakah klasifikasi iklim Schmidt Ferguson cocok diaplikasikan di Indonesia?

Tidak, klasifikasi iklim Schmidt Ferguson tidak cocok digunakan di Indonesia karena memiliki iklim tropis dan subtropis, yang sangat berbeda dengan iklim di Amerika Utara.

5. Apa keuntungan menggunakan klasifikasi iklim dalam ilmu geografi?

Dengan klasifikasi iklim, menjadikan mudah secara visual dan mudah dipahami orang awam. Hal ini juga membantu ilmuwan geografis dalam memetakan wilayah dan memahami lebih baik karakteristik iklim di wilayah mereka.

6. Apa yang menjadi dasar pemilihan jenis-jenis klasifikasi iklim pada klasifikasi iklim Schmidt Ferguson?

Jenis klasifikasi iklim pada klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dipilih melalui observasi langsung pada karakteristik iklim di wilayah Amerika Utara pada awal abad ke-20.

7. Bagaimana cara memetakan klasifikasi iklim Schmidt Ferguson pada peta?

Untuk memetakan klasifikasi iklim Schmidt Ferguson pada peta, ahli geografi menggunakan warna atau simbol-simbol yang berbeda untuk setiap jenis iklim.

8. Apa peran klasifikasi iklim dalam kehidupan manusia?

Klasifikasi iklim memiliki peran yang penting dalam pemantauan cuaca, ramalan cuaca, perencanaan pertanian, serta pemetaan resiko bencana alam.

9. Apa yang menjadi kekurangan pada klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson?

Kelemahan dari klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson adalah ketidakmampuannya untuk menunjukkan lokasi di dataran tinggi, karena ada banyak faktor lain yang tidak diperhitungkan dengan baik.

10. Apakah klasifikasi iklim Schmidt Ferguson sudah terbukti bisa menentukan kemunculan cuaca di suatu wilayah?

Tidak, klasifikasi iklim Schmidt Ferguson hanya sebagai sebuah sistem pengklasifikasian iklim berdasarkan karakteristik iklim di wilayah Amerika Serikat dan tidak memiliki kemampuan untuk menentukan kemunculan cuaca.

11. Apa yang membedakan klasifikasi iklim tropis lembap dengan klasifikasi iklim sedang?

Klasifikasi iklim tropis lembap memiliki curah hujan yang lebih tinggi dan suhu rata-rata tahunan yang lebih tinggi daripada klasifikasi iklim sedang.

12. Bagaimana kaitan antara klasifikasi iklim dengan perubahan iklim?

Klasifikasi iklim digunakan sebagai dasar untuk memantau dan mempelajari perubahan iklim. Dengan klasifikasi iklim, ilmuwan dapat memahami bagaimana pola cuaca berubah dari waktu ke waktu.

13. Apa yang harus dilakukan jika terjadi perubahan iklim yang signifikan di suatu wilayah?

Perubahan yang signifikan dalam iklim suatu wilayah harus dipantau secara terus-menerus dan diantisipasi dampaknya, serta dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai klasifikasi iklim Schmidt Ferguson yang dikembangkan oleh ahli geografi Amerika, Schmidt Ferguson, pada tahun 1924.

Klasifikasi ini menggunakan parameter seperti suhu, kelembaban udara, dan curah hujan untuk membagi iklim menjadi tujuh jenis. Masing-masing jenis iklim memiliki karakteristik yang unik.

Terlepas dari beberapa kekurangan, klasifikasi iklim ini masih menjadi penting dalam pemetaan resiko bencana alam dan perencanaan pertanian di Amerika Utara.

Kata Penutup

Dalam kesimpulan yang dapat diambil, klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dapat memberikan gambaran umum mengenai karakteristik iklim di suatu wilayah.

Diharapkan bahwa dengan pengetahuan tentang klasifikasi iklim ini, kamu dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang iklim yang ada di lingkungan sekitarmu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan