Krisis Energi, Hungaria Sebut Uni Eropa Bakal Terjebak Perang Ekonomi

PM Hungaria mengatakan bahwa krisis energi hanya akan memicu resesi dan ketidakstabilan politik di Eropa

WINA, JITUNEWS.COM – Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengecam rencana Uni Eropa untuk mengurangi konsumsi gas sebesar 15%. Ia juga mendesak Uni Eropa mendorong perdamaian di Ukraina. Menurutnya, Eropa akan menghadapi krisis energi, resesi, dan kekacauan politik, jika memberlakukan embargo gas Rusia.

Berbicara setelah pertemuan dengan Kanselir Austria Karl Nehammer di Wina pada hari Kamis (28/7), Orban mengatakan bahwa Hungaria akan menentukan kebijakan energinya sendiri.

Awal pekan ini, untuk mengantisipasi pemutusan pasokan dari Rusia, negara-negara anggota Uni Eropa sudah menyepakati berbagai langkah untuk memangkas konsumsi gas mereka sebesar 15% selama musim dingin. Langkah-langkah yang dilakukan secara sukarela tersebut termasuk dengan beralih ke bahan bakar alternatif dan pembatasan konsumsi gas untuk konsumen rumah tangga. Meski untuk saat ini mash bersifat sukarela, namun hal itu dapat berubah menjadi wajib jika Uni Eropa menyatakan keadaan darurat energi.

Austria Bakal Diguncang Kerusuhan Akibat Krisis Energi

Sementara itu, Hungaria adalah satu-satunya negara dari 27 anggota Uni Eropa yang menentang rencana tersebut. Menteri Hungaria Peter Szijjarto menyatakan “tidak mungkin” bagi negaranya untuk tetap bertahan menghadapi musim dingin tanpa pasokan energi dari Rusia. Ia juga melakukan perjalanan ke Moskow pada Kamis pekan lalu untuk menegosiasikan pembelian pasokan tambahan gas sebesar 700 juta meter kubik dari Rusia.

“Masyarakat kami tidak menyukai hal semacam itu,” kata Orban dikutip RT.com, merujuk pada rencana penghematan konsumsi gas Uni Eropa.

“Jika Brussels memiliki suara tentang apa yang harus dilakukan dengan energi kita sendiri, terlepas dari niat baik atau niat buruk Brussels, itu tidak akan disukai oleh Hungaria,” tambahnya.

Menurut Orban, rencana pembatasan konsumsi energi tersebut menunjukkan bahwa Eropa sedang bergerak menuju “ekonomi masa perang”.

“Kecuali perdamaian tercapai di Ukraina, kita tidak akan dapat menyelesaikan masalah apa pun, tidak akan ada energi, dan seluruh Uni Eropa akan didorong ke dalam situasi perang ekonomi,” lanjutnya.

Perdana Menteri Hungaria itu mencatat bahwa krisis energi juga akan menyebabkan resesi dan ketidakstabilan politik di seluruh Eropa.

Miskomunikasi Antara Negara Barat dengan Rusia dan China Bisa Picu Perang Nuklir


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan