Mengenal Krama Inggil Sido

Salam pembaca sekalian, dalam artikel ini, kami akan membahas tentang Krama Inggil Sido, sebuah konsep budaya yang populer di kalangan masyarakat Jawa. Konsep ini mengajarkan seseorang untuk hidup dengan rendah hati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan serta menghargai sesama manusia tanpa pandang bulu.

Konsep Krama Inggil Sido telah berkembang sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno hingga kini masih tetap dipegang teguh oleh masyarakat Jawa. Meski begitu, tidak sedikit yang masih bingung dan belum memahami sepenuhnya tentang apa yang dimaksud dengan konsep Krama Inggil Sido ini.

Dalam konsep Krama Inggil Sido, terdapat tiga kata utama yaitu krama, inggil, dan sido. Krama berarti pelengkap, seseorang yang menghadirkan nilai-nilai kebaikan. Ingkang sesepuh inggil sesepuh maksudnya. Sido berasal dari kata winarso yang artinya pandai bicara. Jadi, ketiganya bersama-sama melambangkan seseorang yang pandai bicara untuk menghadirkan nilai-nilai kebaikan di setiap aspek kehidupan.

Sejarah Krama Inggil Sido

Konsep Krama Inggil Sido ini berakar dari sebuah budaya yang mengatur cara orang Jawa untuk berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari. Pada zaman dahulu, orang Jawa memiliki tiga tingkat bahasa berdasarkan kedudukan sosial seseorang, yaitu halus, tengahan, dan kasar.

Bahasa halus digunakan untuk menyapa orang dengan panggilan anugerah seperti “kula”, “dalem”, atau “raden”. Bahasa tengahan digunakan sebagai bahasa sehari-hari antara sesama orang dengan tingkat sosial yang sama. Sedangkan bahasa kasar digunakan pada sosial masyarakat yang rendah dan dapat dianggap sebagai bentuk penghinaan jika digunakan pada seseorang dengan tingkat sosial yang lebih tinggi.

Namun, seiring zaman, konsep Krama Inggil Sido berkembang dan memperoleh arti baru. Konsep ini lebih menekankan pada nilai-nilai kesopanan, keramahan, dan sikap rendah hati. Dalam Krama Inggil Sido, seseorang diajarkan untuk tidak terlalu menjunjung tinggi status sosial atau jabatan yang dimilikinya, dan selalu bersikap ramah dan sopan terhadap siapa saja.

Kelebihan Krama Inggil Sido

Ada banyak kelebihan yang bisa didapatkan dari menerapkan konsep Krama Inggil Sido dalam jiwa dan perilaku. Diantaranya:

1. Menumbuhkan sikap rendah hati

Menghargai dan menghormati orang lain merupakan sikap rendah hati yang dapat tumbuh dari menerapkan konsep Krama Inggil Sido. Dengan sikap rendah hati, seseorang dapat lebih mudah diterima dan dihormati oleh lingkungannya.

2. Menciptakan lingkungan yang baik

Konsep Krama Inggil Sido juga dapat membantu menciptakan lingkungan kerja atau pergaulan yang harmonis dan saling menghormati. Sikap rendah hati dan berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan ramah.

3. Menghindari konflik

Menerapkan konsep Krama Inggil Sido dapat membantu seseorang untuk menghindari konflik yang tidak perlu. Dengan sikap rendah hati dan sopan santun, seseorang dapat lebih mudah menyelesaikan masalah tanpa melibatkan argumen atau pertengkaran.

4. Mengembangkan diri

Dengan menerapkan konsep Krama Inggil Sido, seseorang dapat belajar mengembangkan diri untuk lebih baik. Menunjukkan sikap rendah hati dan sopan santun dapat membuat seseorang menerima kritik dengan baik dan memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

5. Menumbuhkan nilai-nilai yang baik dalam jiwa

Konsep Krama Inggil Sido juga dapat membantu menumbuhkan nilai-nilai baik dalam jiwa seseorang seperti keramahan, kebijaksanaan, dan kebenaran.

6. Membuat kesan positif pada orang lain

Sikap rendah hati dan sopan santun yang ditunjukkan melalui konsep Krama Inggil Sido dapat membuat kesan positif pada orang lain. Seseorang yang menerapkan konsep ini akan cenderung dihargai dan dihormati oleh orang lain.

7. Menampilkan identitas diri

Menerapkan konsep Krama Inggil Sido dapat menampilkan identitas diri seseorang sebagai orang Jawa yang sopan dan berbudaya. Sikap ini dapat memperkaya nilai-nilai budaya dan membantu menjaga warisan budaya leluhur.

Kekurangan Krama Inggil Sido

Bagaimana dengan kekurangan konsep Krama Inggil Sido? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Risiko menjadi korban

Sikap rendah hati dan sopan santun yang ditunjukkan melalui konsep Krama Inggil Sido dapat membuat seseorang menjadi lebih peka dan rentan menjadi korban dari orang yang tidak baik.

2. Ketergantungan pada citra

Menerapkan konsep Krama Inggil Sido juga dapat membuat seseorang menjadi terlalu memikirkan citra yang ingin ditampilkan. Hal ini dapat mengakibatkan seseorang menjadi tidak jujur dan mempertaruhkan integritas yang dimilikinya.

3. Tidak efektif dalam negosiasi bisnis

Konsep Krama Inggil Sido yang menekankan pada sikap lemah lembut dan sopan santun kemungkinan tidak efektif dalam negosiasi bisnis yang mengharuskan seseorang menjadi tegas dan terkadang harus menekan lawan bicara.

4. Keterbatasan dalam berkomunikasi

Konsep Krama Inggil Sido yang menekankan pada penggunaan bahasa halus dan sopan mungkin akan menjadi keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak mengenal bahasa Jawa.

Tabel Informasi Krama Inggil Sido

Nama KonsepKrama Inggil Sido
Asal MulaDalam konsep Krama Inggil Sido, terdapat tiga kata utama yaitu krama, inggil, dan sido. Krama berarti pelengkap, ingkang sesepuh inggil sesepuh maksudnya, sedangkan sido berasal dari kata winarso yang artinya pandai bicara.
Konsep UtamaMengajarkan seseorang untuk hidup dengan rendah hati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan serta menghargai sesama manusia tanpa pandang bulu.
Manfaat1. Menumbuhkan sikap rendah hati2. Menciptakan lingkungan yang baik3. Menghindari konflik4. Mengembangkan diri5. Menumbuhkan nilai-nilai yang baik dalam jiwa6. Membuat kesan positif pada orang lain7. Menampilkan identitas diri
Kekurangan1. Risiko menjadi korban2. Ketergantungan pada citra3. Tidak efektif dalam negosiasi bisnis4. Keterbatasan dalam berkomunikasi
Cara MenyapaBahasa halus digunakan untuk menyapa orang dengan panggilan anugerah seperti “kula”, “dalem”, atau “raden”. Bahasa tengahan digunakan sebagai bahasa sehari-hari antara sesama orang dengan tingkat sosial yang sama. Sedangkan bahasa kasar digunakan pada sosial masyarakat yang rendah dan dapat dianggap sebagai bentuk penghinaan jika digunakan pada seseorang dengan tingkat sosial yang lebih tinggi.
Cara BertindakMenunjukkan sikap sopan santun, menghargai dan menghormati orang lain, sikap rendah hati, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

FAQ Krama Inggil Sido

1. Bagaimana cara menunjukkan sikap rendah hati dalam Krama Inggil Sido?

Untuk menunjukkan sikap rendah hati dalam Krama Inggil Sido, seseorang harus berusaha untuk tidak mempertontonkan kekuasaan atau status sosialnya kepada orang lain, selalu bersikap rendah hati, menerima kritik dengan baik, dan tidak bersikap sombong.

2. Apa artinya kata krama dalam Krama Inggil Sido?

Krama dalam Krama Inggil Sido berarti pelengkap, yaitu seseorang yang menghadirkan nilai-nilai kebaikan dan memperkaya lingkungannya.

3. Apa hubungan antara Krama Inggil Sido dengan bahasa Jawa?

Krama Inggil Sido berkaitan dengan bahasa Jawa karena konsep ini terkait dengan cara orang Jawa berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari.

4. Apakah Krama Inggil Sido dapat diterapkan di luar masyarakat Jawa?

Krama Inggil Sido merupakan nilai kearifan lokal dari masyarakat Jawa. Namun, nilai-nilai baik yang terkandung dalam konsep ini tentu bisa diadopsi oleh masyarakat dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda.

5. Bagaimana cara menghindari konflik dengan menerapkan Krama Inggil Sido?

Cara menghindari konflik dengan menerapkan Krama Inggil Sido adalah dengan selalu bersikap ramah dan sopan terhadap siapa saja, tidak bersikap sombong, dan mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan baik-baik.

6. Bagaimana cara menampilkan identitas diri dalam Krama Inggil Sido?

Menampilkan identitas diri dalam Krama Inggil Sido dapat dilakukan dengan bersikap sopan dan beradab, memperhatikan sikap dan perilaku, menghargai orang lain, dan selalu berusaha memperkaya lingkungan sekitar dengan nilai-nilai kebaikan.

7. Apakah Krama Inggil Sido masih tetap relevan di era modern saat ini?

Nilai-nilai Krama Inggil Sido yang berfokus pada sikap sopan santun, menghargai orang lain, dan sikap rendah hati masih sangat relevan di era modern saat ini. Konsep ini tetap relevan terutama dalam menjaga hubungan dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

8. Apakah Krama Inggil Sido selalu diwariskan turun temurun secara turun-temurun dalam keluarga Jawa ?

Tidak selalu. Meskipun Krama Inggil Sido merupakan nilai kearifan lokal dari masyarakat Jawa, namun seperti halnya nilai-nilai budaya lainnya, konsep ini juga dapat dipelajari dan diadopsi oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.

9. Apa yang dimaksud dengan bahasa kasar dalam Krama Inggil Sido?

Bahasa kasar dalam konsep Krama Inggil Sido mengacu pada bahasa yang digunakan untuk menyapa sosial masyarakat rendah dan dianggap sebagai bentuk penghinaan jika digunakan untuk menyapa seseorang dengan tingkat sosial yang lebih tinggi.

10. Bagaimana cara mempraktikkan Krama Inggil Sido dalam kehidupan sehari-hari?

Untuk mempraktikkan Krama Inggil Sido dalam kehidupan sehari-hari, seseorang harus berusaha untuk selalu bersikap ramah dan sopan terhadap siapa saja, bersikap rendah hati, menghargai orang lain, dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

11. Apakah Krama Inggil Sido juga mempengaruhi cara berpakaian?

Tidak ada kaitan antara Krama Inggil Sido dengan cara berpakaian. Namun, dalam setiap budaya pasti memiliki aturan tertentu yang harus diikuti dalam hal berpakaian, termasuk dalam budaya Jawa.

12. Bagaimana cara mengajarkan Krama Inggil Sido pada anak-anak?

Cara mengajarkan Krama Inggil Sido pada anak-anak adalah dengan memberikan contoh yang baik dan selalu mempraktikkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara dengan sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain, bersikap rendah hati, dan menghargai orang lain harus ditanamkan sejak usia dini.

13. Apa manfaat menerapkan konsep Krama Inggil Sido dalam bekerja?

Menerapkan konsep Krama Inggil Sido dalam bekerja dapat membantu meningkatkan produktivitas, menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, dan menjaga hubungan baik dengan rekan kerja sekaligus pasien/siswa/pelanggan/boss dan sebagainya.

Kesimpulan

Krama Inggil Sido adalah sebuah konsep budaya yang populer di kalangan masyarakat Jawa. Konsep ini bertujuan untuk

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan