Kunjungi Islamic Book Fair, Pimpinan DPR Komitmen Perjuangkan Pajak Buku Dihapus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berkomitmen terus memperjuangkan agar penerbit dan pencetak buku tidak dikenakan pajak.

Menurutnya gagasan itu bukan semata-mata ingin menganakemaskan penerbitan atau pencetak buku, melainkan agar harga buku semakin terjangkau masyarakat sehingga minat baca semakin tinggi.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Islamic Book Fair (IBF) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (7/8/2022).

“Kedepan pajak buku harus dihapus agar harga buku lebih murah dan terngkau. Kenapa saya terus memperjuangkan pajak buku harus dikurangi atau ditiadakan ini murni agar bisa dijangkau. Kalau sudah bisa dijangkau harganya, minat publik untuk membaca semakin tinggi,” kata Cak Imin.

Baca juga: Luncurkan Buku Suara Kebangsaan, Hasto Ingin Tunjukkan Pentingnya Jaga Kebudayaan Bangsa Indonesia

Menurut dia, di era disrupsi dan pandemi covid-19 dalam dua terakhir ini cukup memberi pukulan telak pada industri buku di Indonesia.

“Semua industri mengalami pukulan telak akibat pandemi. Tak terkecuali penerbitan dan percetakan buku. Sebab itu, saya serius memperjuangan agar pajak buku dihapus,” ujarnya.

Apalagi kata dia, di era kemajuan teknologi informasi saat ini ada penurunan minat baca di masyarakat.

Dengan mengurangi atau menghilangkan pajak buku dan percetakan maka harga buku bisa terjangkau.

Ketua Umum PKB itu juga bersyukur karena pengunjung IBF 2022 kali ini penuh karena banyak warga dari berbagai daerah turut serta meramaikan pameran buku.

Baca juga: Stafsus Menkeu Cari Solusi jika PSE Diblokir Hambat Penerimaan Pajak 

“Pengunjung IBF 2022 sangat padat bahkan penuh dan sesak, ternyata dari beberapa daerah yang datang menikmati dan belanja buku. Belanja buku Islam sangat ramai, banyak toko yang bilang lalu keras. Bersyukur atas semangat masyarakat untuk terus membaca dan belanja,” ujarnya.

Selain turut berbelanja buku, Cak Imin sempat bercengkrama dengan pengunjung dan peserta pameran buku.

Dia juga berbincang-bincang dengan teman-temanya yang turut serta mengunjungi acara serta menjadi pelaku pameran.

“Saya juga ketemu banyak teman yang kenal sama saya,” katanya.

Cak Imin sempat menyambangi lima stand penerbitan dan memborong beberapa buku. Menurut dia, Islamic Book Fair adalah kesempatan langka. Adapun untuk diketahui Islamic Book Fair ini digelar sejak sejak Rabu-Minggu, 3-7 Agustus 2022.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan